MOMSMONEY.ID - Harga emas hari ini di pasar global mencapai rekor tertinggi anyar. Investor mengantisipasi serangkaian pidato pejabat Federal Reserve AS dan data inflasi, setelah bank sentral memangkas suku bunga minggu lalu dan mengisyaratkan potensi pelonggaran lebih lanjut.
Mengutip Bloomberg, Senin (22/9) siang, harga emas spot menyentuh rekor tertinggi anyar US$ 3.715,67 per troi ons pada perdagangan intraday, sebelum melandai di US$ 3.702,82 per troi ons pukul 13.25 WIB.
Harga emas hari ini menyalip rekor all time high sebelumnya US$ 3.707,40 per troi ons, yang dicapai pada Rabu lalu.
Fokus pasar kini beralih ke indeks harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) inti AS, ukuran inflasi pilihan bank sentral, yang akan dirilis pada Jumat.
Kepala Analis Pasar KCM Trade, Tim Waterer, memperkirakan bahwa level tertinggi baru dapat dicapai minggu ini, jika data makro AS terus mendukung narasi dovish The Fed.
"Kombinasi The Fed yang dovish dan pembelian bank sentral yang konstan menjaga momentum di sisi emas," kata Waterer, melansir Reuters, hari ini.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Senin 22 September 2025 Naik Tipis Jadi Segini
Para pejabat The Fed dijadwalkan berpidato minggu ini, termasuk Ketua Jerome Powell pada Selasa. Pasar mencari petunjuk lebih lanjut tentang prospek kebijakan moneter bank sentral.
The Fed memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada Rabu, sembari memperingatkan tentang inflasi, menimbulkan keraguan atas laju pelonggaran di masa mendatang.
Investor memperkirakan dua kali penurunan suku bunga lagi tahun ini, masing-masing 25 bps pada Oktober dan Desember, dengan probabilitas masing-masing 93% dan 81%, menurut alat CME FedWatch.
Harga emas batangan yang biasanya berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah, telah naik lebih dari 40% tahun ini. Kenaikan harga logam mulia didorong oleh ketidakpastian geopolitik dan ekonomi, pembelian bank sentral dan pelonggaran kebijakan moneter.
Selanjutnya: 20 Negara dengan Harga iPhone Tertinggi di Dunia: Apakah Ada Indonesia?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News