MOMSMONEY.ID - Percepatan adopsi kecerdasan buatan atau AI tidak hanya mendukung transformasi dalam berbagai sektor industri. Namun, telah mengubah lanskap pemasaran global secara struktural.
Berdasarkan laporan McKinsey Global Survey on AI, lebih dari 70% perusahaan global telah mengintegrasikan AI ke dalam fungsi bisnis dan pemasaran, khususnya untuk analitik pelanggan, personalisasi, dan otomasi pengambilan keputusan.
Temuan ini menegaskan, AI telah berevolusi dari teknologi pendukung menjadi fondasi strategis dalam membangun daya saing brand.
Berlandaskan itu, MarketingFest 2025 mempertemukan pemimpin industri, praktisi marketing, dan pelaku teknologi membahas masa depan pemasaran yang tidak hanya berbasis otomatisasi, tetapi juga berakar pada empati, kepercayaan, dan nilai manusia.
Mengusung tema Brand Marketing Reimagined: Human + AI, MarketingFest 2025 menyoroti pergeseran mendasar peran marketer.
Dari sekadar pelaksana kampanye menjadi pengambil keputusan strategis berbasis data, insight prediktif, serta pemahaman mendalam terhadap perilaku konsumen yang semakin dipengaruhi oleh AI.
Baca Juga: Tak Gantikan Peran Manusia, Layanan AI Ini Dukung Aktivitas Bisnis Manusia
Di tengah masifnya otomatisasi, diferensiasi brand kini ditentukan oleh kemampuan menjaga konteks, relevansi, dan kepercayaan dalam setiap interaksi.
Indra Hartawan, VP and Country Manager Exabytes Indonesia, menegaskan, AI tidak lagi menjadi sesuatu yang baru atau tabu. Dalam satu tahun terakhir, adopsi AI berkembang sangat masif, termasuk di kalangan UMKM.
Melalui inisiatif seperti Eve, Exabytes AI Smart Assistance, serta pengembangan AI Hosting, Exabytes mendorong pemanfaatan AI yang lebih praktis, mudah diakses, dan aplikatif bagi pelaku usaha.
Implementasi AI harus mengutamakan pada penambahan nilai bukan efisiensi. Tantangan terbesar hari ini adalah adaptasi perilaku dan mindset.
"AI adalah masa depan, bukan lagi pilihan. Brand yang bertahan adalah brand yang memiliki DNA dan mampu memadukan teknologi dengan nilai kemanusiaan," ujar Indra dalam keterangan resmi Selasa (16/12).
Dari sisi customer engagement dan pembayaran digital, Ayu Sawitri Hapsari, SVP Marketing DOKU, menyoroti peran AI dalam meningkatkan efektivitas dan ketepatan strategi bisnis.
Baca Juga: Mau Bisnis Tetap Aman di 2026? Fortinet Beberkan Cara Hadapi Serangan AI
"AI membantu bisnis menjadi lebih efektif dan terarah. Namun, edukasi tetap menjadi kunci agar pelaku usaha memahami informasi yang mereka terima sesuai dengan track dan kesiapan bisnis masing masing," jelas Ayu.
Muhammad Ilman Akbar, Founder DailySEO ID, menilai, jika sebelumnya KPI berfokus pada volume trafik, kini fokus bergeser pada visibilitas di ekosistem AI dan kualitas trafik yang benar benar mendorong konversi bisnis.
Untuk itu, bisnis perlu membangun fondasi digital yang kuat, mulai dari website, konten yang konsisten, hingga promosi digital yang lebih agresif dan terarah.
Di tengah akselerasi AI yang semakin cepat, keunggulan kompetitif tidak lagi ditentukan oleh siapa yang paling cepat mengadopsi teknologi, melainkan oleh siapa yang paling mampu mengintegrasikan teknologi dengan pemahaman manusia, arah brand yang jelas, dan keputusan yang bertanggung jawab.
Human dan AI bukan pilihan, tetapi kombinasi strategis yang akan menentukan masa depan brand Indonesia.
Selanjutnya: Daftar Harga Emas Antam Hari Ini (16/12): Tak Bergerak di Rp 2.464.000 Per Gram
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News