CLOSE [X]
M O M S M O N E Y I D
HOME, Keluarga

5 Dampak Buruk dari Kebiasaan Berteriak pada Anak, Karena Bisa Merusak Psikologisnya

5 Dampak Buruk dari Kebiasaan Berteriak pada Anak, Karena Bisa Merusak Psikologisnya
Reporter: Ana Risma  |  Editor: Ana Risma


MOMSMONEY.ID - Bagi sebagian besar orang tua, tentu akan sangat menjengkelkan dan membuat frustasi ketika anak-anak tidak berperilaku sesuai instruksi.

Akhirnya, banyak orang tua yang terpaksa berteriak karena yakin bahwa suara keras akan membuat anak-anak mereka patuh.

Meski tak jarang berhasil, namun cara ini akan memberikan efek psikologis jangka panjang pada diri anak lho.

Orang tua yang sering membentak anak-anak mereka bisa dengan mudah menghancurkan diri anak secara perlahan terlebih jika anak mereka memiliki harga diri yang rendah.

Selain itu, kebiasaan membentak anak juga dapat memengaruhi perkembangan pribadi anak dan bidang kehidupan anak lainnya.

Jangan dilanjutkan, inilah 5 efek negatif dari kebiasaan membentak yang dilakukan orang tua pada anak-anak mereka sebagaimana dilansir dari Greensprings School.

Baca Juga: Anak Suka Pilih-Pilih Makanan, Coba 8 Cara Ini untuk Mengatasinya

1. Membuat masalah perilaku anak menjadi lebih buruk

Banyak orang tua menjadikan kebiasaan berteriak sebagai solusi cepat untuk memperbaiki perilaku irasional anak-anak mereka.

Orang tua seperti itu berpikir bahwa ketika meneriaki anak-anak, maka si anak tidak akan mengulangi kembali kesalahannya di masa depan. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa pemikiran semacam itu tidak bisa dibenarkan.

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa anak-anak yang sering dimarahi orang tuanya justru tidak mau mengubah perilaku buruk mereka. Bahkan, anak-anak tersebut akan terdorong untuk bereaksi negatif dan melakukan pelanggaran lebih sering dari sebelumnya.

2. Mengubah perkembangan otak anak

Penelitian lain menunjukkan bahwa salah satu efek psikologis yang akan dirasakan anak setelah dibentak oleh orang tuanya yaitu perkembangan otak mereka cenderung mengalami perubahan.

Sama halnya dengan peristiwa hidup yang negatif, teriakan akan diproses dengan cepat dan menyeluruh oleh otak. Akibatnya, otak anak pun akan mengalami perubahan dalam perkembangannya.

Adapun dalam penelitian tersebut mencoba mengambil hasil dari pemindaian MRI (Magnetic Resonance Imaging) otak dari orang-orang yang memiliki riwayat pelecehan verbal dari orang tua di masa kanak-kanak mereka dan orang-orang yang tidak mengalaminya.

Setelah hasilnya dibandingkan, terdapat perbedaan yang signifikan pada bagian otak yang memproses suara dan bahasa.

3. Bisa menyebabkan anak depresi

Banyak penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat antara pelecehan emosional dan depresi. Depresi dapat dikatakan sebagai salah satu efek psikologis yang paling merusak dan kondisi ini bisa terjadi akibat bentakan yang sering anak dapatkan dari orang tua mereka.

Ketika seorang anak mengalami depresi, mereka sangat bisa melakukan hal-hal yang tidak terpikirkan sama sekali.

Pada saat orang tua memarahi anak mereka sembari berteriak, anak akan secara alami merasakan sakit hati dan sedih. Jika situasi tersebut sering terjadi, kesehatan mental mereka pun dapat terganggu.

Dalam jangka panjang, anak dapat menjadi depresi dan hal ini dapat menyebabkan pikiran atau tindakan penghancuran diri seperti penggunaan narkoba atau percobaan bunuh diri.

4. Memengaruhi kesehatan fisik anak

Anak-anak yang dimarahi dan dicaci maki oleh orang tuanya akan rentan mengalami stres dan stres ini dapat menjadi bagian dari diri mereka ketika dewasa.

Jika tidak dikelola dengan baik, anak dapat mengembangkan berbagai masalah kesehatan fisik yang harus mereka atasi selama sisa hidupnya.

5. Dapat menyebabkan nyeri kronis

Berdasarkan penelitian, kondisi nyeri kronis di usia dewasa seperti arthritis, sakit kepala parah, serta masalah punggung dan leher dapat terjadi akibat pengalaman masa kecil yang negatif seperti sering diteriaki atau dipukuli oleh orang tua.

Itulah 5 efek negatif yang akan anak rasakan ketika orang tua mereka sering membentak atau memarahi mereka. Kesimpulannya, meneriaki anak bukanlah cara terbaik untuk memperbaiki perilaku buruk mereka. Sebaliknya, kebiasaan tersebut hanya akan memperburuk perilaku dan dapat menyebabkan masalah psikologis yang bisa memengaruhi anak di kemudian hari.

Alih-alih meneriaki anak hanya untuk mendisiplinkannya, carilah metode alternatif yang positif namun tetap efektif untuk memperbaiki perilaku buruk mereka.

Selanjutnya: 7 Tanda Anak Sensitif, Salah Satunya Cenderung Perfeksionis

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

TERBARU

Promo Indomaret Super Hemat 20-26 November 2025, Aneka Snack Diskon hingga 35%

Potongan harga pada promo Indomaret Super Hemat berlaku secara nasional (termasuk di Klik Indomaret) kecuali untuk toko Indomaret Point.

Reli Harga Emas Terjegal karena Peluang Penurunan Suku Bunga Kian Kecil

Harga emas hari ini cenderung stagnan karena investor mengurangi ekspektasi pemotongan suku bunga Federal Reserves bulan depan.

3 Pilihan Ombre Lipstik Hanasui yang Viral di TikTok, Bantu Sempurnakan Tampilan

Ada beberapa pilihan ombre lipstik Hanasui yang viral di TikTok. Lipstik tersebut bantu menyempurnakan tampilanmu saat bikin konten media sosial.

Siap-Siap! Promo J.CO 4EVER 24-28 November 2025, Beli 1 Lusin Donuts Gratis 1/2 Lusin

J.CO akan hadirkan promo spesial 4EVER mulai 24-28 November. Setiap pembelian 1 lusin Donuts, dapat gratis 1/2 lusin Donuts dengan harga spesial.

Manfaat Anak Ikut Kompetisi Sekolah, Dari Kreativitas hingga Percaya Diri

​Di SMA Rushd, setiap lomba menjadi ajang untuk belajar, berinovasi, dan berani menghadapi tantangan baru.

5 Rekomendasi Parfum Evangelline yang Punya Wangi Fresh, Cocok buat Daily Activity

Parfum Evangelline punya wangi yang fresh, cocok buat ngampus atau ngedate bareng pacar. Evangelline punya banyak pilihan aroma yang soft.

6 Rekomendasi HP 5G Murah dengan Berbagai Spesifikasi Keren, Ada Poco hingga Samsung

Banyak raksasa teknologi seperti Samsung & Xiaomi yang punya HP 5G murah lo. Teknologi 5G punya kecepatan yang lebih tinggi.

Pengguna TikTok Sekarang Bisa Atur Jumlah Konten Buatan AI di Feed lo, Cek di Sini

Pengguna TikTok sekarang bisa atur jumlah konten buatan AI di feed lo. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengelola jumlah video AI di feed.

Promo HokBen HUT ke-2 Bank Saqu Khusus 20 November, Beli Hoka Delight Cuma Rp 2.000

Khusus 20 November, nikmati promo HokBen HUT ke-2 Bank Saqu yuk. Anda bisa mendapatkan Hoka Delight favorit hanya Rp 2.000. Waktunya cuma 1 jam.

Oppo Reno14 F Pakai Iridescent Mermaid Design, Skor AnTuTunya Capai 640 ribuan

Oppo Reno14F andalkan Iridescent Mermaid design, ukuran layarnya sama dengan Oppo Reno14 yakni sekitar 6.5 inci.