Santai

Awal Mula Perang Korea: Sejarah Munculnya Korea Selatan dan Korea Utara

Awal Mula Perang Korea: Sejarah Munculnya Korea Selatan dan Korea Utara

MOMSMONEY.ID - Korea Selatan dan Korea Utara telah terlibat konflik berkepanjangan selama puluhan tahun. Awal mula perang Korea yang terjadi pada 1950. 

Sejarah Perang Korea dimulai dari pendudukan Jepang di Korea selama 1910-1945. 

Melansir History, awal mula Perang Korea yakni ketika Perang Dunia II berakhir, Jepang kalah melawan Sekutu sehingga Semenanjung Korea menjadi tawar-menawar antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet. 

Baca Juga: Undang Zelenskiy ke Jepang, Negara G7 Mendukung Perlawanan Ukraina Melawan Rusia

Lalu, Korea Utara menjadi negara sosialis yang dipimpin Kim Il Sung dan didukung Uni Soviet, sedangkan Korea Selatan menjadi negara kapitalis yang dipimpin oleh Syngman Rhee dan didukung AS.

Kemudian, pada 1948, Korea Utara dan Korea Selatan dipisah oleh garis paralel ke-38, garis lintang yang melintasi Semenanjung Korea. 

Baca Juga: Ada High Society, Tonton 6 Film Dewasa Seperti Fifty Shades of Grey Ini

Awal mula Perang Korea

Awal mula perang Korea Utara dan Korea Selatan dimulai pada 25 Juni 1950. 

Pada waktu itu, 75.000 tentara Korea Utara prajurit Korea Utara melintasi paralel ke-38, batas antara Republik Rakyat Demokratik Korea yang didukung Soviet di sebelah utara dan Republik Korea yang pro-Barat di Selatan. 

Baca Juga: Tak Hanya Drakor Black Knight, Ini 6 Drama Korea Bertema Militer Wajib Tonton

Invasi ini adalah aksi militer pertama di era Perang Dingin. Kemudian, pada Juli 1950, pasukan Amerika Serikat memasuki perang atas nama Korea Selatan dan menyebutnya perang melawan kekuatan komunisme internasional. 

Setelah beberapa kali pertempuran di paralel ke-38, korban jiwa yang jatuh semakin meningkat tanpa ada hasil yang diharapkan.

Para pejabat Amerika dengan cemas kemudian menyusun semacam gencatan senjata dengan Korea Utara.

Baca Juga: Demi Imbangi Aktivitas Militer Korut, Korsel-Jepang Bakal Kerja Sama

Mereka khawatir, jika peperangan ini akan menjadi perang yang lebih luas dan melibatkan Rusia serta China, atau bahkan, menjadi Perang Dunia III.

Akhirnya, pada Juli 1953, Perang Korea berakhir. Perang Korea relatif singkat tetapi termasuk salah satu perang paling berdarah dalam sejarah. Hampir 5 juta orang meninggal, lebih dari setengahnya adalah warga sipil. 

Jumlah korban sipil ini lebih tinggi daripada Perang Dunia II dan Perang Vietnam. Hampir 40.000 orang Amerika tewas dalam aksi di Korea, dan lebih dari 100.000 terluka.

Baca Juga: Khawatir Ancaman Korea Utara, Korea Selatan Buka Peluang Kerja Sama dengan Jepang

Semenanjung Korea terbagi dua

Sejak awal abad ke-20, wilayah semenanjung Korea merupakan bagian dari Kekaisaran Jepang.

Setelah kekalahan Jepang pada Perang Dunia II, Amerika Serikat dan Soviet harus memutuskan apa yang harus dilakukan dengan wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh musuh mereka. 

Baca Juga: Khawatir Ancaman Korea Utara, Korea Selatan Buka Peluang Kerja Sama dengan Jepang

Pada Agustus 1945, diputuskan bahwa semenanjung Korea dibagi menjadi dua di sepanjang paralel ke-38. Rusia menduduki daerah utara dan Amerika Serikat menduduki daerah di selatannya. 

Pada akhir dekade, dua negara baru telah terbentuk di semenanjung. Di selatan, diktator anti-komunis Syngman Rhee (1875-1965) menikmati dukungan dari pemerintah Amerika, sementara di utara, diktator komunis Kim Il Sung (1912-1994) menikmati dukungan dari Soviet. 

Kedua diktator ini terlibat pertikaian berkepanjangan di paralel ke-38 dan pertempuran di garis perbatasan kedua negara sudah biasa terjadi dan menyebabkan hampir 10.000 tentara Korea Selatan dan Korea Utara terbunuh. 

Baca Juga: Daftar Top Film Netflix Hari Ini, Cek Posisi The Last Kingdom: Seven Kings Must Die

Wajib militer Korea Selatan

Sejak perang dimulai hingga saat ini belum ada kesepakatan di antara kedua negara tersebut, hanya gencatan senjata. 

Kemudian, negara ini memberlakukan wajib militer kepada warga laki-lakinya. Wajib militer Korea Selatan diberlakukan bagi setiap warga laki-laki yang bertubuh sehat dan berusia antara 18 hingga 28 tahun. 

Baca Juga: Demi Imbangi Aktivitas Militer Korut, Korsel-Jepang Bakal Kerja Sama

Mereka harus menjalani wajib militer selama 2 tahun. Alasannya warga laki-laki harus menjalani wajib militer adalah adanya ancaman berkelanjutan dari Korea Utara terhadap Korea Selatan mengenai serangan nuklir.

Beberapa divisi yang bisa dimasuki untuk pelatihan wajib militer sendiri adalah Angkatan Darat (21 bulan), Angkatan Udara (24 bulan), dan Angkatan Laut (23 bulan). 

Selain itu, peserta wajib militer juga dapat memilih bertugas sebagai polisi selama 21 bulan atau sebagai pemadam kebakaran selama 23 bulan.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News