MOMSMONEY.ID - Kompetisi pengembang teknologi, Creator Call for Code David Clark Cause bersama Founding Partner IBM, Global Impact Partner United Nations Human Rights, dan Program Affiliate Linux Foundation, mengundang para developer (pengembang) berpartisipasi dalam program Call for Code 2025.
Program ini bertujuan untuk menciptakan proyek dan solusi berbasis kecerdasan buatan (AI). Salah satu penggunaanya menciptakan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Sejak diluncurkan pada tahun 2018, Call for Code telah menggerakkan para pengembang secara global untuk berkumpul dan menciptakan solusi inovatif guna membantu menyelesaikan berbagai tantangan global dengan teknologi.
Pada tahun 2025, Call for Code Global Challenge akan mempertanyakan kembali bagaimana AI dapat mengatasi masalah kemanusiaan dan memberikan dampak nyata bagi komunitas di seluruh dunia.
"Call for Code adalah inisiatif teknologi global yang unik, yang menginspirasi dan memberdayakan para developer dan pemecah masalah dari seluruh dunia untuk memanfaatkan bakat mereka dalam berinovasi demi kebaikan sosial," kata David Clark, Founder dan CEO Call for Code, dalam keterangan tertulis, Jumat (14/3).
Sejauh ini Call for Code, bersama mitra pendirinya IBM, serta UN Human Rights, telah berkontribusi dalam memastikan bahwa teknologi dapat berfungsi sebagai katalis bagi keberlanjutan, aksi iklim, dan upaya kemanusiaan.
Baca Juga: IBM dan Kota Kita Berkolaborasi Pakai AI Untuk Atasi Tekanan Iklim
Tahun ini, peserta berkesempatan untuk berpartisipasi dalam lima kualifikasi Hackathon, yaitu kompetisi pengembang sebagai bagian dari Call for Code Global Challenge yang berlangsung selama satu tahun.
Acara ini bekerja sama dengan tim Advokasi Klien TechXchange IBM. Di setiap acara, tim akan membangun solusi original proof of concept berdasarkan tema SDG, dengan memanfaatkan teknologi seperti watsonx, portofolio produk AI IBM, serta layanan IBM Cloud. Setiap hackathon akan mengusung tema yang berbeda, yang terkait dengan salah satu dari 17 SDG.
Babak pertama kualifikasi Hackathon akan diadakan pada tanggal 20 Maret hingga 31 Maret 2025. Untuk memperingati Hari Air Sedunia PBB pada tanggal 22 Maret, acara ini mengajak peserta untuk membangun proof-of-concept untuk agen virtual AI yang menggunakan watsonx.ai. Proyek tersebut bertema Air Bersih dan Sanitasi.
Selain itu, Call for Code akan menyelenggarakan Hackathon untuk mengatasi SDG 13, yaitu Aksi Iklim sebagai bagian dari KTT Iklim Global Right Here, Right Now 2025 forum iklim berbasis hak asasi manusia terbesar di dunia, yang diselenggarakan oleh UN Human Rights (Dewan Hak Asasi Manusia PBB), University of Oxford, dan diselenggarakan bersama beberapa universitas terkemuka di seluruh dunia.
"Sejak awal, UN Human Rights merasa terhormat bisa mendukung Call for Code, dan mengakui bahwa teknologi ketika berlandaskan hak asasi manusia dapat menjadi kekuatan yang luar biasa untuk kebaikan," kata Ansar Mahfoudh, Head of the Innovation and Analytics Hub at UN Human Rights.
Baca Juga: IBM: Kian Banyak Perusahaan Indonesia Pakai AI untuk Meningkatkan ROI
Selain itu, Dinesh Nirmal, Senior Vice President IBM, IBM Software menjelaskan, Call for Code adalah kesempatan unik untuk berinteraksi langsung dengan AI, membangun mengembangkan keterampilan baru, berjejaring dengan komunitas pemecah masalah dengan visi yang sama, serta menciptakan solusi.
"Tahun ini, ada akses gratis ke perangkat lunak IBM tingkat perusahaan terkemuka di industri seperti watsonx.ai untuk peserta," kata Dinesh.
Tim yang terdiri dari satu hingga lima developer, dapat bersaing untuk mendapatkan hadiah di setiap Hackathon. Solusi Call for Code terbaik dari setiap hackathon yang memenuhi syarat akan memenangkan US$ 5.000 dan satu tiket konferensi per anggota tim ke IBM TechXchange Conference 2025 di Orlando.
Ini adalah konferensi pembelajaran teknis terbesar IBM tahun ini (aturan resmi berlaku, tiket tidak dapat dipindahtangankan, dan biaya perjalanan dan penginapan tidak termasuk).
Tim yang lolos kualifikasi juga akan memiliki kesempatan untuk maju bersaing memperebutkan Hadiah Utama Call for Code Global Challenge 2025, termasuk hadiah uang tunai tertinggi sebesar US$ 50.000.
Tim terbaik juga akan memiliki kesempatan untuk dukungan proyek open source dari Linux Foundation. Pemenang hadiah utama akan diumumkan pada bulan Desember.
Peserta yang tertarik bisa mendaftar sebelum 18 Maret 2025 untuk Hackathon pertama, yang akan berlangsung dari tanggal 20-31 Maret 2025.
Selanjutnya: Dana Nasabah di Perbankan Terancam Pindah ke SBN, Ini Alasannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News