MOMSMONEY.ID - Pernah mendengar istilah emotionally unavailable? Sudah tahu apa saja tanda-tandanya? Jika belum, cari tahu lewat artikel ini, yuk.
Istilah emotionally unavailable menjadi istilah populer yang banyak dibicarakan saat ini.
Emotionally unavailable atau kekosongan emosi adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan suatu keadaan hubungan yang tidak sehat atau toxic.
Kondisi ini terjadi dalam hubungan ketika salah satu pasangan, atau bahkan mungkin keduanya, tidak terbuka dalam menyampaikan perasaan dengan pasangannya. Sehingga, berakhir pada ketiadaan emosi dan intimasi yang dibagi bersama-sama dengan pasangan.
Nah, ada beberapa tanda yang bisa digunakan untuk mengetahui apakah pasangan atau diri sendiri berada pada kondisi emotionally unavailable. Berikut ini beberapa di antaranya.
Baca Juga: 4 Cara Ampuh Hadapi Pasangan yang Suka Silent Treatment
Tidak memberikan usaha atau effort
Ketika hanya satu orang saja yang melakukan usaha atau effort dalam sebuah hubungan, seperti mengirim pesan lebih dulu, membuat janji bertemu, dan melakukan panggilan telepon, maka bisa dikatakan hubungan tersebut ada pada kondisi emotionally unavailable.
Laman Health Line menjelaskan, bahwa orang yang berada pada kondisi emotionally unavailable biasanya hanya menikmati waktu bersama ketika sedang ingin saja atau dalam kondisi mood yang bagus untuk melakukannya. Jika tidak ingin, maka orang tersebut tidak akan memberikan usaha lebih.
Tidak diprioritaskan
Tanda lain yang jelas dan bisa dijadikan tanda seseorang yang mengalami emotionally unavailable adalah tidak memprioritaskan pasangan atau hubungan.
Biasanya hal ini ditunjukkan dengan sering terlambat atau tiba-tiba membatalkan janji bertemu karena tidak ada rasanya keinginan untuk melakukan hal tersebut atau melakukannya secara terpaksa.
Baca Juga: 5 Tips Cara Menghadapi Pasangan yang Ketahuan Selingkuh, Jangan Balas Dendam
Menghindari “deep talk”
Jika pasangan atau diri sendiri mengalami kesulitan untuk berdiskusi dan membicarakan hal penting bersama, bisa jadi itu menjadi tanda emotionally unavailable atau ketidaksiapan emosi.
Melansir dari laman Mind Body Green, seorang psikoterapi bernama Fran Walfish Ph.D menjelaskan, bahwa seseorang yang menghindari terlibat dalam sebuah percakapan atau diskusi yang terkait dengan komitmen atau lebih dekat dalam hubungan bisa menjadi tanda seseorang sedang berada pada kondisi emotionally unavailable.
Menghindari pelabelan
Orang-orang dengan kekosongan emosi biasanya akan menghindari pelabelan. Tidak memberikan kejelasan status pada sebuah hubungan juga menjadi salah satu tanda seseorang yang menghindari pelabelan.
Jika seseorang menjauhi atau tidak mau memberikan label atau status pada hubungan yang dijalani dengan orang lain namun masih ingin mendapatkan keuntungan, berarti orang tersebut belum siap secara emosi untuk menjadi partner yang tepat.
Itulah tadi beberapa tanda kondisi emotionally unavailable yang bisa terjadi dalam hubungan karena ketiadaan emosi dari pasangan.
Selanjutnya: Indonesia Siap Hadapi Revolusi AI, Pemerintah Dorong Ekosistem Inklusif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News