AturUang

Intip 5 Strategi Melindungi Keuangan Keluarga Saat Inflasi Tinggi

Intip 5 Strategi Melindungi Keuangan Keluarga Saat Inflasi Tinggi
Reporter: Ramadhan Widiantoro  |  Editor: Ramadhan Widiantoro


MOMSMONEY.ID - Intip cara cerdas melindungi keuangan keluarga saat inflasi tinggi agar tabungan tetap aman, pengeluaran terkendali, dan finansial stabil.

Inflasi yang terus naik kerap membuat harga kebutuhan sehari-hari semakin mahal. Hal ini sering kali menjadi sumber stres bagi banyak keluarga. 

Namun, jangan khawatir, ada cara cerdas untuk menjaga keuangan tetap aman. Dengan langkah yang tepat, pengeluaran bisa lebih terkendali, bahkan tabungan tetap tumbuh meski nilai uang menurun. 

Menariknya, melansir dari UNFCU, ada sejumlah strategi praktis yang bisa diterapkan agar kondisi finansial Anda tetap stabil di tengah tekanan inflasi.

Baca Juga: Cara Aman Mengembalikan Uang Salah Transfer Rekening 2025, Jangan Panik!

Memahami apa itu inflasi

Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dari waktu ke waktu. Akibatnya, daya beli uang menjadi turun. Misalnya, harga barang yang dulu Rp15.000 bisa saja naik menjadi Rp250.000 dalam kurun puluhan tahun. 

Ketika inflasi melonjak, nilai uang yang disimpan di dompet atau tabungan biasa pun akan tergerus. Karena itu, memahami cara kerja inflasi penting agar kita bisa menyiapkan langkah proteksi finansial yang tepat.

Evaluasi tabungan di rekening yang tepat

Tempat menyimpan uang sangat menentukan nilainya di masa depan. Daripada membiarkannya mengendap tanpa manfaat, lebih baik gunakan rekening tabungan yang memberikan bunga atau dividen. 

Jika memiliki dana yang tidak segera digunakan, pertimbangkan produk keuangan berjangka seperti deposito. Dengan begitu, uang tetap berkembang meski perlahan, dan bisa membantu melawan dampak inflasi.

Lacak dan kurangi pengeluaran tidak penting

Saat harga naik, setiap rupiah sangat berharga. Cobalah teliti pengeluaran bulanan Anda. Apakah masih membayar langganan aplikasi yang jarang digunakan? 

Atau sering membeli makanan siap saji dibanding masak di rumah? Mengurangi biaya kecil semacam ini bisa memberikan ruang lebih lega di anggaran bulanan. Catat setiap transaksi, lalu buat prioritas pengeluaran yang benar-benar penting.

Fokus melunasi utang berbunga tinggi

Inflasi biasanya diiringi kenaikan suku bunga pinjaman. Jika Anda memiliki utang berbunga tinggi seperti kartu kredit atau pinjaman konsumtif, segera prioritaskan pelunasannya. 

Utang dengan bunga mengambang bisa cepat membengkak bila hanya dibayar minimum setiap bulan. Sebaliknya, utang jangka panjang dengan bunga tetap seperti KPR masih relatif aman untuk dibayar sesuai cicilan yang ada.

Baca Juga: Aplikasi UmarCash & VIDA Kurangi Risiko Membawa Uang Tunai Saat Perjalanan Haji & Umrah

Bijak memilih kredit baru

Bagi yang berencana mengambil hipotek atau pinjaman baru, pertimbangkan dengan cermat jenis bunganya. Pinjaman berbunga tetap memang memberi kepastian cicilan, namun ketika suku bunga menurun, Anda tidak bisa ikut merasakannya. 

Sementara itu, pinjaman dengan bunga mengambang bisa lebih fleksibel mengikuti tren suku bunga. Pastikan memilih opsi yang paling sesuai dengan kondisi keuangan keluarga.

Maksimalkan keuntungan dari reward belanja

Saat inflasi tinggi, belanja kebutuhan pokok memang sulit dihindari. Namun, Anda tetap bisa mendapatkan nilai tambah dari setiap transaksi. 

Gunakan kartu kredit yang menawarkan poin atau cashback, lalu bayarlah tagihan penuh sebelum jatuh tempo agar tidak terkena bunga. 

Dengan begitu, biaya yang sudah keluar bisa kembali dalam bentuk manfaat lain seperti potongan harga, tiket perjalanan, atau tabungan poin.

Menghadapi inflasi bukan berarti harus panik atau kehilangan kendali atas keuangan. Dengan strategi sederhana seperti menyimpan uang di rekening yang tepat, melacak pengeluaran, melunasi utang berbunga tinggi, serta memanfaatkan reward belanja, Anda bisa menjaga stabilitas finansial keluarga. 

Ingat, inflasi adalah hal yang wajar dalam siklus ekonomi, tetapi cara Anda merespons akan menentukan seberapa kuat keuangan bertahan.

Selanjutnya: Harga Emas Naik ke US$3.861,77, Potensi Tembus US$4.000 di Oktober 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News