MOMSMONEY.ID - Apa yang terjadi pada tubuh ketika kadar A1C terlalu tinggi? Cari tahu selengkapnya di sini, yuk!
Tes A1C atau hemoglobin A1C adalah tes darah yang mengukur rata-rata kadar gula darah seseorang selama dua hingga tiga bulan terakhir.
A1C sering digunakan sebagai indikator jangka panjang untuk mengelola diabetes dan mengidentifikasi risiko komplikasi. Namun, banyak orang yang tidak menyadari betapa pentingnya menjaga kadar A1C tetap dalam batas normal.
Baca Juga: Manfaat Biji Labu untuk Menurunkan Kadar Gula Darah Tinggi
Ketika kadar A1C terlalu tinggi, hal ini bisa menyebabkan dampak serius pada kesehatan tubuh. Lantas, apa yang terjadi pada tubuh ketika kadar A1C terlalu tinggi? Mengutip dari laman Very Well Health, ini dia beberapa hal yang terjadi:
1. Pradiabetes
Pradiabetes terjadi ketika kadar gula darah lebih tinggi dari normal, tetapi belum cukup tinggi untuk disebut diabetes. A1C antara 5,7% dan 6,4% menunjukkan pradiabetes, yang berarti tubuh tidak mengelola gula darah dengan baik.
Tanpa perubahan gaya hidup, banyak orang dengan pradiabetes akan mengembangkan diabetes tipe 2 dalam beberapa tahun. Namun, dengan pola makan sehat dan olahraga, A1C bisa diturunkan, sehingga mengurangi risiko diabetes.
2. Diabetes
Diabetes adalah kondisi kronis di mana tubuh tidak cukup memproduksi insulin atau tidak bisa menggunakannya dengan efektif, yang menyebabkan kadar gula darah tinggi.
A1C 6,5% atau lebih tinggi menunjukkan diabetes. Menjaga kadar A1C tetap dalam target sangat penting untuk mengelola kondisi ini. Bagi kebanyakan orang dengan diabetes, A1C di bawah 7% dianggap sebagai kontrol yang baik. Namun, jika A1C lebih dari 9%, risiko komplikasi akan jauh lebih tinggi.
Baca Juga: 9 Gaya Hidup Sehat untuk Menurunkan Gula Darah Tinggi
3. Peningkatan risiko komplikasi
Penelitian menunjukkan bahwa kadar A1C yang tinggi dapat meningkatkan risiko komplikasi serius akibat diabetes. Kerusakan pada pembuluh darah dapat dimulai ketika A1C berada di atas 7%, dan semakin tinggi A1C, semakin besar risiko komplikasi tersebut. Berikut adalah beberapa masalah yang bisa muncul:
- Penyakit jantung dan stroke: Diabetes merusak pembuluh darah dan saraf yang mendukung fungsi jantung, sehingga meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Ini juga bisa menyebabkan tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan gagal jantung.
- Kehilangan penglihatan: Kadar gula darah tinggi dapat merusak mata, menyebabkan kondisi seperti retinopati diabetik, katarak, dan glaukoma, yang bisa mengarah pada kehilangan penglihatan. Pemeriksaan mata rutin sangat penting untuk mendeteksi masalah sejak dini.
- Kerusakan saraf: Neuropati diabetik terjadi ketika gula darah tinggi merusak saraf, menyebabkan gejala seperti mati rasa, nyeri, atau kehilangan fungsi pada tangan, kaki, dan sistem pencernaan. Menjaga kadar A1C terkendali bisa mencegah atau memperlambat kerusakan saraf.
- Penyakit ginjal: Sekitar satu dari tiga orang dengan diabetes mengalami penyakit ginjal diabetes, yang risikonya meningkat seiring dengan tingginya kadar A1C. Gula darah tinggi merusak pembuluh darah ginjal dan mengurangi kemampuannya untuk menyaring limbah. Mengelola gula darah dan tekanan darah bisa membantu melindungi fungsi ginjal.
- Penyakit gusi: Gula darah tinggi meningkatkan kadar gula dalam air liur, yang memberi makan kuman dan plak. Ini dapat menyebabkan penyakit gusi, radang gusi, periodontitis, mulut kering, dan infeksi mulut lainnya. Gejalanya bisa termasuk gusi bengkak atau berdarah, tetapi kerusakan bisa terjadi tanpa gejala yang jelas.
Baca Juga: 6 Minuman Paling Efektif untuk Menurunkan Kadar Gula Darah yang Tinggi
Nah, itu dia ulasan tentang apa yang terjadi pada tubuh ketika kadar A1C terlalu tinggi. Semoga informasi di atas bermanfaat, ya.
Selanjutnya: Berapa Durasi Jalan Kaki per Hari yang Efektif Menurunkan Kolesterol Tinggi?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News