Santai

Influenza A (H1N1) vs B: Perbedaan Gejala, Risiko, dan Pencegahan Efektif

Influenza A (H1N1) vs B: Perbedaan Gejala, Risiko, dan Pencegahan Efektif
Reporter: Widya Oktaviana  |  Editor: Widya Oktaviana


MOMSMONEY.ID - Memasuki pergantian musim, masyarakat harus lebih waspada terhadap penyakit yang menyerang, salah satunya adalah influenza. Melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan bahwa telah terjadi peningkatan pada penyakit influenza di Indonesia selama beberapa minggu terakhir ini.

Berdasarkan data dari Kemenkes, peningkatan kasus influenza di Indonesia mencapai 38% di awal Oktober 2025. Tak hanya di Indonesia, peningkatan tersebut juga dialami oleh beberapa negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia. 

Kondisi tersebut dipengaruhi oleh datangnya musim hujan yang membuat lingkungan menjadi lembap. Tempat itulah yang cocok bagi virus-virus untuk bertahan lama ada di udara.

Baca Juga: 15 Makanan yang Mempercepat Penyembuhan Flu, Sup Ayam di Peringkat 1

Oleh karena itu, seiring dengan merebaknya kasus influenza, masyarakat diimbau untuk selalu menjadi kebersihan dan kesehatan. Hal ini untuk menghindari dampak yang lebih serius.

Di samping itu, penting juga untuk mengetahui apa saja jenis dari influenza, gejala dan pencegahannya secara tepat. Berikut penjelasannya untuk Anda.

Baca Juga: 8 Cara Menyembuhkan Flu dengan Cepat yang Efektif Menurut Dokter

Jenis-jenis influenza

Ada empat jenis influenza yang bisa menyerang seseorang. Influenza A adalah salah satu jenis yang paling populer dan kerap terjadi di tengah masyarakat. Berikut penjelasan masing jenis influenza yang dikutip dari www.halodoc.com.

Influenza A (H1N1)

Influenza A atau H1N1 tak hanya menyerang manusia, tetapi juga bisa menyerang hewan. Penyakit ini sangat berbahaya, karena proses mutasinya yang cepat. 

Untuk menghindari dampak yang serius, penting bagi seseorang untuk melakukan vaksin influenza sejak dini. Berikut beberapa gejala yang dirasakan saat menderita influenza A:

  • Demam disertai menggigil
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Lelah dan lemas
  • Batuk dan sakit tenggorokan
  • Bersin, hidung tersumbat atau berair.

Baca Juga: Sedang Flu? Ini 15 Cara Mengobati Flu secara Alami yang Bisa Anda Praktikkan

Influenza B

Kasus influenza B banyak dialami oleh manusia. Virus ini bisa menyebabkan epidemi musiman, khususnya saat musim dingin. Gejala influenza B lebih ringan dari influenza A, yakni sebagai berikut:

  • Batuk
  • Kelelahan
  • Demam
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Pilek
  • Sakit tenggorokan

Influenza C

Influenza C lebih ringan dibandingkan dengan influenza A dan B. Influenza jenis ini umumnya hanya menimbulkan penyakit pernapasan ringan. Meski gejalanya mirip seperti flu pada umumnya, namun penyakit ini tidak boleh sampai diabaikan.

Kondisi ini bisa menjadi lebih berbahaya ketika penderitanya adalah bayi, orang tua dan orang yang sistem kekebalan tubuhnya lemah. Sedangkan untuk orang sehat, gejala influenza C umumnya akan hilang dalam waktu 3-7 hari.

Baca Juga: Ada Teh Jahe, Ini 8 Minuman Terbaik untuk Dikonsumsi Ketika Flu

Influenza D

Influenza D biasanya ditemukan pada sapi dan babi. Sampai saat ini, belum ada kemampuan yang menunjukkan penyakit tersebut menular dari hewan ke manusia.

Sebagai informasi, virus influenza D diidentifikasi pertama kali pada tahun 2011 oleh dokter hewan pada tubuh babi, kemudian ditemukan inang utamanya pada sapi.

Cara mencegah influenza atau flu musiman

Sebelum terjadi, sebaiknya Anda melakukan pencegahan pada penyakit influenza. Sehingga, penyakit ini tidak sampai Anda alami karena upaya pencegahan yang tepat. Berikut cara-cara mencegah influenza atau flu musiman yang dikutip dari www.cdc.gov:

Dapatkan vaksin

Pastikan untuk mendapat vaksin sejak dini, yakni saat usia enam bulan ke atas. Melalui vaksinasi bisa mengurangi keparahan penyakit. Vaksin ini sangat penting bagi setiap orang, terutama mereka yang berisiko tinggi.

Orang-orang yang berisiko tinggi mengalami komplikasi flu, seperti anak-anak, perempuan hamil, penderita asma dan diabetes, penderita jantung dan paru-paru, serta orang yang berusia 65 tahun ke atas.

Baca Juga: 4 Gejala Tubuh Kekurangan Vitamin D Salah Satunya Sering Flu

Hindari kontak langsung dengan orang sakit

Ketika Anda sakit, berikan batasan dengan orang lain agar tidak menular kepada mereka. Bagi penderita flu, direkomendasikan agar tetap berada di rumah, setidaknya selama 24 jam.

Pastikan sampai gejala yang Anda alami membaik secara keseluruhan dan tidak demam lagi.

Tutupi saat batuk dan bersin

Saat batuk dan bersin, maka jangan lupa untuk menutup hidung dan mulut. Jika menggunakan tisu, setelahnya segera buang ke tempat sampah. 

Usahakan selalu menggunakan masker sebagai upaya melakukan pencegahan agar virus tidak menular. Ini juga upaya melindungi diri sendiri dan orang lain. 

Baca Juga: 10 Tips Mengatasi Flu yang Efektif

Cuci tangan

Rajinlah untuk mencuci tangan dengan sabun dan air. Jika sabun dan air tidak tersedia, Anda bisa menggunakan handsanitizer

Kebiasaan ini perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Terutama saat akan makan, setelah memegang fasilitas umum dan aktivitas lainnya.

Ventilasi udara yang cukup

Ketika berada di dalam ruangan, pastikan ventilasi udaranya cukup. Sehingga, pergantian udara bisa terjadi secara lancar. Udara yang berkualitas baik, hal ini bisa mengurangi risiko paparan virus yang membawa berbagai penyakit.

Jadi, tetap waspada dengan influenza yang belakangan ini terjadi akibat dari perubahan musim, terutama influenza tipe A. Lakukan upaya pencegahan yang tepat demi memberikan perlindungan yang baik bagi diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya: Jadwal LOSC Lille vs PAOK di UEL Malam Ini, Calvin Verdonk Main

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News