MOMSMONEY.ID - Catat, inilah 4 kesalahan parenting anak remaja yang sering dilakukan orang tua.
Mengasuh anak remaja cenderung lebih menantang dibandingkan mengasuh balita atau anak usia sekolah dasar. Hal ini dikarenakan terdapat berbagai perubahan yang terjadi di masa remaja seperti perubahan fisik dan hormon.
Dalam kehidupan sehari-hari, tidak sedikit dijumpai anak remaja yang susah diatur atau dimengerti perilaku dan suasana hatinya. Namun, jangan lantas marah ketika anak remaja Anda menunjukkan perilaku yang sulit karena hal ini tergolong umum terjadi pada remaja.
Sebagai gantinya, temukanlah metode parenting yang sekiranya efektif untuk mendisiplinkan anak remaja Anda.
Plus, hindarilah 4 kesalahan parenting anak remaja yang MomsMoney lansir dari iMOM sebagai berikut:
Baca Juga: 4 Cara Menyamarkan Garis Senyum dengan Makeup, Mudah Moms!
1. Terlalu mengontrol
Kesalahan parenting anak remaja yang pertama yaitu terlalu mengontrol.
Sering kali, orang-orang akan menjadi sosok pengontrol tatkala mereka takut. Pasalnya, tindakan mengontrol bisa menjadi alat yang ampuh untuk mengelola rasa takut.
Ketika seorang anak remaja merasakan ketakutan orang tuanya melalui kontrol, mereka cenderung akan melawan dan memberontak atau menginternalisasi dan belajar untuk tidak mempercayai diri mereka sendiri.
Dibandingkan membombardir anak dengan kontrol yang berlebihan, alangkah baiknya Anda menerapkan pendekatan yang lebih baik dengan memberikan anak pilihan dan ruang bagi konsekuensi alami untuk menjadi guru mereka.
Misalnya, Anda bisa memberikan anak remaja Anda kebebasan untuk memilih caranya sendiri dalam mempertahankan atau meningkatkan nilai sekolahnya. Untuk melihat kemajuan belajarnya, mintalah anak Anda untuk menyusun laporan mingguan dan menunjukkannya kepada Anda.
2. Berasumsi bahwa semuanya baik-baik saja
Kesalahan parenting anak remaja yang kedua yaitu berasumsi bahwa semuanya baik-baik saja.
Perubahan hormon, tekanan sosial, dan kenyataan menakutkan tentang masa dewasa yang akan datang sangat bisa memengaruhi kesehatan mental anak remaja Anda lho, Moms. Oleh sebab itu, sangat penting untuk menjaga koneksi selama fase remaja berlangsung.
Dan, meskipun anak Anda menunjukkan ekspresi wajah yang masam, mengasingkan diri, atau bersikap agresif, namun mereka tetap masih membutuhkan koneksi dengan Anda.
Anak Anda perlu tahu bahwa Anda selalu bersedia untuk mereka ajak bicara dan membantu menemukan kepastian. Jadi, sering-seringlah mengecek dan merasa tertarik dengan dunia anak remaja Anda.
Sebaliknya, apabila Anda terus berasumsi bahwa anak remaja Anda selalu merasa baik-baik saja, itu hanya akan membuat anak berpikir bahwa Anda tidak peduli dengan apa yang mereka rasakan dan mereka pun akan terdorong untuk melakukan hal yang sama kepada Anda.
Baca Juga: Air Kelapa Muda untuk Asam Lambung, Simak 5 Cara Konsumsinya Berikut!
3. Terlalu keras mendorong anak untuk mencapai tujuannya
Kesalahan parenting anak remaja yang ketiga yaitu terlalu keras mendorong anak untuk mencapai tujuannya.
Memiliki tujuan memang bagus. Itu artinya anak tahu apa yang harus mereka capai dan mereka perlu berusaha untuk sampai di titik tujuannya. Sebagai orang tua, Anda pun dituntut untuk turut serta membersamai anak dalam proses meraih cita-citanya.
Meskipun demikian, Anda harus bisa mengendalikan diri untuk tidak terlalu keras mendorong anak saat mereka berusaha mencapai tujuannya. Jika Anda tidak mampu mengendalikan diri, maka sangat mungkin bagi anak untuk merasakan berbagai tekanan yang justru bisa menghambat langkahnya.
Saat Anda memengaruhi anak untuk berfokus pada tujuan daripada proses, anak cenderung akan merasa berharga hanya jika mereka berhasil. Sebaliknya, anak akan merasa bahwa dirinya bukanlah apa-apa saat kegagalan datang.
Selalu ingat bahwa anak Anda juga perlu melepaskan tanggung jawabnya sejenak dan melakukan suatu hal hanya untuk bersenang-senang.
4. Tidak tersedia saat anak ingin bicara
Kesalahan parenting anak remaja yang keempat yaitu tidak tersedia saat anak ingin bicara.
Salah satu kesalahan terbesar yang harus orang tua hindari saat mengasuh anak remaja yaitu tidak meluangkan waktu untuk memberikan anak kesempatan berbicara banyak hal.
Sesibuk apapun Anda, cobalah untuk menyempatkan diri berada di sisi anak remaja Anda. Pasalnya, anak akan cenderung menceritakan berbagai hal kepada Anda yang mungkin tidak Anda ketahui sebelumnya saat Anda berada di dekatnya.
Walaupun hal-hal yang anak Anda bahas terdengar sepele dan tidak penting bagi kehidupan orang dewasa, tapi berusahalah untuk tetap mendengarkan mereka dengan penuh perhatian karena momen seperti ini sangat bagus untuk membangun koneksi antara Anda dan anak.
Selain itu, anak pun akan cenderung lebih terbuka dan semakin percaya kepada Anda apabila pola percakapan semacam ini terus Anda pertahankan.
Itulah 4 kesalahan parenting anak remaja yang sering dilakukan orang tua. Apakah ada salah satu poin kesalahan yang tanpa sadar Anda lakukan hingga saat ini, Moms? Apabila ada, yuk perbaiki mulai dari sekarang dan terapkan metode parenting yang jauh lebih efektif!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News