MOMSMONEY.ID - Harga Bitcoin dan mayoritas altcoin menghijau dalam 24 jam terakhir.
Mengutip coinmarketcap.com, Rabu (23/4) pukul 16.26 WIB, harga Bitcoin mencapai US$ 94.237, atau naik lebih dari 5% dalam 24 jam terakhir.
Kenaikan harga raja aset kripto turut diikuti oleh sejumlah altcoin dan meme coin. Misalnya Ethereum yang terapresiasi sebesar 10% di level US$ 1.795, Solana naik 10% ke level US$ 152, serta DOGE yang turut naik 11,2% menjadi US$ 0,1831.
Analyst Reku, Fahmi Almuttaqin menjelaskan, kenaikan harga Bitcoin cs terdorong oleh komentar positif dari Presiden Trump dan Menteri Keuangan AS Scott Bessent terkait pelonggaran tarif terhadap China. “Namun, beberapa pertimbangan mengisyaratkan bahwa reli ini bisa saja turut membawa risiko penurunan harga kembali,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (23/4).
Dalam pidatonya, Trump menyatakan bahwa tarif 145% terhadap China akan turun secara substansial. Sementara, Scott Bessent menyebut kebijakan tarif saat ini sebagai embargo dagang yang tidak berkelanjutan, dengan harapan de-eskalasi akan terjadi dalam waktu dekat.
Pernyataan tersebut mendorong minat terhadap aset berisiko seperti aset kripto. Kenaikan pasar kripto yang dipimpin oleh sektor meme coin ini menandakan bahwa investor
kemungkinan lebih memanfaatkan momentum jangka pendek untuk mendulang profit.
Baca Juga: Harga Emas Tergelincir Dua Hari, Ketegangan Perang Dagang Mereda
Selain dikarenakan banyak aset berada di kondisi jenuh jual, menurut Fahmi, kenaikan harga Bitcoin cs disebabkan oleh kebanyakan meme coin dengan kapitalisasi pasar yang cukup besar, secara umum cenderung memiliki kekuatan likuiditas dan volume perdagangan yang tinggi.
Kedua faktor tersebut akan memudahkan investor untuk keluar dari posisi yang diambilnya di tengah momentum yang ada, jika sentimen positif yang ada dirasa mulai meredup.
"Akan tetapi, hal itu bukanlah satu-satunya kemungkinan yang bisa terjadi. Seperti diketahui, minat investor ritel terhadap meme coin di berbagai negara cukup besar. Semakin banyaknya investor dan trader yang bergabung dengan tren yang ada dapat menahan reli untuk berlangsung lebih lama,” imbuh Fahmi.
Potensi reli besar
Dalam beberapa hari terakhir ini, permintaan Bitcoin dari institusi terlihat semakin pulih. Hal ini salah satunya diindikasikan oleh aliran dana masuk bersih pada ETF Bitcoin spot yang
mencapai US$ 381 juta dan US$ 719 juta pada 21-22 April, melansir data Coinglass.
Namun, kata Fahmi, dengan masih relatif rendahnya kenaikan likuiditas secara umum di pasar kripto, yang salah satunya dapat dilihat dari total nilai terkunci (TVL) di berbagai jaringan dan platform DeFi, menandakan bahwa investor dari kalangan penggemar kripto mungkin masih mengambil posisi wait and see.
Baca Juga: Bitcoin Cs Rontok Lagi, Koreksi Berlanjut atau Ada Katalis Pemicu Rebound?
Kenaikan Bitcoin saat ini mencerminkan respons cepat pasar terhadap katalis makro, terutama kabar positif terkait geopolitik dan suku bunga. Pertimbangan tersebut turut berpotensi menjadi faktor yang dapat membuat para investor lebih waspada dalam reli kali ini, terlebih dinamika tarif AS ini telah berlangsung selama beberapa pekan sejak pertama kali mencuat.
Perkembangan terkait dinamika kebijakan dan kepemimpinan di bank sentral AS, The Fed, menurut Fahmi, akan menjadi kunci di situasi yang ada saat ini. Trump ingin The Fed menurunkan suku bunga. Penurunan suku bunga di tengah kondisi inflasi saat ini dan potensi kenaikan inflasi di masa depan imbas diberlakukannya tarif impor AS, dapat sangat mengkhawatirkan bagi investor yang menyimpan aset pada instrumen seperti uang fiat atau surat utang.
"Hal ini jika terjadi dapat memicu kenaikan harga besar-besaran di pasar kripto dan saham AS,” kata Fahmi.
Dalam situasi ini, saran Fahmi, investor bisa mulai mempertimbangkan untuk bersiap menghadapi kemungkinan reli besar yang dapat terjadi di pasar kripto. Bagi investor yang ingin mengoptimalkan keuntungan, maka strategi pengelolaan portofolio secara lebih aktif semakin menarik untuk dipertimbangkan pada situasi seperti ini.
Sementara, bagi investor pemula, saat ini belum tergolong telat untuk mulai berinvestasi kripto dan saham AS. "Investor yang masih khawatir untuk mengeksplorasi aset kripto dan saham AS, dapat mempertimbangkan berinvestasi pada aset kripto yang memiliki kapitalisasi pasar terbesar dan saham AS dengan potensi pertumbuhan yang solid," imbuhnya.
Selanjutnya: BI Rate Tetap 5,75%, Cek Emiten Perbankan Blue Chip LQ45 yang Naik Hari Rabu (23/4)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News