MOMSMONEY.ID - Ada 7 penyebab anak menjadi malas. Cari tahu selengkapnya di sini.
Anak-anak yang tampak malas tentu menjadi perhatian tersendiri bagi orang tua atau guru di sekolah. Tak jarang, anak dengan label malas dikaitkan dengan cacat karakter.
Meski begitu, ada banyak alasan di balik anak-anak yang malas. Bahkan, dari banyaknya alasan yang ada, hanya sedikit yang kemungkinan diketahui.
Supaya rasa malas pada anak dapat diatasi dengan tepat, maka cara pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi asal kemalasan pada diri anak.
Melansir Parenting For Brain, berikut beberapa penyebab anak menjadi malas yang harus diketahui oleh para orang tua.
1. ADHD
Penyebab anak menjadi malas yang pertama adalah ADHD.
ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) adalah salah satu gangguan perkembangan saraf yang paling umum. Anak-anak dengan ADHD atau yang memiliki gejala ADHD cenderung mengalami kesulitan untuk fokus.
Gejala ADHD pada anak yang tidak diobati dapat memengaruhi kemampuan dan motivasi mereka untuk belajar.
Baca Juga: Terlalu Sering Main Sosmed Bisa Perburuk Anxiety, Simak 3 Trigger Anxiety Lainnya
Ketika ADHD pada anak-anak tidak terdiagnosis dengan baik, kemungkinan besar mereka akan tampak tidak termotivasi dan terlihat seperti anak yang malas.
2. Masalah tidur
Penyebab anak menjadi malas yang kedua adalah masalah tidur.
Kurang tidur bisa membuat seorang anak terlihat malas dan tidak termotivasi. Ketika anak tidak cukup istirahat di malam hari, mereka akan merasa lelah di siang hari dan kurang memiliki motivasi untuk berprestasi.
Pasalnya, tidur mampu mendukung konsolidasi memori deklaratif dan apabila anak kurang tidur maka pembelajaran serta kinerja akademik mereka akan terganggu.
Adapun kurang tidur pada anak bisa disebabkan oleh penggunaan perangkat elektronik sehingga anak akan cenderung menunda waktu tidur dan kualitas tidur mereka akan menurun akibat paparan cahaya biru yang dihasilkan oleh perangkat elektronik yang digunakan.
3. Depresi
Penyebab anak menjadi malas yang ketiga adalah depresi.
Anak-anak yang menderita depresi cenderung mengalami penurunan motivasi dan energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Salah satu gejala umum dari depresi adalah insomnia. Dan, sekitar 90% pasien dengan depresi mengeluh bahwa mereka memiliki masalah tidur. Oleh sebab itu, anak yang mengalami insomnia akibat depresi akan tampak malas dan tidak tertarik pada apapun termasuk tugas sekolah.
4. Stres
Penyebab anak menjadi malas yang keempat adalah stres.
Stres adalah demotivasi utama. Saat anak-anak sedang stres, kadar dopamin yang ada pada otak mereka pun menurun sehingga anak akan mudah merasa tidak termotivasi dan malas untuk melakukan apapun.
Penyebab stres pada anak-anak tentu bervariasi. Beberapa di antaranya adalah kematian anggota keluarga, bencana alam, perceraian orang tua, pertengkaran orang tua, pindah rumah, dan pertengkaran sesama teman.
Baca Juga: Kasus Meningkat, Mencegah Penyakit Gondongan dengan Imunisasi MMR
5. Kurangnya kompetensi
Penyebab anak menjadi malas yang kelima adalah kurangnya kompetensi.
Umumnya, setiap orang termasuk anak-anak tidak dapat dimotivasi untuk terlibat dalam aktivitas yang dirasa tidak dapat mereka kuasai.
Anak yang tidak memiliki keterampilan atau tidak percaya diri bahwa mereka dapat menguasai suatu bidang misalnya mata pelajaran tertentu di sekolah cenderung tidak akan termotivasi untuk mempelajarinya sehingga terkesan sebagai anak yang malas.
6. Hubungan orang tua-anak tidak dekat
Penyebab anak menjadi malas yang keenam adalah hubungan orang tua-anak tidak dekat.
Hubungan antara orang tua dan anak yang dekat, hangat, dan suportif sangatlah bermanfaat untuk membangun motivasi belajar anak
Sebaliknya, hubungan orang tua-anak yang tegang dan jauh dapat menyebabkan stres bagi seorang anak serta mampu membuat mereka merasa kehilangan motivasi untuk melakukan banyak hal.
7. Kontrol orang tua yang berlebihan
Penyebab anak menjadi malas yang terakhir adalah kontrol orang tua yang berlebihan.
Otonomi merupakan motivator terpenting yang dapat menginspirasi seseorang untuk bertindak. Otonomi adalah rasa kontrol yang dimiliki individu mengenai aktivitas mereka sendiri. Anak-anak yang terlibat dalam pembelajaran tanpa paksaan atau tekanan dari luar akan menjadi pembelajar yang cenderung lebih termotivasi.
Sementara itu, orang tua yang terlalu mengontrol anak-anak dalam proses belajar berpotensi untuk melemahkan semangat mereka. Karena, anak akan merasa terpaksa belajar padahal belum tentu mereka menginginkannya.
Dengan begitu, kontrol berlebihan dari orang tua dapat menurunkan motivasi belajar anak dan membuat mereka menjadi tidak bersemangat sekaligus terlihat malas.
Itulah 7 penyebab anak menjadi malas. Apabila rasa malas anak Anda datang dari hal-hal berkenaan dengan psikologis, maka Anda bisa meminta bantuan profesional jika permasalahan tersebut berlangsung berkepanjangan.
Namun, jika penyebab rasa malas anak datang dari Anda sendiri, maka jangan ragu untuk melakukan evaluasi dan perbaikan ya.
Semoga bermanfaat!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News