MOMSMONEY.ID - Mengetahui bagaimana kondisi kesehatan kucing dan anjing tak selalu dapat dilihat dari fisik atau tingkah lakunya. Akan tetapi, bentuk feses yang dihasilkan hewan dapat menjadi penanda suatu penyakit.
Feses merupakan hasil proses pencernaan yang ada di dalam tubuh. Setiap kucing dan anjing memiliki bentuk dan aroma feses yang berbeda-beda bergantung jenis makanan yang dikonsumsi dan ada tidaknya gangguan sistem pencernaan.
Baca Juga: Anjing Peliharaan Bisa Alami Gangguan Kecemasan Perpisahan, Cari Tahu Cara Atasinya
Secara normal, kucing dan anjing akan buang air besar sekali sehari. Feses yang normal harus berwarna cokelat tua, berbentuk baik (tidak terlalu keras atau terlalu lunak), dan tidak terlalu berbau busuk.
Feses yang terlalu kering, menandakan kucing atau anjing kekurangan minum air dan serat dalam makanannya. Hewan yang memiliki feses kering dan keras biasanya akan mengejan berlebihan disertai kesakitan. Dehidrasi ini bila dibiarkan akan membuat hewan tidak buang air besar selama beberapa hari dan kondisinya bisa melemah.
Cara mengatasinya, Anda hanya perlu menambahkan asupan minum kepada hewan dan sesekali mendorong kucing atau anjing Anda berolahraga untuk membantu kotoran bergerak melalui sistemnya dengan lebih mudah.
Diare juga dapat dialami bila bentuk fases hewan terlalu lembek atau encer. Ada banyak alasan mengapa kucing sering buang air besar yang encer. Namun, kondisi ini akan sembuh dengan cepat. Bila kucing atau anjing mengalami diare lebih dari satu atau dua hari, sebaiknya Anda segera menemui dokter hewan untuk menentukan penyebab masalahnya.
Baca Juga: Kucing Peliharaan Sebaiknya Tidak Mengonsumsi Tikus Karena Risiko
Dilansir dari medicinenet.com, beberapa penyebab umum diare kucing meliputi perubahan pola makan, alergi makanan, bola rambut, penyakit radang usus, hipertiroidisme, cacingan, penyakit ginjal, dan kanker.
Anda tak perlu cepat panik untuk menangani diare pada hewan. Ketika pertama kali mengetahui kucing atau anjing diare, mungkin akan berguna untuk menunda memberinya makan selama 12 jam untuk memastikan hewan memiliki cukup air untuk diminum.
Anda juga dapat membantu mencegah diare dengan tak memberikan produk susu seperti susu murni atau yogurt karena hewan tak bisa mencerna kandungan laktosa dengan baik. Saat Anda mengganti merek makanannya, Anda juga harus memastikan apakah makanan baru itu cocok dengan kucing.
Selanjutnya: Memiliki Hewan Peliharaan, Salah Satu Terapi untuk Autisme
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News