M O M S M O N E Y I D
InvesYuk

Harga Bitcoin Anjlok ke US$ 105.000, Masih Ada Potensi Rebound?

Harga Bitcoin Anjlok ke US$ 105.000, Masih Ada Potensi Rebound?
Reporter: Dupla Kartini  |  Editor: Dupla Kartini


MOMSMONEY.ID - Harga Bitcoin merosot tajam menjelang akhir pekan ini, yang memperpanjang tekanan jual di pasar aset kripto.

Mengutip coinmarketcap.com, Jumat (17/10) Bitcoin diperdagangkan seharga US$ 105.705 pukul 14.56 WIB. Raja aset kripto ini turun 4,45% dalam 24 jam terakhir.

Aset kripto lain, seperti Ethereum (ETH), XRP dan Solana (SOL) jatuh lebih dalam, yaitu kisaran 6%-7% dalam 24 jam terakhir. 

Di sisi lain, emas dan perak melonjak lebih dari 3%, menunjukkan kuatnya permintaan terhadap aset lindung nilai (safe haven) di tengah kekhawatiran pasar saat ini.

Menurut Fahmi Almuttaqin, Crypto Analyst Reku, pengetatan likuiditas dalam sistem keuangan Amerika Serikat dan kekhawatiran meningkatnya ketegangan perang dagang China-AS, menjadi faktor utama di balik melemahnya performa aset berisiko tinggi. 

"Meski The Fed telah memangkas suku bunga pada September lalu, sejumlah indikator menunjukkan kondisi likuiditas di pasar keuangan AS justru mengetat,” jelas Fahmi, mengutip siaran pers, Jumat (17/10).

Baca Juga: Segelintir Aset Kripto Naik saat Pasar Rontok, PAX Gold Salah Satunya!

Mengacu data dari TradingView, selisih antara Secured Overnight Financing Rate (SOFR) dan Effective Federal Funds Rate (EFFR) melonjak menjadi 0,19 poin dari sebelumnya 0,02
poin dalam sepekan. Ini tertinggi sejak Desember 2024. Kenaikan selisih ini, kata Fahmi, menandakan biaya pendanaan antar bank yang meningkat, bahkan untuk pinjaman yang dijamin dengan surat utang pemerintah AS (US Treasury).

Sinyal pengetatan juga tampak dari meningkatnya penggunaan Standing Repo Facility (SRF) milik The Fed. Pada Rabu (15/10), bank-bank komersial menarik dana sebesar US$ 6,75
miliar dari SRF, level tertinggi sejak akhir pandemi Covid-19. SRF adalah fasilitas likuiditas darurat yang memungkinkan bank meminjam dana jangka sangat pendek (overnight) dengan jaminan obligasi pemerintah AS. Lonjakan permintaan terhadap SRF biasanya mencerminkan ketegangan di pasar pendanaan antar bank.

Kata Fahmi, pemangkasan suku bunga oleh The Fed belum diikuti oleh perluasan neraca (balance sheet expansion). Data FRED menunjukkan total aset bank sentral per 16 Oktober 2025 tercatat US$ 6,59 triliun, masih jauh di bawah puncak pandemi sekitar US$ 9 triliun.

Selain itu, saldo Treasury General Account (TGA) di The Fed tetap tinggi di kisaran US$ 800 miliar, menandakan pemerintah AS masih menarik dana dari pasar lewat penerbitan
obligasi, bukan menambah likuiditas bersih ke sistem perbankan.

“Kombinasi dari neraca Fed yang stagnan, tingginya TGA, dan spread SOFR-EFFR yang melebar, menciptakan lingkungan finansial yang lebih ketat. Ini mendorong investor mengurangi eksposur pada aset berisiko seperti kripto dan saham teknologi, dan menambah eksposur pada aset safe haven seperti emas” beber Fahmi.

 Baca Juga: Harga Emas Tembus Rekor Lagi Menuju US$ 4.400, Seminggu Naik Hampir 9%

Secara historis, kinerja Bitcoin cukup berkorelasi dengan ketersediaan likuiditas global. Saat suku bunga menurun tanpa ekspansi neraca The Fed, harga Bitcoin cenderung tertahan. Pasalnya, arus dollar ke pasar aset berisiko belum mengalir, terlepas dari kondisi keseluruhan yang masih bullish.

Di tengah tekanan ini, menurut Fahmi, The Fed bisa kembali melonggarkan kebijakan jika tekanan pendanaan makin berat. Jika langkah itu terjadi, Bitcoin berpotensi rebound ke kisaran US$ 120.000-US$ 130.000 di sisa tahun ini, selama inflasi dan kondisi sistem keuangan mendukung.

Selain itu, optimisme pelaku pasar kripto masih cukup kuat dengan tren akumulasi pada BTC maupun ETH yang masih solid.

Maka, saran Fahmi, investor jangka panjang dapat memanfaatkan momentum pelemahan yang ada untuk mengakumulasi aset kripto dengan fundamental kuat atau kripto blue chip seperti Bitcoin dan Ethereum.

Investor juga bisa mengoptimalkan pembelian bertahap dalam periode tertentu atawa Dollar Cost Averaging (DCA). "Strategi DCA ini masih relevan dijalankan, khususnya mengingat masih terbuka potensi terciptanya level harga tertinggi baru bagi Bitcoin dan Ethereum, jika pelonggaran moneter AS terjadi,” imbuh Fahmi.

Selanjutnya: Harga Bitcoin Turun ke Level US$ 106.000, Ini Sebabnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Video Terkait

TERBARU

Kiat Cerdas Kelola Finansial untuk Pekerja Lepas

Jenius edukasi untuk para pekerja lepas bisa mengelola keuangan di tengah perekonomian dan dunia pekerja yang bergerak cepat  

Link Live Streaming Al Nassr vs Al Zawraa Laga Penentuan ACL Two 2025, Klik di Sini

Link live streaming Al Nassr vs Al Zawraa di ACL Two 2025 yang digelar Rabu 24 Desember 2025 pukul 23.00 WIB di Stadion Al Awwal Park, Riyadh.

6 Makanan Tinggi Protein yang Bisa Turunkan Gula Darah Tinggi

Ada beberapa makanan tinggi protein yang bisa turunkan gula darah tinggi. Ada apa saja, ya?              

17 Makanan Mengenyangkan untuk Diet agar Berat Badan Turun

Ada sejumlah makanan mengenyangkan untuk diet agar berat badan turun, lho. Yuk, intip daftarnya di sini!  

17 Makanan Padat Nutrisi yang Bagus untuk Kesehatan

Ini dia beberapa makanan padat nutrisi yang bagus untuk kesehatan. Cek selengkapnya di sini, yuk!   

5 Makanan yang Bisa Bantu Turunkan Tekanan Darah Tinggi Anda

Intip daftar makanan yang bisa bantu turunkan tekanan darah tinggi berikut ini, yuk! Ada apa saja?  

Inilah Manfaat Buah Nanas untuk Diet Turunkan Berat Badan yang Tak Banyak Diketahui

Intip manfaat buah nanas untuk diet turunkan berat badan yang tak banyak diketahui ini, yuk! Apa saja?

15 Daftar Buah yang Cocok Dikonsumsi saat Diet agar Berat Badan Turun

Mari intip daftar buah yang cocok dikonsumsi saat diet agar berat badan turun berikut ini. Kira-kira ada apa saja?

Buah Salak Bagus untuk Diet atau Tidak, ya? Ini Jawabannya

Banyak ditanyakan, buah salak bagus untuk diet atau tidak? Cari tahu jawabannya di sini, yuk!              

Makan Yogurt untuk Diet Bagus atau Tidak? Cari Tahu Jawabannya di sini!

Sebenarnya makan yogurt untuk diet bagus atau tidak? Ini dia jawaban yang Anda cari!