MOMSMONEY.ID - Simak, berikut ini mitos dan fakta seputar katarak yang perlu Anda ketahui.
Nama penyakit katarak mungkin sudah tidak asing lagi terdengar. Katarak adalah penyakit penyebab kebutaan terbesar di dunia.
Pandangan yang kabur atau sensitivitas mata meningkat saat melihat cahaya di malam hari adalah sebagian dari ciri-ciri mata mengalami katarak.
Untuk itu, semua orang diharapkan waspada pada gejala katarak dan segera periksa ke dokter spesialis mata bila mengalami gejala-gejala tersebut.
Salah satu alasan mengapa orang takut dengan katarak adalah karena katarak dapat menyebabkan gangguan penglihatan yang signifikan.
Baca Juga: Hati-Hati Moms, Ini Sederet Kebiasaan yang Bisa Membuat Mata Cedera
Katarak bisa menyebabkan penglihatan menjadi kabur, terbatas, atau bahkan hilang sama sekali.
Hal ini dapat menyebabkan kesulitan dalam melakukan kegiatan sehari-hari seperti membaca, menulis, atau bahkan berjalan.
Memang benar bahwa katarak perlu diwaspadai. Namun sayangnya, seiring berkembangnya informasi, ada berbagai mitos yang beredar di masyarakat mengenai katarak.
Semua mitos dan fakta tersebut harus dikonfirmasi kembali faktanya agar masyarakat dapat memiliki pemahaman yang tepat tentang penyakit katarak.
Baca Juga: Bukan Hanya Trendy, Ini Sederet Manfaat Kacamata Hitam untuk Mencegah Penyakit Mata
Yuk, kenali lebih lanjut tentang mitos dan fakta seputar katarak dari KMN EyeCare berikut ini.
Mitos: katarak hanya dialami oleh orang tua
Katarak umumnya lebih sering terjadi pada orang yang telah berusia lanjut, sehingga sering diidentikkan dengan orang tua.
Sebab, risiko terkena katarak semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia seseorang.
Fakta: katarak bisa menyerang siapa saja
Katarak bisa terjadi pada siapa saja, mulai dari bayi, usia muda hingga lansia.
Katarak pada bayi disebut dengan katarak kongenital. Penyebab terbesarnya adalah kemungkinan pada saat hamil, sang ibu terkena infeksi virus seperti rubella, cacar air, dan sejenisnya.
Katarak juga bisa menyerang orang usia muda. Faktor penyebab katarak paling besar pada usia muda adalah karena penyakit diabetes, keturunan, dan juga trauma mata.
Namun, risiko terkena katarak memang semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia seseorang.
Baca Juga: Luar Biasa, Ini Sederet Manfaat Buah Bit untuk Kesehatan
Mitos: katarak adalah penyakit menular
Katarak sering dianggap sebagai penyakit menular karena penyebarannya secara masif.
Artinya, hampir setiap orang tua dapat terserang katarak sehingga membuat pemahaman bahwa katarak adalah penyakit menular.
Salah satu alasannya mungkin karena ada kesalahpahaman tentang penyebab terjadinya katarak.
Banyak orang yang tidak mengetahui bahwa katarak disebabkan oleh faktor-faktor seperti usia, gaya hidup, dan keturunan.
Inilah yang membuat orang menganggap katarak disebabkan oleh infeksi atau penyakit yang menular.
Fakta: katarak adalah penyakit degeneratif
Katarak bukanlah penyakit menular, melainkan penyakit degeneratif. Artinya, semakin bertambahnya usia seseorang semakin besar risikonya terkena katarak.
Katarak merupakan suatu keadaan di mana lensa mata keruh dan tidak lagi mampu menjadi transparan, yang dapat menyebabkan terganggunya proses penglihatan.
Usia menjadi penyebab utama penyakit ini karena semakin bertambahnya usia, lensa mata manusia yang terbuat dari protein akan mengeras sehingga menghalangi pandangan.
Sehingga, tidak perlu ada kekhawatiran terkena katarak jika Anda bersentuhan atau berinteraksi dengan orang yang menderita katarak.
Baca Juga: Cek Daftar Menu Sarapan Pagi yang Sehat, Ada Buah hingga Telur
Mitos: semua penderita katarak harus operasi
Orang mungkin beranggapan bahwa katarak harus dioperasi karena operasi katarak adalah cara yang efektif untuk mengobati katarak.
Operasi katarak adalah prosedur yang dilakukan untuk menghilangkan lensa mata yang keruh dan menggantinya dengan lensa kaca atau plastik baru yang bersih.
Memang benar bahwa operasi katarak dapat membantu meningkatkan penglihatan secara signifikan dan dapat membantu mencegah kehilangan penglihatan yang lebih lanjut.
Namun, bukan berarti semua penderita katarak harus operasi karena ada beberapa pemeriksaan yang harus dilakukan.
Fakta: operasi katarak tergantung kondisi mata dan kesehatan pasien
Tidak semua penderita katarak bisa melakukan operasi katarak. Hal ini dikarenakan ada beberapa faktor yang dapat menghalangi keberhasilan operasi atau meningkatkan risiko komplikasi.
Beberapa faktor yang bisa memengaruhi kemampuan seseorang untuk menjalani operasi katarak termasuk:
- Kondisi mata: beberapa kondisi mata seperti glaukoma atau peradangan mata dapat meningkatkan risiko komplikasi setelah operasi katarak.
- Penyakit sistemik: penyakit sistemik seperti diabetes atau penyakit jantung dapat meningkatkan risiko komplikasi setelah operasi katarak.
- Riwayat bedah mata: Orang yang pernah menjalani bedah mata sebelumnya atau memiliki riwayat keluarga dengan komplikasi setelah bedah mata dapat memiliki risiko yang lebih tinggi untuk komplikasi setelah operasi katarak.
Sebaiknya, calon pasien konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memutuskan untuk operasi katarak.
Keputusan operasi katarak atau tidak memang dikembalikan pada pasien, namun tentunya harus ada catatan dan saran dari dokter spesialis mata yang menangani.
Baca Juga: Luar Biasa! Ini 5 Manfaat Mengonsumsi Miracle Fruit
Mitos: operasi katarak tindakan yang tidak aman
Banyak yang beranggapan bahwa operasi katarak tidak aman. Kurangnya informasi tentang tatalaksana operasi katarak dan yang tepat membuat penderita takut untuk operasi.
Banyak yang menganggap, operasi katarak menakutkan, dan membutuhkan waktu lama saat operasi atau pun di masa pemulihan.
Perasaan takut sebelum operasi adalah hal yang wajar. Tapi, Anda tidak perlu khawatir selama tindakan operasi dilakukan oleh tenaga ahli yang memang sudah berpengalaman di bidangnya.
Fakta: operasi katarak relatif aman dan terbukti efektif menyembuhkan katarak
Operasi katarak merupakan prosedur bedah yang aman dan efektif yang telah terbukti dapat meningkatkan penglihatan secara signifikan.
Tapi, seperti dengan setiap tindakan medis, operasi katarak memiliki beberapa risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi.
Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi setelah operasi katarak termasuk infeksi, kerusakan pada jaringan mata, dan masalah dengan lensa yang baru.
Namun, kemungkinan komplikasi ini sangat jarang terjadi dan dapat dicegah dengan mengikuti saran dokter spesialis mata dan menjalani pemeriksaan pasca operasi secara teratur.
"Katarak merupakan penyakit degeneratif di mana terjadi kekeruhan pada lensa mata yang tidak menular, dapat mengenai semua usia meskipun lebih sering teradi pada orang tua," kata Dr. Kevin, SpM dari KMN EyeCare, dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (17/7).
Penanganan katarak sendiri saat ini adalah dengan operasi katarak, tapi tentu saja harus dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu apakah katarak tersebut dapat dilakukan operasi dengan aman.
"Operasi katarak sendiri merupakan tindakan yang relatif aman," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News