MOMSMONEY.ID - Body dysmorphic disorder atau gangguan dismorfik tubuh adalah gangguan mental yang ditandai dengan rasa cemas berlebihan terhadap kelemahan atau kekurangan tubuh.
Body dysmorphic disorder sering terjadi pada usia 15–30 tahun. Penderitanya sering merasa malu dan resah karena menganggap dirinya buruk sehingga menghindari berbagai situasi sosial.
Selain itu, penderita juga sering menjalani operasi plastik guna memperbaiki penampilannya. Ketika seseorang memiliki gangguan ini, ia sangat fokus pada penampilan dan citra tubuh.
Baca Juga: Anda Sedang Stres? Coba Hindari 5 Makanan Ini
Ia akan berulang kali melihat bayangan dirinya di cermin, berdandan atau mengoreksi sesuatu dan terkadang selama berjam-jam setiap hari.
Kekurangan yang dirasakan dan perilaku berulang menyebabkan ia mengalami kesulitan yang signifikan, dan memengaruhi kemampuannya untuk berfungsi dalam kehidupan sehari-hari.
Penderita body dysmorphic disorder memiliki pikiran negatif atau rasa cemas terhadap kekurangan dari satu atau beberapa anggota tubuh.
Pikiran negatif itu dapat timbul karena penderita menganggap bentuk anggota tubuhnya tidak ideal. Dilansir dari Mental Health, anggota tubuh yang sering dicemaskan antara lain:
1. Wajah, misalnya karena bentuk hidung terlalu pesek
2. Kulit, misalnya karena ada keriput, jerawat, atau luka
3. Rambut, misalnya karena rambut menipis, rontok, atau mengalami kebotakan
4. Payudara atau alat kelamin, misalnya karena ukuran penis terlalu kecil atau payudara terlalu besar
5. Tungkai, misalnya karena ukuran paha yang besar
Baca Juga: Wajib Diketahui! Ini 5 Jenis Gangguan Kepribadian yang Bisa Menyerangmu
Ada beberapa gejala atau perilaku yang bisa menjadi tanda bahwa seseorang menderita body dysmorphic disorder, di antaranya:
1. Bercermin berulang-ulang dalam waktu lama
2. Menyembunyikan anggota tubuh yang dianggap tidak sempurna
3. Meminta orang lain meyakinkan dirinya berulang kali bahwa kekurangan bentuk tubuhnya tidak terlalu jelas terlihat
4. Keyakinan bahwa orang lain memperhatikan penampilan dirinya secara negatif atau mengejeknya
5. Menyembunyikan kekurangan yang dirasakan yang sulit untuk ditolak atau dikendalikan, seperti sering memeriksa cermin, merawat atau menguliti sesuatu
6. Berulang kali mengukur atau menyentuh area tubuh yang dianggap tidak sempurna
7. Menjadi sangat sibuk dengan kekurangan yang dirasakan dalam penampilan yang bagi orang lain tidak dapat dilihat atau tampak kecil
8. Keyakinan yang kuat bahwa ia memiliki cacat dalam penampilan yang membuat dirinya merasa jelek atau kurang
9. Mencoba menyembunyikan kekurangan yang dirasakan dengan gaya, riasan, atau pakaian
10. Terus-menerus membandingkan penampilan dirinya dengan orang lain
11. Sering mencari kepastian tentang penampilan dirinya dari orang lain
12. Memiliki kecenderungan perfeksionis
13. Mencari prosedur kosmetik dengan sedikit kepuasan
14. Menghindari situasi sosial
Body dysmorphic disorder biasanya tidak membaik dengan sendirinya. Jika tidak diobati, kondisi ini dapat menjadi lebih buruk dan menyebabkan kecemasan, depresi berat, bahkan pikiran dan perilaku untuk bunuh diri.
Perawatan pemeliharaan jangka panjang juga dapat membantu mencegah kekambuhan gejala gangguan mental ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News