M O M S M O N E Y I D
Keluarga

Jangan Keliru, Ini Cara Menggunakan Retinol untuk Mengatasi Jerawat yang Benar

Jangan Keliru, Ini Cara Menggunakan Retinol untuk Mengatasi Jerawat yang Benar
Reporter: Ana Risma  |  Editor: Ana Risma


MOMSMONEY.ID - Cari tahu cara menggunakan retinol untuk mengatasi jerawat di sini.

Selain sebagai anti-aging, retinol (turunan vitamin A) juga terbilang efektif dalam mengatasi jerawat dan masalah kulit yang berkaitan dengan jerawat.

Sejumlah faktor gaya hidup dapat menyebabkan kulit berjerawat. Tapi menurut Simran Sethi, MD, seorang dokter penyakit dalam di San Francisco, CA sekaligus pendiri serta direktur medis RenewMD Beauty and Wellness Spa, penyebab utama jerawat ada dua yakni produksi sebum berlebih dan peningkatan produksi keratinosit (sel kulit yang terdapat di permukaan kulit).

Keratinosit ini cenderung menempel satu sama lain dan menghasilkan sumbatan keras yang menyumbat pori-pori yang pada akhirnya menyebabkan jerawat. Nah, retinol dapat mencegah hal tersebut dengan bekerja dari dalam untuk menghentikan keratinosit menempel satu sama lain.

Baca Juga: 4 Ciri-Ciri Kulit Sehat, Salah Satunya Bertekstur Halus

Manfaat retinol untuk mengatasi jerawat

“Retinol mampu mengganggu kohesi keratinosit yang tidak normal, menjadikannya lebih longgar dan memecah sumbatan keratinosit yang dapat dengan mudah terkelupas dari permukaan kulit alih-alih menyumbat pori-pori,” jelas Dr. Sethi.

Retinol juga memiliki sifat komedolitik yang sangat baik untuk jerawat, kata Kemunto Mokaya, dokter kulit bersertifikat di Houston, TX. “Retinol bisa membuka pori-pori yang tersumbat dan menghambat pembentukan komedo hitam, komedo putih, maupun jerawat merah,” tambahnya.

Kemampuan retinol untuk mempercepat pergantian sel tidak hanya bermanfaat dalam mengatasi garis-garis halus dan kerutan, tetapi juga sangat membantu dalam mencegah munculnya jerawat di kemudian hari dan mengatasi permasalahan pasca-jerawat.

“Retinol menyebabkan pengelupasan kulit lebih cepat. Pengelupasan kulit ini memungkinkan perawatan topikal lainnya menembus kulit dengan lebih baik dan juga mengangkat sel kulit mati, sehingga mencegahnya pori-pori tersumbat,” jelas Dr. Mokaya. Peningkatan pergantian sel juga membantu mengurangi jaringan parut serta perubahan warna dan hiperpigmentasi yang sering disebabkan oleh jerawat.

Cara menggunakan retinol untuk mengatasi jerawat

“Penggunaan retinol harus dimulai secara bertahap dalam pengobatan jerawat. Sebaiknya, gunakan retinol hanya pada malam hari karena sinar matahari dapat memecahnya,” kata Dr. Sethi.

Bagi pengguna retinol baru, gunakanlah retinol cukup sekali seminggu selama sebulan sebelum ditingkatkan menjadi dua kali. Ini adalah cara terbaik untuk memberikan waktu bagi kulit Anda untuk menyesuaikan diri dengan retinol. “Meningkatkan penggunaan retinol secara bertahap memungkinkan kulit menyesuaikan diri dan mencegah kemerahan, pengelupasan, atau iritasi yang berlebihan,” tambahnya.

Sebagai kelompok senyawa kimia, retinoid tersedia dalam berbagai bentuk dan beberapa di antaranya dapat diperoleh tanpa resep (termasuk adapalene, retinol, retinal, dan retinil palmitat).

“Perbedaan utama antara retinoid yang dijual bebas dan yang diresepkan terletak pada potensinya,” jelas Dr. Sethi. Bentuk yang dijual bebas cenderung kurang manjur dan reaktif, sehingga ideal untuk pengguna baru, kulit sensitif, dan orang-orang yang memiliki jerawat ringan hingga sedang.

Dalam hal konsentrasi, tidak semua retinol diciptakan sama. “Konsentrasi retinol menunjukkan seberapa cepat retinol mulai menunjukkan efek. Semakin pekat retinol, maka semakin cepat ia mendorong pergantian sel kulit dan pengelupasan keratinosit. Namun, setelah beberapa waktu, semua konsentrasi retinol akan memberikan efek yang sama,” jelas Dr. Sethi.

“Pada pasien, saya lebih suka menggunakan formulasi berkekuatan sedang untuk mendorong perubahan nyata dalam jangka waktu yang sangat praktis dan memberikan hasil yang bertahan lama selain meminimalkan iritasi penghalang kulit.”

Baca Juga: 4 Kandungan Skincare untuk Mengatasi Kulit Gradakan, Auto Mulus!

Efek samping retinol untuk mengatasi jerawat

Retinol dapat memperburuk jerawat, terutama jika Anda menggunakannya dengan cara yang salah atau tanpa bimbingan ahli perawatan kulit.

“Retinol dapat memperburuk jerawat saat pengobatan dimulai. Hal ini dapat menyebabkan kulit mengalami ruam inflamasi yang disebut dermatitis retinoid jika digunakan terlalu sering. Misalnya, menggunakannya setiap hari pada awalnya tanpa memberi istirahat pada kulit dan kesempatan untuk menyesuaikan diri,” kata Dr. Mokaya.

Selain itu, retinol juga bisa menyebabkan purging. Namun menurut Dr. Mokaya, itu semua adalah bagian dari proses. “Purging merupakan fase awal penggunaan retinoid, yang berlangsung sekitar 2-6 minggu, di mana peningkatan pergantian sel yang disebabkan oleh retinoid menyebabkan penyumbatan pori-pori dan memperburuk jerawat,” jelasnya.

Meskipun hal ini mungkin terdengar bertolak belakang dengan apa yang Anda inginkan, para ahli memastikan bahwa purging akibat retinol adalah proses yang wajar. “Pergantian sel kulit yang cepat menyebabkan minyak dan kotoran yang terperangkap di bawah kulit muncul ke permukaan,” tambah Dr. Mokaya.

“Purging diperlukan pada minggu-minggu pertama penggunaan retinol untuk melepaskan sumbatan keratinosit (sel kulit superfisial) yang menyumbat pori-pori,” ujar Dr. Sethi.

Terakhir, kekeringan juga merupakan salah satu efek samping paling umum yang dialami pengguna retinol. Untuk mengatasi hal ini, Dr. Mokaya menekankan pentingnya mengurangi penggunaan retinol dan mengambil langkah ekstra untuk menjaga kelembaban kulit. “Pertimbangkanlah metode sandwich retinol (pakai pelembab, lalu retinol, lalu pelembab lagi),” sarannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

TERBARU

BMKG Deteksi Bibit Siklon Baru di Timur Indonesia, Hujan Sangat Lebat Provinsi Ini

BMKG mendeteksi bibit siklon baru yang terpantau di wilayah Laut Arafura barat Papua Selatan dan berdampak hujan sangat lebat di provinsi ini.

Selain Kopi, Ini 7 Makanan dan Minuman yang Harus Anda Hindari sebelum Tidur

Sederet makanan dan minuman ini harus dihindari sebelum tidur. Kandungannya bisa menyebabkan lonjakan gula darah dan mengganggu istirahat.

4 Tanda-Tanda Serum Vitamin C Telah Teroksidasi, Segera Buang!

Wajib tahu, kenali 4 tanda-tanda serum vitamin C telah teroksidasi ini sebelum menggunakannya sampai habis.

14 Cara Turunkan Kadar Gula Darah yang Tinggi secara Alami

Bagaimana cara turunkan kadar gula darah yang tinggi secara alami, ya? Intip di sini, yuk!            

Sribu Ajak Pekerja Pertahankan Karir Di Tengah Perubahan Industri

Sribu membekali freelancer untuk berkembang di tengah ketidakpastian ​dan dinamika industri Tanah Air.  

Menu Diet Turun Berat Badan Tanpa Nasi untuk Seminggu, Coba yuk!

Intip beberapa menu diet turun berat badan tanpa nasi untuk seminggu di sini, yuk! Tertarik coba?   

5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula untuk Kulit, Atasi Jerawat hingga Flek Hitam

MomsMoney akan membagikan informasi tentang 5 manfaat mengurangi konsumsi gula untuk kulit. Simak, ya.

Potensi Santa Claus Rally, IPOT Rekomendasi 3 Saham Pekan Ini

IPOT merekomendasikan saham-saham yang siap melaju tertopang fenomena window dressing dan santa claus rally dengan teknikal yang menarik.

Penjualan Tiket Kereta untuk Nataru Capai 1,44 Juta, 41% dari Kapasitas

Penjualan tiket kereta api pada masa angkutan nataru periode 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026 telah mencapai 1.441.421 tiket.

Awas! Ini 12 Makanan yang Bisa Bikin Tekanan Darah Naik

Ternyata ini, lho, makanan yang bisa tekanan darah naik. Kira-kira ada apa saja, ya?