KONTAN.CO.ID - Gado-Gado Boplo salah satu ikon kuliner Jakarta, menjadi sorotan utama dalam Idepreneurs Exclusive Session.
Calvin Hartono, generasi kedua pemilik Gado-Gado Boplo, menceritakan tentang Gado-Gado Boplo, yang bermula dari sebuah warung kecil di gang sempit hingga berkembang menjadi restoran terkenal.
Johannes Leonardo, Ketua Divisi Eksternal Idepreneurs, mengatakan, selalu ada yang lebih berhasil dan berpengalaman.
"Itu sebabnya, kami menghadirkan sesi ini untuk memberikan pembelajaran yang nyata dan menginspirasi," kata Johannes dalam keterangan tertulis,
Gado-Gado Boplo dimulai pada 1970 oleh seorang ibu single parent yang membuka usaha dengan modal hanya Rp 500. Dengan tekad dan kejujuran, ia mulai menjual seporsi gado-gado seharga Rp 25 di kawasan Kebon Sirih.
Baca Juga: Indofood Ajak Pelaku F & B Ngobrol Bisnis & Inspirasi Usaha di SIAL Interfood 2024
Keunikan Gado-Gado Boplo terletak pada bumbu kacang mete, sebuah inovasi yang lahir pada 1980-an setelah permintaan seorang pelanggan untuk mencampurkan kacang mete ke dalam bumbu gado-gado.
Inovasi ini sukses besar dan membantu Gado-Gado Boplo semakin populer. Seiring berjalannya waktu, usaha ini membuka beberapa cabang dan bahkan memasarkan produk bumbu gado-gado instan ke tujuh negara.
Kesuksesan Gado-Gado Boplo tak hanya terletak pada kualitas makanannya, tetapi juga kemampuan untuk terus berinovasi di berbagai sektor, termasuk pelayanan, suasana restoran, hingga personal branding.
Calvinaktif membagikan ilmu kewirausahaan melalui media sosial, buku, dan menjadi pembicara serta mentor bagi pengusaha muda dan mahasiswa.
Meski pandemi 2020 membawa tantangan besar, Gado-Gado Boplo berhasil beradaptasi dengan menghadirkan produk bumbu gado-gado instan yang kini menjadi sumber pendapatan baru dan membuka peluang ekspansi lebih jauh.
Baca Juga: 30 Ucapan HUT Kota Jogja ke-268 Tahun yang Bisa Jadi Inspirasi
Calvin Hartono membagikan tips yang sangat berguna bagi pengusaha muda yang ingin memulai bisnis. Ia menekankan pentingnya memulai dengan modal kecil, mengenali pasar, serta menghindari utang berlebihan.
"Jangan takut memulai dengan modal kecil. Yang penting adalah konsistensi dan kejujuran. Pilih menu yang disukai banyak orang dan hindari utang jika memungkinkan. Gunakan dana yang ada untuk meminimalkan risiko," ujar Calvin.
Sesi ini tidak hanya menjadi ajang untuk belajar, tetapi juga kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan pengusaha sukses mengenai tantangan dan strategi dalam menjalankan bisnis.
Johannes menambahkan, "Kami berharap pengusaha muda bisa mengambil inspirasi dan strategi dari pengalaman nyata ini."
Dengan semangat inovasi dan kemampuan beradaptasi, Gado-Gado Boplo membuktikan bahwa bisnis yang dimulai dengan keterbatasan bisa berkembang menjadi brand yang dicintai masyarakat.
Selanjutnya: Premi Asuransi Non Komersial Capai Rp 150,76 Triliun pada Oktober 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News