MOMSMONEY.ID - Permasalahan umum di kalangan wanita. Apa saja penyebab keputihan berlebihan pada wanita sebenarnya?
Keputihan merupakan hal umum yang dialami oleh wanita, di mana cairan dikeluarkan dari vagina. Cairan ini berfungsi untuk membersihkan dan melindungi saluran reproduksi wanita.
Namun, keputihan juga bisa menjadi indikasi adanya gangguan kesehatan, terutama jika berwarna, berbau, atau disertai rasa gatal. Memahami penyebab keputihan adalah langkah awal yang penting untuk mengatasinya.
Baca Juga: Konsumsi Ultra Processed Food Tingkatkan Risiko Kematian Dini, Ini Penjelasannya
Lantas, apa saja penyebab keputihan berlebihan pada wanita? Melansir dari laman Medical News Today, inilah beberapa penyebabnya:
1. Gairah seksual
Gairah seksual bisa memicu kelenjar Bartholin di dekat vagina menghasilkan cairan. Cairan ini bertujuan memberikan pelumasan untuk berhubungan intim, namun sering kali disalahartikan sebagai keputihan berlebih.
Cairan dari gairah seksual biasanya bening, licin, dan berair, dengan tanda-tanda lain seperti peningkatan detak jantung, wajah memerah, dan pembengkakan payudara.
2. Ovulasi
Ovulasi terjadi saat ovarium melepaskan sel telur, sekitar 14 hari sebelum menstruasi. Pada fase ini, kadar estrogen meningkat dan menyebabkan keputihan menjadi lebih banyak dan licin, seperti putih telur mentah.
Setelah ovulasi, keputihan berkurang. Estrogen yang tinggi juga terjadi saat menggunakan kontrasepsi hormonal atau obat kesuburan, yang dapat menyebabkan keputihan lebih banyak.
Baca Juga: Makan Labu Bisa Mengobati Penyakit Apa Saja? Ini Daftarnya!
3. Kehamilan
Saat hamil, keputihan bisa meningkat untuk melindungi vagina dan janin dari infeksi. Mendekati persalinan, cairan ini dapat semakin banyak dan terkadang bercampur lendir merah muda sebagai tanda tubuh mempersiapkan kelahiran.
Jika mengalami peningkatan keputihan tanpa menstruasi, sebaiknya lakukan tes kehamilan.
4. Vaginitis
Vaginitis adalah peradangan pada vagina yang bisa disebabkan oleh iritasi dari pakaian ketat, pelumas, atau produk perawatan yang mengandung bahan kimia.
Selain itu, vaginitis juga bisa terjadi karena infeksi. Gejalanya seperti keputihan kental berwarna putih, abu-abu, kuning, atau hijau dengan bau tidak sedap, disertai rasa gatal atau terbakar, serta nyeri saat buang air kecil atau berhubungan intim.
Baca Juga: 11 Manfaat Makan Buah Mangga untuk Kesehatan Tubuh, Bisa Kurangi Risiko Kanker
5. Bacterial Vaginosis (BV)
BV adalah infeksi yang terjadi akibat ketidakseimbangan bakteri dalam vagina. BV sering dialami oleh wanita berusia 15–44 tahun dan bukan merupakan infeksi menular seksual (IMS).
Keputihan akibat BV biasanya berwarna putih atau abu-abu susu, dengan bau amis yang lebih terasa setelah berhubungan seksual. Gejala lain meliputi ketidaknyamanan saat buang air kecil dan iritasi di sekitar vagina.
6. Infeksi jamur
Infeksi jamur disebabkan oleh pertumbuhan berlebih jamur Candida albicans yang hidup secara alami di tubuh. Sekitar 70% wanita mengalami infeksi jamur setidaknya sekali dalam hidup.
Gejala utama meliputi gatal hebat di vagina, disertai keputihan tebal tanpa bau yang mirip dengan keju.
Infeksi jamur ringan bisa diatasi dengan salep antijamur yang dijual bebas, tetapi jika infeksinya parah, perawatan medis diperlukan.
Baca Juga: Meski Menyehatkan, Ada 12 Efek Samping Minum Air Lemon Setiap Hari
7. Trikomoniasis
Trikomoniasis adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh parasit. Gejala yang muncul meliputi keputihan berlebih dengan bau amis atau busuk, berwarna putih, kuning, atau hijau, dan lebih encer dari biasanya.
Selain itu, infeksi ini bisa menyebabkan gatal atau sensasi terbakar pada area genital.
Nah, itulah ulasan terkait apa saja penyebab keputihan berlebihan pada wanita. Memahami penyebab keputihan berlebih dapat membantu mengenali kondisi yang mungkin memerlukan perhatian medis. Semoga bermanfaat.
Tonton: Inilah 6 Kebiasaan Sehat untuk Menjaga Kondisi Jantung dan Pembuluh Darah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News