Bugar

Gejala Asam Urat & Rematik Sering Mirip, Cek Perbedaannya Biar Tidak Salah Obat!

Gejala Asam Urat & Rematik Sering Mirip, Cek Perbedaannya Biar Tidak Salah Obat!

MOMSMONEY.ID -  Gejala asam urat dan rematik sering mirip, padahal penanganan keduanya sangat berbeda. Jika salah teridentifikasi, bukan hanya tidak sembuh tapi gejalanya bisa semakin parah.

Asam urat biasanya menyerang secara tiba-tiba dan terasa nyeri luar biasa, terutama di area jempol kaki. Pembengkakan, kemerahan, dan rasa panas di sekitar sendi adalah gejala yang khas. 

Serangan bisa berlangsung beberapa hari hingga berminggu-minggu jika tidak ditangani. Kondisi ini disebabkan oleh diperkuatnya kristal asam urat akibat metabolisme purin yang tidak seimbang dalam tubuh.

Baca Juga: Penyebab Asam Urat Tinggi di Kaki, Bengkak dan Nyeri Pasti Bisa Sembuh

Sementara itu, rematik atau dalam istilah medis dikenal sebagai rheumatoid arthritis lebih bersifat kronis dan progresif. Gejalanya cenderung muncul secara perlahan, misalnya nyeri pada kedua tangan atau lutut. 

Selain rasa nyeri, rematik juga bisa menyebabkan kaku sendi di pagi hari dan kelelahan. Melansir dari Verywellhealth , berikut ini penjelasan lengkap mengenai perbedaan gejala asam urat dan rematik:

Perbedaan gejala asam urat dan rematik

Baik asam urat maupun rematik sama-sama memicu pembengkakan, nyeri, dan rasa kaku pada sendi. Namun asam urat cenderung menyerang satu sisi tubuh dan muncul tiba-tiba di malam hari. 

Gejala asam urat lainnya yaitu adanya benjolan keras bernama tofi yang disertai demam. Sedangkan, rematik menyerang sendi yang sama di kedua sisi tubuh. 

Kekakuan sendi terasa lebih lama di pagi hari dan mereda dengan aktivitas ringan. Gejala lainnya yaitu munculnya peradangan organ yang disertai dengan rasa lelah.

Penyebab asam urat dan rematik

Asam urat disebabkan oleh diperkuatnya kristal asam urat di sendi akibat tingginya kadar asam urat dalam darah. Hal ini bisa dipicu oleh pola makan tinggi purin, penyakit ginjal, atau faktor genetik.

Sementara, rematik adalah penyakit autoimun yang mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat di sendi. Penyebab pastinya belum diketahui, namun kombinasi faktor genetik, hormonal, dan lingkungan dapat meningkatkan risiko rematik.

Diagnosa

Untuk memastikan apakah seseorang menderita asam urat atau rematik, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik, tes darah, dan pencitraan.

Asam urat diperiksa melalui pemeriksaan cairan sendi, tes darah untuk mengukur kadar asam urat, serta X-ray atau USG untuk mendeteksi kerusakan sendi.

Rematik lebih sulit didiagnosis karena mirip dengan penyakit lain. Tes yang umum dilakukan meliputi faktor reumatoid (RF), anti-CCP, CRP, LED, dan pemindaian seperti MRI atau USG.

Pengobatan 

Asam urat diobati dengan obat antiinflamasi (NSAID), kortikosteroid, dan obat penurun kadar asam urat. Perubahan pola makan dan gaya hidup juga sangat dianjurkan.

Rematik membutuhkan obat anti rematik pengubah penyakit (DMARD), terapi biologi, penghambat JAK, serta terapi fisik dan okupasi. Tujuannya adalah mengontrol peradangan dan mencegah kerusakan pengiriman jangka panjang.

Cara mencegah asam urat

  • Hindari konsumsi makanan tinggi purin secara berlebihan 
  • Minumlah banyak air putih
  • Jaga berat badan ideal
  • Kurangi konsumsi gula dan minuman manis
  • Kendalikan penyakit penyerta seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan gangguan ginjal.

Cara mencegah rematik 

  • Berhenti merokok
  • Lindungi diri Anda dari infeksi
  • Jaga kesehatan mulut
  • Makan makanan antiinflamasi seperti ikan, sayuran hijau, minyak zaitun dan kacang-kacangan.
  • Olahraga ringan secara rutin membantu menjaga sendi dan memperkuat otot pendukung.

Baca Juga: Obat Asam Urat Alami untuk Atasi Nyeri di Tangan, Murah dan Manjur

Itulah informasi lengkap mengenai perbedaan gejala asam urat dan rematik. Pahami perbedaannya agar mendapatkan pengobatan yang tepat.

Selanjutnya: Nissan Motor Minta Keringanan Pembayaran dari Pemasok

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News