Jempol Kaki Nyeri dan Bengkak Karena Asam Urat? Begini Cara Mengobatinya

MOMSMONEY.ID - Jempol kaki nyeri dan bengkak karena asam urat dapat diobati dengan beberapa cara. Asam urat adalah jenis radang sendi yang terjadi karena kadar asam urat tinggi.

Jika Anda merasa nyeri, bengkak, kemerahan dan kaku pada sendi Anda mungkin mengalami asam urat. Asam urat seringkali menyerang jempol kaki.

Biasanya ginjal mengeluarkan asam urat melalui urin tetapi jika kadar asam urat terlalu banyak, maka ginjal tidak bisa menyaringnya. Asam urat yang berlebih menumpuk di aliran darah. Asam urat akan berpindah dari aliran darah ke sendi dan membentuk kristal.

Bila hal ini terjadi, sistem imun Anda akan menandai kristal asam urat sebagai benda asing dan mengaktifkan respon peradangan. Gejala respons peradangan pada sendi yang terkena meliputi pembengkakan, rasa nyeri, kemerahan dan kaku.

Dilansir dari Verywellhealth, berikut ini penyebab dan cara mengobati asam urat di jempol kaki:

Faktor penyebab asam urat

1.Genetika

Risiko terkena asam urat lebih tinggi jika kondisi tersebut pernah terjadi dalam keluarga Anda. Faktor keturunan untuk menderita asam urat berkisar antara 45% dan 73%.

Risiko Anda terkena asam urat lebih tinggi jika Anda memiliki kerabat tingkat pertama seperti orang tua atau saudara kandung yang mengalami asam urat.

2. Obat-obatan tertentu

Obat-obatan seperti diuretik, beta-blocker, siklosporin dan aspirin bisa meningkatkan risiko kadar asam urat tinggi.

3.Kondisi kesehatan

Beberapa kondisi kesehatan seperti tekanan darah tinggi, penyakit ginjal dan diabetes dapat meningkatkan kadar asam urat dalam aliran darah. Orang dengan penyakit ginjal lebih berisiko karena ginjal memainkan peran penting dalam membersihkan tubuh dari asam urat.

4.Cedera

Cedera pada sendi bisa menyebabkan penumpukan asam urat di sendi yang mengalami cedera. Cedera pada jempol kaki menyebabkan asam urat kambuh.

5. Pola makan tinggi purin dan fruktosa

Pola makan yang mengandung banyak purin dapat mengakibatkan kadar asam urat tinggi. Purin merupakan senyawa yang berasal dari makanan seperti daging merah, jeroan, dan seafood.

Purin juga dapat ditemukan dalam alkohol, minuman manis dan minuman ringan. Sebuah penelitian juga menunjukkan bahwa kelebihan berat badan meningkatkan risiko asam urat.

Penurunan berat badan juga dapat mengurangi tekanan keseluruhan pada sendi-sendi yang menopang beban.

Pilihan pengobatan untuk asam urat

1.Obat-obatan

Jika mengalami asam urat, Anda akan disarankan untuk mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) untuk meredakan nyeri. Selain itu, ada pula obat kortikosteroid untuk mengelola asam urat akut yang diresepkan untuk jangka pendek.

Anda juga bisa mengonsumsi kolkisin untuk mengobati asam urat dan mencegah kekambuhan di masa mendatang. Jika Anda mengalami asam urat berulang, doker mungkin akan merekomendasikan perawatan tambahan untuk mencegah terbentuknya tofi.

2.Ubah gaya hidup

Beberapa perubahan gaya hidup dapat membantu Anda mengelola gejala asam urat dan mencegah kambuhnya penyakit. Penderita asam urat sebaiknya menghindari makanan dan minuman yang mengandung tinggi purin.

Makanan dan minuman tersebut antara lain minuman beralkohol, minuman manis, kerang,ikan teri, sarden, kepiting, lobster, daging olahan, hot dog, jeroan dan daging berlemak.

3.Kompres es

Mengompres jempol yang sakit dengan es bisa membantu mengatasi rasa sakit dan pembengkakan. Anda dapat mengompresnya dengan es selama 20 menit.

Hindari penggunaan sendi yang sakit selama asam urat kambuh. Beri waktu untuk mengistirahatkan jempol yang sakit agar segera membaik.

4.Konsumsi kunyit

Kunyit dianggap sebagai helbal yang memiliki kandungan kurkumin. Kunyit memiliki sifat antiinflamasi yang mampu membantu menyembuhkan peradangan yang disebabkan oleh asam urat.

5.Konsumsi air putih

Jika Anda mengalami asam urat yang sering kambuh, cobalah untuk mengonsumsi air putih secara rutin. Air putih membantu mengeluarkan kristal asam urat dari tubuh melalui urin.

Itulah cara mengobati jempol kaki nyeri dan bengkak karena asam urat. Jangan lupa hindari faktor pemicunya, ya.