M O M S M O N E Y I D
Bugar

Apa itu Glaukoma? Yuk, Kenali Gejala hingga Faktor Risikonya

Apa itu Glaukoma? Yuk, Kenali Gejala hingga Faktor Risikonya
Reporter: Rezki Wening Hayuningtyas  |  Editor: Rezki Wening Hayuningtyas


MOMSMONEY.ID -  Glaukoma menjadi salah satu masalah kesehatan mata yang dapat menyebabkan kebutaan. Simak ulasan apa itu glaukoma di sini.

Glaukoma adalah kondisi mata yang bisa menyebabkan kerusakan pada saraf optik, yang penting untuk penglihatan kita.

Kerusakan ini sering kali dikaitkan dengan peningkatan tekanan di dalam mata dan bisa berujung pada kehilangan penglihatan jika tidak ditangani.

Menurut World Health Organization (WHO), glaukoma merupakan penyebab kedua terbesar dari kebutaan di seluruh dunia.

Oleh karena itu, memahami glaukoma, gejala-gejalanya, dan faktor risikonya sangat penting untuk deteksi dini dan pencegahan kebutaan akibat glaukoma.

Baca Juga: Ingin Mengobati Penyakit Mata? Ini Sederet Tanaman Herbal yang Ampuh Menyembuhkannya

Gejala glaukoma

Melansir dari Healthline, glaukoma primer sudut terbuka merupakan jenis glaukoma yang paling lazim terjadi. Karakteristik utama dari kondisi ini adalah hilangnya penglihatan secara perlahan tanpa adanya gejala awal yang jelas.

Oleh karena itu, menjalani pemeriksaan mata secara menyeluruh setiap tahun sangat krusial agar dokter spesialis mata bisa mendeteksi segala perubahan dalam kemampuan penglihatan Anda.

Sebaliknya, glaukoma akut sudut tertutup, atau dikenal pula sebagai glaukoma sudut sempit, memerlukan perhatian medis segera.

Anda harus secepatnya berkonsultasi dengan dokter apabila mengalami gejala-gejala seperti:

  • Nyeri mata yang intens
  • Mual dan muntah
  • Kemerahan pada mata
  • Gangguan penglihatan yang mendadak
  • Melihat lingkaran berwarna sekeliling cahaya

Kondisi ini dianggap sebagai situasi darurat medis yang membutuhkan intervensi segera.

Baca Juga: Mitos dan Fakta Seputar Katarak yang Wajib Anda Ketahui, Simak yuk

Faktor risiko glaukoma

Beberapa orang memiliki risiko lebih tinggi terkena glaukoma daripada yang lain. Faktor risiko untuk glaukoma meliputi:

1. Usia

Risiko mengidap glaukoma meningkat bagi individu yang berumur di atas 60 tahun, seperti yang ditekankan oleh NEI (National Eye Institute). Bagi orang Afrika-Amerika, risiko ini mulai meningkat dari usia 40 tahun.

2. Latar belakang etnis

Orang dengan keturunan Afrika lebih rentan terhadap glaukoma dibandingkan dengan orang Kaukasia. Sementara itu, keturunan Asia cenderung lebih berisiko terhadap glaukoma sudut tertutup.

3. Kondisi mata

Kondisi seperti inflamasi mata yang berkepanjangan dan ketebalan kornea yang berkurang dapat memicu peningkatan tekanan dalam mata. Trauma fisik pada mata juga dapat meningkatkan tekanan intraokular.

Baca Juga: Tidak Cuma untuk Mata, Ini Segudang Manfaat Wortel Bagi Kesehatan

4. Riwayat keluarga

Glaukoma, khususnya jenis sudut terbuka dapat berasal dari riwayat keluarga. Risiko Anda meningkat jika keluarga dekat Anda, seperti orang tua atau kakek-nenek menderita kondisi ini.

5. Riwayat kesehatan pribadi

Seseorang yang mengidap diabetes, hipertensi, atau penyakit jantung ditemukan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami glaukoma.

Mengenal dan memahami faktor risiko ini bisa membantu dalam deteksi dini dan pencegahan terhadap glaukoma. Glaukoma adalah kondisi serius yang bisa menyebabkan kehilangan penglihatan jika tidak ditangani.

Mengenali gejala dan memahami faktor risiko sangat penting untuk deteksi dini dan pengobatan yang efektif.

Pemeriksaan mata secara teratur adalah kunci untuk mencegah kerusakan yang tidak dapat diperbaiki oleh glaukoma. Dengan penanganan yang tepat, banyak orang dengan glaukoma dapat mempertahankan penglihatan mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

TERBARU

BMKG Deteksi Bibit Siklon Baru di Timur Indonesia, Hujan Sangat Lebat Provinsi Ini

BMKG mendeteksi bibit siklon baru yang terpantau di wilayah Laut Arafura barat Papua Selatan dan berdampak hujan sangat lebat di provinsi ini.

Selain Kopi, Ini 7 Makanan dan Minuman yang Harus Anda Hindari sebelum Tidur

Sederet makanan dan minuman ini harus dihindari sebelum tidur. Kandungannya bisa menyebabkan lonjakan gula darah dan mengganggu istirahat.

4 Tanda-Tanda Serum Vitamin C Telah Teroksidasi, Segera Buang!

Wajib tahu, kenali 4 tanda-tanda serum vitamin C telah teroksidasi ini sebelum menggunakannya sampai habis.

14 Cara Turunkan Kadar Gula Darah yang Tinggi secara Alami

Bagaimana cara turunkan kadar gula darah yang tinggi secara alami, ya? Intip di sini, yuk!            

Sribu Ajak Pekerja Pertahankan Karir Di Tengah Perubahan Industri

Sribu membekali freelancer untuk berkembang di tengah ketidakpastian ​dan dinamika industri Tanah Air.  

Menu Diet Turun Berat Badan Tanpa Nasi untuk Seminggu, Coba yuk!

Intip beberapa menu diet turun berat badan tanpa nasi untuk seminggu di sini, yuk! Tertarik coba?   

5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula untuk Kulit, Atasi Jerawat hingga Flek Hitam

MomsMoney akan membagikan informasi tentang 5 manfaat mengurangi konsumsi gula untuk kulit. Simak, ya.

Potensi Santa Claus Rally, IPOT Rekomendasi 3 Saham Pekan Ini

IPOT merekomendasikan saham-saham yang siap melaju tertopang fenomena window dressing dan santa claus rally dengan teknikal yang menarik.

Penjualan Tiket Kereta untuk Nataru Capai 1,44 Juta, 41% dari Kapasitas

Penjualan tiket kereta api pada masa angkutan nataru periode 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026 telah mencapai 1.441.421 tiket.

Awas! Ini 12 Makanan yang Bisa Bikin Tekanan Darah Naik

Ternyata ini, lho, makanan yang bisa tekanan darah naik. Kira-kira ada apa saja, ya?