MOMSMONEY.ID - Mengejar profit di tengah pasar yang fluktuatif? Pelajari kunci utama analisis fundamental saham agar keputusan investasi Anda tepat sasaran.
Melansir dari Investopedia, dalam dunia investasi saham, Analisis Fundamental adalah kompas wajib. Bagi Anda yang berusia 18 tahun ke atas dan ingin berinvestasi dengan cerdas, memahami fundamental saham berarti mengidentifikasi nilai sejati sebuah perusahaan.
"Dengan berinvestasi pada perusahaan yang harganya di bawah nilai intrinsik jangka panjangnya, investor dapat melindungi diri dari bahaya fluktuasi pasar sehari-hari," sebut Investopedia dalam keterangannya.
Fundamental saham adalah metrik dan data keuangan kunci dari suatu perusahaan, seperti arus kas, laba atas aset (ROA), dan manajemen modal.
Analis menggunakan data ini untuk menentukan apakah harga saham di pasar sudah mencerminkan nilai sebenarnya atau tidak.
Baca Juga: Strategi Ganda: Kebebasan Finansial dan Liburan Impian di Genggaman
Inti analisis fundamental: Mengapa data perusahaan penting?
Analisis fundamental bertujuan menciptakan "potret" lengkap perusahaan, bukan hanya melihat pergerakan harga saham harian.
Ini melibatkan penggalian data yang diharapkan akan memengaruhi harga atau nilai saham. Analis fundamental mencari informasi mendasar seperti:
- Arus Kas: Seberapa baik perusahaan mengelola uang tunai masuk dan keluar.
- Laba Atas Aset (ROA): Efisiensi perusahaan dalam menggunakan asetnya untuk menghasilkan laba.
- Gearing Konservatif: Indikator utang perusahaan.
- Kesehatan Manajemen Modal: Kemampuan manajemen memaksimalkan laba dan pengembalian pemegang saham.
- Prospek Industri dan Persaingan: Faktor eksternal yang memengaruhi pertumbuhan.
Tujuannya adalah menemukan saham yang harganya salah yang terlalu rendah (undervalued) atau terlalu tinggi (overvalued), oleh pasar yang sering dianggap emosional dan tidak rasional.
Analogi sederhana fundamental saham
Bayangkan Anda berada di sebuah pasar, dan saham adalah barang dagangan. Analis fundamental adalah pembeli yang tenang dan teliti.
Mereka tidak terburu-buru mengikuti keramaian, melainkan berjalan perlahan untuk mencari penawaran terbaik.
- Menggali Nilai Buku (Harga Likuidasi): Sama seperti menilai komponen sebuah PC (hard disk, memori, dll.) hingga mengetahui nilai sisa/likuidasinya, analis melihat neraca perusahaan untuk stabilitas keuangan.
- Meneliti Kualitas dan Ketahanan: Seperti memeriksa garansi produk atau membaca ulasan, analis meneliti neraca untuk memastikan stabilitas dan daya tahan finansial perusahaan.
- Memproyeksikan Kinerja Masa Depan: Mirip dengan mengukur daya pemrosesan atau resolusi PC, analis melihat laporan laba rugi untuk memproyeksikan laba dan dividen di masa depan.
- Menghitung Nilai Intrinsik: Setelah semua data terkumpul, analis menentukan nilai intrinsik yaitu nilai sebenarnya yang tidak tergantung pada harga jual saat ini. Jika harga jual (pasar) lebih rendah dari nilai intrinsik yang dihitung, saat itulah mereka memutuskan untuk membeli.
Baca Juga: Ini 5 Pola Pikir Finansial yang Bikin Orang Kaya Berbeda dari Kelas Menengah
Analisis fundamental vs analisis teknis: Dua pendekatan berbeda
Penting untuk membedakan Analisis Fundamental dari Analisis Teknis:
Analisis Fundamental fokus utama pada Nilai Intrinsik (nilai sejati) saham, sementara Analisis Teknis fokus utama pada Riwayat Harga dan Pola Perdagangan saham.
Dasar keputusan Analisis Fundamental adalah Kesehatan Keuangan, Manajemen, dan Prospek Bisnis, sedangkan Analisis Teknis didasarkan pada Sinyal Perdagangan, Tren, dan Aktivitas Pasar.
Tujuan Analisis Fundamental adalah menentukan apakah saham undervalued atau overvalued, sementara tujuan Analisis Teknis adalah memprediksi Pergerakan Harga Saham di Masa Depan berdasarkan Pola Berulang.
Analis teknikal akan membeli karena melihat keramaian (permintaan) mendorong harga naik, sedangkan analis fundamental membeli karena melihat barang tersebut memiliki nilai lebih dari harganya, terlepas dari keramaian di pasar.
Empat elemen dasar saham yang wajib diketahui
Untuk menilai fundamental secara praktis, investor sering menggunakan rasio-rasio utama. Empat elemen dasar yang paling umum adalah:
- Rasio Harga terhadap Buku (P/B): Membandingkan harga pasar saham dengan nilai buku per saham.
- Rasio Harga terhadap Laba (P/E): Menunjukkan berapa Rupiah yang harus dibayar investor untuk setiap Rupiah laba yang dihasilkan perusahaan.
- Rasio Harga terhadap Pertumbuhan Laba (PEG): Mengukur P/E relatif terhadap laju pertumbuhan laba.
- Imbal Hasil Dividen: Persentase pembayaran dividen tahunan terhadap harga saham.
Menggabungkan metrik-metrik ini dengan pengukuran arus kas dan manajemen membantu menentukan apakah saham saat ini merupakan investasi nilai.
Baca Juga: Cara Mengelola Keuangan yang Tepat demi Mencapai Kebebasan Finansial
Investasi nilai: Strategi jangka panjang
Meskipun membutuhkan ketelitian dan waktu untuk menggali laporan keuangan, analisis fundamental dapat melindungi investor dari gejolak pasar harian dan fluktuasi jangka pendek.
Strategi ini erat kaitannya dengan Investasi Nilai, yang berfokus pada identifikasi saham yang harganya dinilai lebih rendah daripada nilai intrinsiknya.
Investor yang teliti dengan analisis fundamental mampu mengenali kesalahan pasar dan membangun keuntungan jangka panjang.
Strategi ini lebih berisiko rendah dibandingkan strategi investasi pertumbuhan, yang berfokus pada perusahaan dengan potensi pertumbuhan pesat.
Analisis fundamental adalah fondasi bagi setiap investor yang ingin sukses dan tenang dalam berinvestasi.
Dengan berfokus pada fundamental perusahaan, seperti arus kas dan laba atas aset, investor berusia 18 tahun ke atas dapat meniru pendekatan investor nilai sukses, seperti Warren Buffett, untuk mengidentifikasi saham yang diremehkan (undervalued) di pasar.
Mempelajari fundamental bukan hanya tentang untung, tetapi juga tentang memahami apa yang Anda beli, menjadikannya kunci untuk mengambil keputusan investasi yang cerdas dan terukur.
Ingin tahu lebih lanjut tentang cara menghitung salah satu rasio fundamental, seperti Rasio P/E, langkah demi langkah?
Selanjutnya: Strategi Endorsement: Kunci Bangun Kepercayaan dan Tingkatkan Penjualan Online
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News