HOME, InvesYuk

IHSG Masih Meradang di Perdagangan

IHSG Masih Meradang di Perdagangan

MOMSMONEY.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot lagi di hari kedua perdagangan pekan ini. Selasa (25/1), IHSG tergerus 1,31% atau 86,99 poin ke 6.568,17 hingga akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Seluruh indeks sektoral merosot bersama dengan IHSG. Paling dalam, sektor teknologi terjun 3,88%. Sektor transportasi dan logistik anjlok 2,68%. Sektor keuangan merosot 2,55%. Sektor energi tergerus 1,84%, dan sektor perindustrian melorot 1,42%.

Sektor infrastruktur terjun 1,41%. Sektor properti dan real estat melorot 0,93%. Sektor barang konsumsi nonprimer turun 0,71%. Sektor barang konsumsi primer melemah 0,63%. Sektor barang baku turun 0,57%. Sektor kesehatan turun 0,41%.

Total volume transaksi bursa mencapai 23,95 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 13,01 triliun. Sebanyak 432 saham turun harga. Ada 126 saham menguat dan 121 saham flat.

Baca Juga: Gejalanya Mirip Rabies, Ini Penyakit Distemper yang Menyerang Anjing Peliharaan

Analis Panin Sekuritas, William Hartanto menyebut pelemahan IHSG hari ini dilandasi berbagai sentimen eksternal. Pertama, turunnya laju IHSG karena ada antisipasi pelaku pasar akan pertemuan The Fed. Dimana kebijakan moneter diindikasikan akan lebih agresif.

"Minggu ini The Fed akan membahas potensi normalisasi kebijakan moneter yang lebih agresif, dalam rangka untuk menjaga inflasi," ujar William dalam risetnya, Selasa (25/1).

Sentimen lain datang dari meningkatnya tensi antara Amerika Serikat (AS) dan China dan antar Rusia dengan Ukraina. William mencatat ada kekhawatiran investor tatkala tensi memanas antara AS dengan China setelah perjanjian dagang yang dilakukan tidak mampu mengurangi trade deficit antara 2 negara tersebut.

Baca Juga: Inilah 4 Cara Memakai Toner yang Benar, Bisa Anda Coba!

"China hanya melakukan pembelian US$ 237 miliar, setara dengan 63% dari target pembelian, dimana AS mempertimbangkan untuk memberikan hukuman karena tidak memenuhi kesepakatan," sebut William lagi.

Tak hanya itu, investor juga masih akan mencermati terkait meningkatnya tensi antara Ukraina dengan Rusia. US State Department, merekomendasikan untuk semua warga AS di Ukraina untuk  meninggalkan negara tersebut secepatnya. Hal ini disebabkan oleh aktivitas pengumpulan yang signifikan di perbatasan Ukraina. UK menuduh Russia berencana untuk mempersiapkan pemimpin pro-Russia di Ukraina.

Terakhir, sentimen pelemahan harga komoditas kata William turut merontokkan laju IHSG di perdagangan. Besok, pada perdagangan Rabu (26/1), William perkirakan IHSG bergerak menguat di rentang 6.530 sampai 6.754.

Baca Juga: Imlek Semakin Dekat, Siapkan 4 Makanan Khas Imlek Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News