MOMSMONEY.ID - Dampak AI terhadap perekrutan di sektor akuntansi terasa kuat mulai tahun 2025, dan ini jadi perhatian penting bagi Moms yang mengikuti tren dunia kerja.
Perusahaan kini mulai mengandalkan kecerdasan buatan untuk menggantikan tugas rutin, sehingga lulusan baru di bidang akuntansi dan keuangan menghadapi tantangan dalam mendapatkan pekerjaan.
Artikel ini membahas bagaimana kecerdasan buatan memengaruhi sistem rekrutmen, keseimbangan kerja, hingga masa depan profesi keuangan yang Moms perlu tahu.
Baca Juga: Intip Penyebab Utama Berbagai Pekerjaan Kedepan akan Diambil AI
Dampak AI terhadap perekrutan di sektor akuntansi tahun 2025
Melansir laman Irish Times, kecerdasan buatan (AI) telah merevolusi proses kerja di sektor akuntansi dan keuangan, terutama dalam hal otomatisasi tugas administratif.
Banyak perusahaan kini memanfaatkan AI untuk menangani pekerjaan seperti penggajian, laporan keuangan, hingga pengelolaan piutang dan utang usaha.
Akibatnya, peluang kerja untuk lulusan baru menurun karena banyak peran dasar sudah digantikan oleh sistem pintar.
Ini jadi perhatian bagi Moms yang sedang mendampingi anak memilih jurusan kuliah atau mempersiapkan masa depan karier di bidang keuangan.
Perekrutan akuntansi bergeser ke peran berbasis analitik dan teknologi
Tren terbaru menunjukkan bahwa perusahaan lebih memilih kandidat yang memiliki kemampuan analisis data dan pemahaman teknologi.
Peran yang kini dibutuhkan tidak lagi sekadar mencatat transaksi, tetapi mampu mengolah data dan membuat keputusan strategis berbasis AI.
Moms yang ingin anaknya tetap relevan di dunia kerja sebaiknya mendorong minat pada keterampilan digital sejak dini.
Dunia akuntansi 2025 lebih menekankan pada adaptasi terhadap teknologi dan berpikir kritis, bukan sekadar hafalan teori.
Baca Juga: Apakah AI akan Menggantikan Peran Dokter dan Tenaga Kesehatan? Ini Faktanya
Sistem kerja fleksibel tetap penting di kalangan profesional
Sistem kerja fleksibel dan hibrida masih menjadi kebutuhan utama bagi para pekerja di tahun 2025, termasuk dalam bidang akuntansi.
Survei terkini menunjukkan bahwa 85% staf profesional merasa lebih sejahtera saat diberi keleluasaan dalam pengaturan kerja.
Kebijakan kerja jarak jauh bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga berpengaruh pada produktivitas dan kesehatan mental.
Para Moms yang bekerja di rumah tentu bisa memahami pentingnya fleksibilitas ini dalam menjaga keseimbangan antara karier dan peran sebagai ibu.
Tekanan kembali ke kantor berdampak pada kesejahteraan karyawan
Meski banyak yang menikmati sistem kerja dari rumah, tekanan dari perusahaan untuk kembali ke kantor mulai memunculkan keresahan.
Sebanyak 42% profesional merasa tertekan oleh pemberitaan negatif terkait kerja jarak jauh dan kebijakan baru perusahaan.
Isu ini penting bagi Moms karena menyangkut keseimbangan hidup dan kesehatan emosional para pekerja, termasuk perempuan yang harus membagi peran sebagai ibu sekaligus profesional.
Lingkungan kerja yang sehat tak hanya mendukung kinerja, tapi juga kebahagiaan keluarga.
Baca Juga: Ini Penyebab AI Mulai Gantikan Pekerjaan di Bidang Keuangan, Simak
Perusahaan mulai berinvestasi pada kesejahteraan dan fleksibilitas
Kesadaran perusahaan terhadap pentingnya kesejahteraan karyawan kini semakin tinggi, terutama pascapandemi dan perkembangan AI.
Sebanyak 61% pemberi kerja berinvestasi pada pengaturan kerja fleksibel demi meningkatkan kebahagiaan tim mereka.
Tren ini memberi peluang besar bagi Moms yang ingin tetap produktif tanpa mengorbankan waktu bersama keluarga.
Perusahaan yang mengedepankan keseimbangan hidup kini menjadi pilihan utama bagi para pekerja modern.
Peluang kerja tetap terbuka di tengah transformasi teknologi
Meskipun AI berdampak pada pengurangan peran tradisional, peluang kerja baru tetap bermunculan berkat perkembangan teknologi.
Di kuartal ketiga 2025, 38% perusahaan menyatakan akan menambah staf, terutama untuk mendukung ekspansi digital dan adopsi teknologi terbaru.
Moms dapat memanfaatkan informasi ini sebagai panduan untuk mengarahkan anak-anak memilih bidang kerja yang lebih adaptif.
Dengan kombinasi antara keterampilan teknis dan soft skill, generasi muda akan lebih siap menghadapi dunia kerja masa depan.
Baca Juga: Pekerjaan yang Tidak Dapat Diganti oleh AI Apa Saja ya?
Dampak AI terhadap perekrutan di sektor akuntansi di tahun 2025 menunjukkan bahwa dunia kerja sedang berubah cepat.
Para Moms perlu melek teknologi dan memahami tren ini agar bisa memberikan arahan yang tepat bagi masa depan anak.
Dengan membekali generasi muda dengan keterampilan relevan, Moms membantu mereka lebih siap menghadapi era digital dan revolusi AI dalam dunia profesional.
Selanjutnya: Daftar Promo HUT BNI ke-79 Juli 2025, Diskon dan Bonus Menarik Tomoro hingga HokBen
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News