Santai

Acaraki Jamu Festival Angkat Peran Budaya dalam Pengembangan Industri Jamu

Acaraki Jamu Festival Angkat Peran Budaya dalam Pengembangan Industri Jamu

MOMSMONEY.ID - Acaraki Jamu Festival kembali digelar pada Juli 2025 dengan tema Menjamu Warisan, Merayakan Indonesia

Festival ini bertujuan mengangkat kembali tradisi jamu sebagai bagian penting budaya dan industri asli Indonesia, sekaligus menghubungkannya dengan gaya hidup modern dan generasi muda.

Acaraki Jamu Festival diselenggarakan oleh Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional Indonesia (GP Jamu), dengan dukungan dari Acaraki sebagai pelopor edukasi jamu modern serta Larutan Penyegar Cap Badak.

Kegiatan ini ingin menegaskan, jamu bukan sekadar minuman tradisional, melainkan simbol kearifan lokal dan kekuatan budaya yang diwariskan secara turun-temurun.

Jony Yuwono, perwakilan Acaraki, menjelaskan, festival ini merupakan bentuk komitmen jangka panjang untuk memastikan jamu tetap relevan di era sekarang dan masa depan.

“Kami melihat banyak generasi muda tertarik pada budaya lokal, hanya saja penyajiannya perlu lebih kontekstual, modern, dan dekat dengan gaya hidup mereka saat ini,” ujarnya dalam siaran pers pada Minggu (27/7). 

Rangkaian acara dalam festival ini meliputi Funwalk Jamu Gendong sejauh 2,5 kilometer, yang merepresentasikan perjuangan Mbok Jamu sebagai penjaga tradisi pengobatan alami dengan berjalan dari kampung ke kampung.

Baca Juga: Sinde Dorong Minuman Lokal Lewat Acaraki Jamu Festival di Kota Tua

Kegiatan ini menjadi penghormatan terhadap peran perempuan dalam menjaga kesehatan keluarga dan pelestarian budaya jamu.

Selain itu, festival mengadakan estafet games dan karnaval permainan tradisional Nusantara seperti bekel, gasing, dan ketapel.

Permainan ini bertujuan memperkenalkan kembali nilai-nilai tradisional kepada generasi muda urban yang mulai melupakan akar budaya mereka.

Festival juga mengangkat aspek pelestarian budaya lewat kolaborasi seni aksara Nusantara dalam kegiatan “Tuliskan Namamu, Jaga Warisanmu.”

Pengunjung diajak mencetak nama dalam aksara daerah seperti Jawa, Sunda, dan Batak untuk mendukung pelestarian identitas bangsa melalui cara personal.

Sebagai puncak acara, final fashion show kompetisi “Tradition Meets Couture” menampilkan karya busana yang menggabungkan elemen tradisi Mbok Jamu dengan gaya modern.

Kompetisi ini menjadi bukti bahwa warisan budaya dapat tampil dalam format kontemporer dan tetap diapresiasi masyarakat luas.

Selanjutnya: IHSG Melaju 1,44% Simak Saham Teraktif dan Top Gainers Pagi Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News