MOMSMONEY.ID - Penerapan teknologi khususnya artificial intelligence (AI) dalam berbagai lini aktivitas sudah tak dikesampingkan lagi. Demi mendukung kebutuhan teknologi dengan kapasitas besar, Lintasarta meluncurkan layanan connectivity Business-to-Business (B2B) yang dirancang khusus untuk mendukung kebutuhan kapasitas besar seperti cloud computing, multi- cloud services, AI, hingga GPU-as-a-Service.
Layanan ini dibangun di atas arsitektur super-core 800 Gigabit Ethernet (800GE) dan teknologi Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM-Ng) yang menghadirkan konektivitas latensi rendah, stabilitas prima, dan keamanan berlapis. Hal ini fondasi penting bagi perusahaan yang mengandalkan cloud, big data, dan aplikasi berbasis AI.
“Lintasarta menjadi mitra strategis dalam membangun fondasi digital Indonesia, khususnya dalam ekosistem AI. Kami tidak hanya menyediakan konektivitas, melainkan menghadirkan trusted digital infrastructure yang mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi berbasis teknologi masa depan,” ujar Zulfi Hadi, Director & Chief Telco Services Officer Lintasarta dalam keterangan resmi, Jumat (14/11).
Sebagai bagian dari modernisasi infrastruktur dan penguatan solusi 4C (Connectivity, Cloud, Cybersecurity, dan Collaboration), Lintasarta kini mengoperasikan jaringan berkapasitas total 50 Tbps yang menjangkau seluruh Indonesia. Infrastruktur ini menempatkan Lintasarta sebagai salah satu dari tiga penyedia kapasitas internet terbesar secara nasional, serta peringkat kedua dalam ekosistem internet Indonesia berdasarkan total prefix dan interkoneksi. Konektivitas ini terhubung langsung dengan national backbone sehingga mampu menghadirkan transfer data real-time hingga ke wilayah paling terpencil.
Baca Juga: Alasan Bintaro Tetap Jadi Pilihan Utama Hunian dan Investasi
Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan industri akan konektivitas berkecepatan tinggi dan berkeamanan optimal, Lintasarta menghadirkan Network-as-a-Service (NaaS)—solusi yang memberikan fleksibilitas, efisiensi biaya, serta keandalan tinggi bagi berbagai sektor bisnis.
Model layanan ini menjawab tuntutan terhadap low-latency connectivity dan multi-cloud access, dua komponen kunci dalam mempercepat transformasi digital di tanah air.
Zulfi menambahkan bahwa Lintasarta memperkuat jaringan inti melalui penerapan teknologi DWDM-Ng dengan kemampuan 1,2 Tbps per lambda serta sistem optical switching terbaru untuk memastikan transfer data berkapasitas besar berlangsung cepat, aman, dan tanpa gangguan.
Solusi Lintasarta Lambda Multi-Service menjadi keunggulan perusahaan karena kualitas, keandalan, dan keamanan kelas enterprise, ideal untuk mendukung kebutuhan fintech, data analytics, AI, dan multi-cloud.
Dengan peningkatan infrastruktur ini, pelanggan dapat menjalankan aplikasi berbasis big data, GPU computing, dan layanan AI dengan performa optimal. Konektivitas premium berlatensi rendah menjadikan Lintasarta salah satu tulang punggung utama bagi perusahaan yang bergerak menuju AI-driven enterprise. Lintasarta kini mengoperasikan jaringan berkapasitas total 96 Tbps yang menjangkau seluruh Indonesia khususnya di Jawa dan Sumatera.
Selama lebih dari tiga dekade, Lintasarta telah menjadi mitra digital tepercaya bagi sektor perbankan nasional dan berbagai industri strategis lainnya. Kini, melalui perannya sebagai AI Factory, Lintasarta memperluas kontribusinya dengan menjadi enabler ekosistem AI Indonesia, menjembatani kolaborasi antara industri, akademisi, dan pemerintah untuk mempercepat inovasi dan adopsi AI di seluruh sektor ekonomi.
Langkah ini sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, di mana konektivitas yang kuat, aman, dan cerdas menjadi fondasi kemajuan ekonomi digital nasional. Didukung warisan kepercayaan, inovasi berkelanjutan, dan komitmen membangun negeri, Lintasarta menjadi salah satu penggerak utama menuju masa depan digital Indonesia yang berdaulat dan berdaya melalui teknologi berbasis AI.
Baca Juga: Promo Superindo Hari Ini 14-16 November 2025, Bawang Bombay-Telur Omega Harga Spesial
Selanjutnya: China Ingatkan Jepang Akan Menderita Kekalahan Telak Jika Campur Tangan di Taiwan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News