Keluarga

8 Tanda-Tanda Harus Putus dengan Pasangan, Tak Perlu Dilanjutkan!

8 Tanda-Tanda Harus Putus dengan Pasangan, Tak Perlu Dilanjutkan!

MOMSMONEY.ID - Kali ini MomsMoney akan membagikan 8 tanda-tanda harus putus dengan pasangan. Berikut informasi selengkapnya.

Bayangkan hubungan yang dulu penuh warna kini terasa hambar dan berat. Bukan karena badai kecil, melainkan karena langitnya sudah lama mendung.

Ketika cinta tak lagi membawa kebahagiaan, melainkan hanya kelelahan dan keraguan, maka sudah saatnya untuk mulai memerhatikan sinyal-sinyal halus dalam diri. Apakah ini masih dinamika yang sehat atau justru pertanda bahwa melepaskan adalah pilihan terbaik?

Baca Juga: 5 Teh Korea untuk Kulit Glowing dari dalam, Mau Coba?

Artikel ini akan membahas berbagai tanda penting berdasarkan pandangan psikolog dan pakar hubungan internasional yang menunjukkan kapan Anda harus berani berpisah dengan pasangan demi menjaga harga diri dan kebahagiaan. 

Lebih lanjut, berikut 8 tanda-tanda harus putus dengan pasangan yang bisa jadi pertimbangan yang dilansir dari The Independent dan Onward Psychological Services.

1. Anda lebih sering merasa tidak bahagia

Tanda-tanda harus putus dengan pasangan yang pertama yaitu Anda lebih sering merasa tidak bahagia.

Jika sebagian besar waktu Anda merasa lelah secara emosional atau tidak nyaman saat bersama pasangan, ini tanda serius.

Ingat, kepuasan dalam hubungan harus lebih banyak daripada ketidakbahagiaan. Apabila sebaliknya, tidak ada salahnya untuk putus.

2. Komunikasi rusak dan konflik tak pernah terselesaikan 

Tanda-tanda harus putus dengan pasangan yang kedua yaitu komunikasi rusak dan konflik tak pernah terselesaikan.

Apabila setiap diskusi berakhir dengan kesalahpahaman, penghindaran masalah, atau perkelahian yang berulang tanpa solusi, itu artinya hubungan Anda tidak sehat.

3. Kurangnya rasa hormat, kepercayaan, atau rasa apresiasi 

Tanda-tanda harus putus dengan pasangan yang ketiga yaitu kurangnya rasa hormat, kepercayaan, atau rasa apresiasi.

Pasangan yang tidak lagi menghargai Anda, meremehkan, atau sering mengatakan hal-hal yang menyakitkan, itu menunjukkan hilangnya fondasi emosional dasar. 

4. Ada kekerasan atau pelecehan

Tanda-tanda harus putus dengan pasangan yang keempat yaitu ada kekerasan atau pelecehan.

Setiap bentuk kekerasan atau pelecehan, jelas merupakan alasan untuk segera mengakhiri hubungan. Ini harus dilakukan demi keselamatan dan kesehatan mental Anda. 

Baca Juga: 5 Manfaat Lari Pagi Saat Perut Kosong, Baik untuk Gula Darah!

5. Ketidaksesuaian nilai hidup atau rencana masa depan 

Tanda-tanda harus putus dengan pasangan yang kelima yaitu ketidaksesuaian nilai hidup atau rencana masa depan.

Jika Anda dan pasangan memiliki visi yang sangat berbeda, misalnya tentang anak, lokasi tinggal, level stabilitas, atau prinsip dan tidak dapat mencapai kompromi, itu pertanda hubungan mungkin tidak akan bertahan. 

6. Hubungan hanya bertahan karena merasa takut sendiri 

Tanda-tanda harus putus dengan pasangan yang keenam yaitu hubungan hanya bertahan karena merasa takut sendiri.

Jika Anda takut kesepian atau merasa lebih mudah hidup sendiri daripada menghadapi masa depan yang tidak jelas, maka ini bukan alasan sehat untuk tetap bertahan. 

7. Hubungan sangat menguras energi

Tanda-tanda harus putus dengan pasangan yang ketujuh yaitu hubungan sangat menguras energi.

Idealnya, pasangan mampu memberikan semangat dan bukan membuat Anda merasa lelah secara emosional.

Jika Anda selalu merasa lelah atau tidak bersemangat setiap kali bertemu pasangan, ini tanda hubungan yang membebani. 

8. Anda lebih bahagia saat tidak bersama pasangan 

Tanda-tanda harus putus dengan pasangan yang kedelapan yaitu Anda lebih bahagia saat tidak bersama pasangan.

Ketika waktu sendiri atau bersama teman terasa lebih menyenangkan daripada ketika bersama pasangan, ini adalah sinyal bahwa hubungan Anda telah kehilangan daya tarik emosional dan kenyamanan yang dulu ada. 

Itulah 8 tanda-tanda harus putus dengan pasangan yang bisa jadi pertimbangan. Sebagai tambahan, jika orang-orang terdekat merasa pasangan Anda bukanlah pilihan yang sehat, mungkin Anda perlu membuka mata terhadap perspektif mereka yang lebih objektif. 

 

Selanjutnya: Komisi XIII DPR Mulai Gelar Rapat Pembahasan Revisi UU Hak Cipta Pekan Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News