MOMSMONEY.ID - Anda punya gaji sekitar 7,5 juta rupiah dan ingin beli rumah? Hal ini sangat mungkin dilakukan kok! Simak caranya supaya punya anggaran beli rumah dari Titipku yuk!
Melansir Titipku, banyak riset menunjukkan bahwa orang belum memiliki rumah. Survei Bank Tabungan Negara menyebutkan bahwa minat milenial dalam membeli rumah belum begitu besar karena berbagai alasan, seperti belum mampu secara finansial atau belum mampu membayar DP.
Baca Juga: Dari Liburan Bisa Jadi Cuan, Bagaimana?
Kesulitan milenial untuk beli rumah disebabkan karena mereka mengaku tidak memiliki cukup tabungan. Padahal, salah satu cara punya anggaran beli rumah yang bisa dilakukan dengan gaji sebesar itu adalah menabung.
Tabungan rumah memang sudah selayaknya menjadi bagian prioritas dari gaji yang kita dapatkan. Namun, kadang kita sering salah dalam mengelola keuangan sehingga kadang kita tidak memiliki tabungan anggaran untuk membeli rumah.
Ini cara menabung supaya punya anggaran untuk beli rumah
1. Buat rencana keuangan terperinci
Hal paling mudah yang bisa kita lakukan adalah dengan membuat rencana keuangan dengan baik. Membuat rencana keuangan bisa dimulai dengan mencatat pengeluaran bulanan kita.
Dengan mencatat pengeluaran, Anda jadi tahu berapa besar rerata pengeluaran dalam sebulan. Dari catatan ini juga, Anda bisa memetakan pengeluaran pokok apa saja yang menyerap uang Anda. Uang listrik, uang makan, uang bensin, dan uang pulsa adalah contoh dari pengeluaran rutinnya.
Jika memungkinkan, tetapkan batas maksimal untuk semua kebutuhan itu yang nominalnya di bawah rata-rata pengeluaran biasanya. Dengan demikian, ada dana sisa yang bisa kita pakai untuk ditabung sebagai anggaran beli rumah.
Sebagai contoh, jika diketahui pengeluaran pokok Anda besar di pengeluaran belanja sayur dan daging ke supermarket, maka perlu diubah. Anda bisa mulai belanja produk di pasar karena harganya lebih murah. Anda juga bisa menggunakan aplikasi belanja seperti Titipku untuk membuat belanja di pasar Anda lebih hemat dan praktis.
Titipku adalah aplikasi yang memungkinkan Anda belanja online aneka sayur, daging, buah, dan sembako dari pasar terdekat. Dengan belanja di Titipku, Anda tidak perlu mengeluarkan uang bensin atau uang parkir karena sudah ada kurir bernama Jatiper yang siap ke pasar untuk membelanjakan pesanan Anda.
2. Kurangi pengeluaran tidak perlu
Dari pencatatan keuangan, Anda juga bisa melihat pengeluaran tidak penting yang bisa ditekan.
Satu sisi pengeluaran yang tidak kita sadari namun berhasil merenggut sebagian besar pendapatan kita adalah uang kopi. Zaman sekarang, banyak orang yang memesan kopi dalam kemasan di waktu istirahat kerja. Usai kerja, mereka kadang masih berkumpul di kafe dan memesan kopi lagi.
Pengeluaran ini kadang tak terasa karena kopi susu dalam kemasan sekarang bisa dibeli hanya dengan belasan ribu saja. Namun, jika Anda punya catatan pengeluaran, Anda tentu bisa lihat betapa besarnya pengeluaran Anda untuk kopi.
Alangkah baiknya jika uang yang dikeluarkan ini digunakan untuk anggaran membeli rumah. Bagaimanapun juga, selain kebutuhan pokok, rumah juga bisa menjadi investasi kita jangka panjang.
Baca Juga: Promo McD 8-16 Maret 2023, Beli Happy Meal Gratis 2 Tiket Nonton Film Mario Bros
3. Gunakan fitur auto-debet
Tips ketiga yang bisa kita lakukan adalah menggunakan fitur auto-debet. Aturlah agar minimal 30% dari pendapatan Anda ditransfer otomatis ke rekening tabungan. Uang ini jangan pernah diganggu ya. Anggap saja setelah ditarik, uang itu tidak bisa kita gunakan selain untuk anggaran beli rumah.
Jika Anda melakukan kredit rumah, maka fitur auto-debet ini juga bisa digunakan. Meski jumlah nominal cicilan rumah bisa berubah, fitur ini tetap bisa digunakan. Syaratnya, bank tempat Anda melakukan auto-debet harus sama dengan bank tempat Anda mengajukan kredit rumah.
4. Investasikan gaji
Cara lain yang bisa dilakukan adalah memutarkan uang. Upaya memutarkan uang seperti lewat investasi bisa berpotensi membuat Anda untung besar.
Namun ingat dengan istilah high risk high return ya. Walau potensi keuangannya menggiurkan, tetap ada risiko rugi besar jika kita tidak pandai dalam mengelola investasi kita.
Jika ingin lebih aman, biasanya orang akan memilih reksa dana dibanding investasi saham. Apapun pilihannya, tolong pahami risikonya dulu ya agar uang yang kita putarkan tidak hilang.
5. Uang darurat harus diprioritaskan lebih tinggi
Meski rumah adalah sebuah kebutuhan, namun uang darurat tetap lebih penting. Jadi, jika ingin beli rumah jangan menggunakan uang darurat kita ya. Sebab, kita tidak tahu kapan kita terkena musibah atau sakit. Maka dari itu, uang darurat harus tetap ada di rekening sehingga bisa kita pakai dalam keadaan yang sangat mendesak.
Baca Juga: Ketahui 5 Cara Menebalkan Alis Secara Alami, Perawatan dari Rumah!
Uang yang dianggarkan untuk beli rumah dengan demikian bisa diperoleh dari sisa uang yang kita dapat setelah mengurangi pengeluaran pokok dan pengeluaran yang tidak penting. Jika investasi Anda berhasil, maka ada uang tambahan juga yang bisa kita salurkan ke tabungan rumah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News