MOMSMONEY.ID - Simak, yuk, cerita perjalanan produk keripik tempe buatan UMKM yang berhasil menembus pasar ekspor via Master Bagasi berikut ini.
Merintis usaha hingga produknya dikenal di pasar mancanegara adalah impian banyak pelaku usaha tanah air. Cerita ini yang dialami Laurencia Eni.
Empat tahun lalu, dia memulai usahanya dari sesuatu yang sangat sederhana. Memproduksi camilan khas Indonesia yang dinamai sebagai Bencho, kini Laurencia bisa dikenal di luar negeri dari produk besutannya itu.
Bencho adalah produk keripik tempe yang dijual dalam berbagai varian mulai dari sapi panggang hingga rasa coklat.
Sebelumnya Laurencia hanya menjalankan produksi sesuai pesanan, tanpa merek sendiri, tanpa sistem distribusi, dan tanpa bayangan bahwa suatu hari produknya akan dikenal hingga ke luar negeri.
"Kami hanya mengerjakan produksi berdasarkan permintaan. Fokusnya di dapur saja, tanpa brand, tanpa strategi ekspor. Jujur, waktu itu kami bahkan tidak terpikir bisa melangkah sejauh ini," ujar Laurencia dalam keterangan resmi, Rabu (27/8).
Baca Juga: Kiat Sukses Jonathan Danang Wardhana, Ubah Koperasi Jadi Pemain Ekspor
Sebagai pelaku UMKM, hambatan yang dihadapinya cukup berat. Urusan legalitas, dokumen ekspor, dan prosedur distribusi internasional terasa seperti dunia lain yang sulit diakses.
Namun, titik balik datang ketika ia mengikuti sebuah seminar ekspor yang memperkenalkannya pada Master Bagasi, platform cross-border e-commerce yang membuka peluang baru bagi pelaku usaha seperti dirinya.
“Menurut saya, Master Bagasi adalah platform lokal tapi visinya global. Kami langsung tertarik karena mereka bukan hanya menyediakan akses pasar, tapi juga membantu semua proses yang selama ini terasa rumit, dari legalitas sampai pengiriman,” ungkapnya.
Bergabung dengan Master Bagasi membawa perubahan dalam usahanya. Produk makanan ringan buatan Laurencia kini dipesan oleh pelanggan internasional, khususnya dari komunitas diaspora Indonesia yang rindu cita rasa tanah air.
Salah satu hal paling mengesankan bagi Laurencia ketika produknya dikenal di kancah internasional adalah respon positif konsumen luar negeri.
"Ada pelanggan yang bilang rasanya lebih enak, tekstur lebih tebal, dan varian lebih banyak dibanding merek lain," tuturnya.
Baca Juga: Cerita Sukses Pebisnis Fesyen Oclo Besarkan Usahanya
Dengan respons itu, Laurencia terus berinovasi dengan meningkatkan kualitas rasa produk. Ia percaya produk rumahan bisa mendapat tempat di panggung global asalkan difasilitasi dengan benar.
Laurencia juga berharap, ke depan semakin banyak UMKM yang berani bermimpi dan memanfaatkan platform seperti Master Bagasi.
“Sekarang saya bisa fokus di produksi dan pengembangan produk, karena proses ekspor ditangani dengan sangat profesional. Ini bukan cuma soal jualan ke luar negeri, ini soal membawa rasa Indonesia ke seluruh dunia,” pungkas Laurencia.
Amir Hamzah, Founder sekaligus CEO Master Bagasi menyebut bahwa platform ini bukan sekadar rantai pasok, tapi gerakan budaya dan ekonomi.
“Kami meyakini produk-produk asal Indonesia sangat berkualitas dan dapat menembus pasar internasional,” ujarnya.
“Master Bagasi menjadi jembatan yang tidak hanya menghubungkan diaspora dengan nostalgia kampung halaman, tetapi juga memperkenalkan cita rasa Indonesia ke berbagai belahan dunia,” kata Hamzah.
Selanjutnya: Dukung Pelaku Usaha Produktif, Pemerintah Siapkan Aneka Skema Kredit Program & Usaha
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News