MOMSMONEY.ID - Operasi Lasik semakin diminati pada tahun 2025, tetapi harganya tidak terlalu murah. Berikut strategi menabung yang cerdas agar keuangan tetap aman.
Banyak orang bermimpi bisa lepas dari kacamata atau lensa kontak, dan salah satu jalan pintas yang kini populer adalah operasi Lasik.
Data terbaru yang dikutip dari OCBC menunjukkan bahwa biaya prosedur ini cukup tinggi, mulai dari Rp9 juta hingga Rp35 juta per mata, tergantung metode yang dipilih.
Pertanyaannya, apakah biaya tersebut bisa dicover asuransi kesehatan, ataukah harus menyiapkan dana pribadi? Simak ulasannya berikut ini.
Baca Juga: Uang Pensiun PNS Seumur Hidup atau Ada Batas Waktu? Ini Aturan Terbaru pada tahun 2025
Apa itu operasi LASIK?
LASIK ( Laser-Assisted In Situ Keratomileusis ) adalah prosedur medis menggunakan teknologi laser untuk memperbaiki rabun jauh, rabun dekat, maupun silinder.
Waktu tindakan relatif singkat, hanya sekitar 15–30 menit, tanpa perlu rawat inap. Karena hasilnya cepat dan minimal risiko, banyak orang memilih Lasik demi kualitas hidup yang lebih nyaman.
Berapa biaya Lasik tahun 2025?
Biaya Lasik di Indonesia bervariasi sesuai metode dan fasilitas kesehatan.
- Lasik: konvensional Rp9 juta–Rp15 juta per mata
- FemtoLASIK: Rp15 juta–Rp22 juta
- ReLEx SMILE: Rp25 juta–Rp35 juta
- Lasik khusus: Rp20 juta–Rp30 juta
Klinik ternama biasanya menggunakan teknologi terbaru dengan tingkat presisi tinggi, sehingga wajar jika biayanya lebih mahal.
Baca Juga: 5 Cara Mengatur Uang Ala Generasi Modern yang Cocok untuk Gaya Hidup Masa Kini
Apakah asuransi menanggung biaya LASIK?
Secara umum, Lasik dianggap sebagai prosedur elektif alias pilihan, bukan darurat. Oleh karena itu, sebagian besar standar asuransi polis tidak menanggungnya. Namun, ada yang mengatakan:
- Profesi khusus yang membutuhkan penglihatan prima (misalnya pilot atau anggota TNI).
- Polis premium atau rider tambahan yang mencakup tindakan koreksi penglihatan.
- Manfaat program dari asuransi karyawan di perusahaan tertentu.
Artinya, sebelum memutuskan Lasik, penting untuk menanyakan detail ke penyedia asuransi masing-masing.
Cara menyiapkan dana Lasik secara mandiri
Jika ternyata biaya Lasik tidak ditanggung asuransi, strategi terbaik adalah menabung secara rutin. Pilihan seperti tabungan berjangka bisa membantu kamu lebih disiplin.
Misalnya, dengan menyisihkan Rp500 ribu per bulan selama 5 tahun, kamu bisa mengumpulkan lebih dari Rp30 juta. Jumlah ini cukup untuk membiayai satu prosedur Lasik dengan teknologi terkini.
Operasi Lasik memang bukan pilihan murah, tapi manfaat jangka panjangnya bisa meningkatkan kenyamanan dan kualitas hidup.
Karena belum tentu menemukan asuransi, menyiapkan dana mandiri jadi langkah paling realistis. Dengan strategi keuangan yang tepat, impian terbebas dari kacamata bukan lagi sekadar wacana.
Selanjutnya: Demi Geothermal, Kemenhut Rayu UNESCO Lepas Sebagian Hutan Warisan Dunia di Sumatra
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News