Pendidikan

Cerita Morosi, Desa yang Tumbuh Bersama Pendidikan

Cerita Morosi, Desa yang Tumbuh Bersama Pendidikan
Reporter: Francisca Bertha Vistika  |  Editor: Francisca bertha


MOMSMONEY.ID - Meningkatkan kualitas pendidikan di daerah bukan perkara mudah. Namun, pengalaman Desa Morosi, Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, bisa menjadi contoh bagaimana langkah nyata mampu membawa perubahan besar.

Dalam satu dekade terakhir, masyarakat Morosi berhasil memperlihatkan bahwa membangun desa tidak hanya soal infrastruktur fisik, tetapi juga soal menyiapkan generasi masa depan melalui pendidikan.

Berikut beberapa hal yang bisa ditiru dari perjalanan mereka:

1. Fasilitas sekolah yang layak

Sekolah dengan sarana memadai membuat anak-anak lebih semangat belajar. SDN 1 Porara yang direnovasi total pada 2024 kini memiliki 16 ruang kelas, laboratorium, dan peralatan olahraga.

Baca Juga: 6 Daftar Film Horor Indonesia Berlatar di Desa Terpencil Menyeramkan

"Sejak saya datang itu murid seratus-an, cuma tiga ruang kelas belajar. Sudah mulai resah dan gelisah, anak-anak duduk melantai,” kata Israni, Kepala SDN 1 Porara, Senin (15/9). Kondisi ini berubah drastis ketika sekolah mendapat fasilitas baru.

2. Akses pendidikan gratis

Biaya sering menjadi penghalang utama anak di daerah untuk bersekolah. Dengan dukungan yayasan sosial, SDN 1 Porara kini memberikan pendidikan tanpa pungutan biaya.

Hal ini membantu semakin banyak anak Morosi bisa sekolah tanpa khawatir beban ekonomi.

3. Kolaborasi dengan pihak luar

Pembangunan sekolah di Morosi terwujud lewat sumbangan Tony Zhou, pengusaha asal Tiongkok, melalui Yayasan Andrew Zhu & Tony Zhou.

Kepala Desa Morosi, Budi Santoso, menyampaikan, “Yang saya tidak pernah lupa, Pak Tony selalu bilang bahwa pendidikan itu sangat penting. Karena melalui pendidikan dapat mengubah nasib masyarakat menjadi lebih baik.”

4. Menyediakan jenjang pendidikan lanjutan

Pendidikan dasar saja tidak cukup. Morosi juga membangun Politeknik Tridaya Virtu Morosi yang memberi kesempatan anak muda untuk kuliah sekaligus belajar kerja lapangan.

Baca Juga: Menteri Desa Berharap Program TEKAD Bersinergi dengan Koperasi Desa Merah Putih

Dengan begitu, SDM lokal siap menghadapi tantangan industri di sekitar desa.

5. Melibatkan masyarakat

Keberhasilan pendidikan di Morosi tidak hanya berkat bantuan eksternal, tapi juga keterlibatan masyarakat dalam menjaga fasilitas dan mendukung anak-anak bersekolah.

Komunikasi yang terjalin baik lebih dari sepuluh tahun antara warga dan pihak pendukung membuat banyak aspirasi bisa diwujudkan.

Selanjutnya: Belajar Atur Uang ala Negara, Begini Peran Danantara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News