MOMSMONEY.ID - Rekor harga emas di pasar global belum terhenti. Harga emas hari ini kembali memperbarui harga tertinggi di tengah kekhawatiran mengenai kualitas kredit di AS dan meningkatnya ketegangangan antara AS-China.
Mengutip Bloomberg, Jumat (17/10), harga emas spot naik 1,2% ke level rekor US$ 4.379,93 per troi ons pada awal sesi pagi, sebelum memangkas kenaikannya. Hingga pukul 13.54 WIB, emas spot dibanderol US$ 4.363,98 per troi ons, menuju kenaikan mingguan 8,6%. Ini kenaikan mingguan terbesar sejak 2020.
Harga emas melanjutkan reli tajam yang dimulai pada Agustus, didukung ekspektasi bahwa bank sentral AS mungkin menerapkan pemotongan suku bunga besar-besaran tahun ini.
Selain itu, pada Kamis, pasar global terguncang karena dua bank regional AS mengungkapkan masalah dengan pinjaman yang melibatkan tuduhan penipuan. Ini menambah kekhawatiran bahwa mulai terlihat sinyal tekanan pada kelayakan profil kredit para peminjam.
Laporan itu mengguncang pasar kurang dari semingggu setelah perang dagang AS-China kembali memanas, yang menambah kekahwatiran saat minim data ekonomi yang dirilis selama penutupan pemerintah di Washington. Kombinasi kekhawatiran ini meningkatkan permintan aset safe haven.
Baca Juga: Cetak Rekor Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Jumat 17 Oktober 2025 Meroket
Menteri Perdagangan China Wang Wentao pada Kamis, menyalahkan AS atas eskalasi ketegangan baru-baru ini, dan memperingatkan agar tidak melakukan decoupling. Hal itu menyusul komentar Menetri Keuangan AS Scott Bessent pada Rabu, yang menyerang pejabat perdagangan tinggi China.
Di samping itu, para pedagang bertaruh setidaknya satu pemotongan suku bunga besar-besaran di AS pada akhir tahun ini. Sementara, Ketua Federal Reserves Jerome Powell memberi sinyal minggu ini bahwa bank sentral berada pada jalur yang tepat untuk penurunan suku bunga berikutnya, 25 bps pada bulan ini.
Suku bunga yang lebih rendah menguntungkan emas, yang tidak membayar bunga.
Tahun ini, harga emas telah melonjak 65%, didukung pembelian oleh bank sentral dan arus masuk ke dana berbasis emas yang diperdagangkan di bursa atau ETF. Permintaan safe haven juga meningkat karena pelaku pasar menghadapi ketegangan geopolitik dan perdagangan, meningkatnya utang pemerintah, serta ancaman terhadap independensi The Fed.
Selanjutnya: Danantara Ingin Nilai Transaksi Harian Bursa Capai US$ 8 Miliar, Ini Respons BEI
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News