MOMSMONEY.ID - Harga emas hari ini mencapai rekor tertinggi baru, namun dalam sesi perdagangan yang bergejolak. Volatilitas emas terjadi setelah Presiden AS Donald Trump mengenakan tarif impor tehadap baja dan aluminium, yang menambah ketidakpastian di pasar global.
Mengutip Bloomberg, Selasa (11/2) pukul 14.04 WIB, harga emas spot diperdagangkan di level US$ 2.912,86 per troi ons, naik 0,15% dibandingkan penutupan kemarin.
Harga emas hari ini mengalami beberapa jam perdagangan yang bergejolak, menguat ke rekor, lalu memangkas keuntungan. Emas mencapai puncak baru di atas US$ 2.942 per troi ons, sebelum kembali turun.
Kemarin, Trump mengatakan bahwa gelombang pungutan tarif terbaru yang mulai berlaku bulan Maret, akan meningkatkan produksi dalam negeri dan mendatangkan lebih banyak pekerjaan di AS. Ia juga memperingatkan bahwa tarif mungkin akan naik lebih tinggi.
Tahun ini, harga emas telah melonjak sekitar 11% dan mencetak rekor berturut-turut, karena kebijakan Trump pada perdagangan dan geopolitk, memperkuat peran emas sebagai penyimpan nilai di masa yang tidak pasti.
Para pedagang juga mencoba mendapat gambaran tentang implikasi potensial bagi ekonomi AS dan kebijakan moneter Federal Reserves, jika kebijakan Gedung Putih memmicu kembali inflasi dan meredam pertumbuhan.
Baca Juga: Harga Emas Perbarui Rekor Tertinggi, Tembus US$ 2.900 per troi ons
Investor akan fokus pada kesaksian Ketua Fed di hadapan kongres pada Selasa-Rabu untuk mendapatkan petunjuk tentang kebijakan moneter. Espektasi inflasi jangka pendek AS telah meningkat di atas ekspektasi inflasi jangka panjang ke level tertinggi sejak 2023. Hal itu dapat mendukung alasan untuk pelonggaran kebijakan moneter yang lebih lambat, skenario yang dapat berdampak negatif bagi emas, karena tidak memberikan bunga.
Kenaikan harga emas diikuti oleh masuknya dana ke aset ETF emas. Menurut perhitungan Bloomberg, kepemilikan global di ETF telah naik selama enam minggu dari 7 minggu terakhir, mencapai titik tertinggi sejak November.
Dilansir Bloomberg, Selasa (11/2), sejumlah bank memperkirakan bahwa emas akan segera menguji level US$ 3.000 per troi ons. Citigroup Inc., misalnya, mengatakan bahwa emas akan mencapai level tersebut dalam waktu tiga bulan. Ketegangan geopolitik dan perang dagang menjadi faktor yang meningkatkan permintaan.
Menurut Yuxuan Tang, ahli strategi pasar global JP Morgan Private Bank, target akhir tahun harga emas adalah US$ 3.150 per troi ons.
Baca Juga: Harga Emas Antam Naik Rp 25.000 Hari Ini 11 Februari 2025
Di sisi lain, Joseph Cavatoni, ahli startegi pasar senior untuk Amerika Utara di World Gold Council (WGC), mengatakan bahwa sampai kita melihat kejelasan mengenai kebiakan AS, baik yang terkait perdagangan maupun ekonomi, ini akan menciptakan situasi yang menyebabkan peningkatan volatilitas emas.
"Jadi, meskipun kita mungkin melihat harga emas mencapai US$ 3.000, kami memperkirakan akan ada pergerakan berkelanjutan yang membawa harga kembali ke bawah," kata dia, dilansir Bloomberg, hari ini (11/2).
Beberapa metrik pasar menunjukkan bahwa kenaikan harga emas mungkin berlebihan, yang menandakan bahwa jeda mungkin diperlukan.
Selanjutnya: Tanggal Merah di Kalender Tahun 2025! Saatnya Percantik Rumah dengan Tanaman Hias
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News