Bugar

20 Cara Melatih Otak untuk Meningkatkan Memori, Kognisi dan Kreativitas

20 Cara Melatih Otak untuk Meningkatkan Memori, Kognisi dan Kreativitas

MOMSMONEY.ID - Begini lo, cara melatih otak untuk meningkatkan memori, kognisi, dan kreativitas.  

Melatih otak ternyata sama pentingnya dengan melatih tubuh. Berbagai aktivitas sederhana bisa menjadi cara efektif untuk menjaga otak tetap aktif.

Kegiatan tertentu bisa membantu otak membangun koneksi baru dan mempertahankan fungsinya, bahkan dapat memberikan perlindungan dari penurunan kemampuan seiring bertambahnya usia.

Dengan merangsang otak melalui aktivitas yang berbeda, Anda bisa meningkatkan daya ingat, mempertajam fungsi kognitif, sekaligus membuka peluang munculnya ide-ide kreatif.

Baca Juga: 11 Macam Makanan Terbaik untuk Kesehatan Otak Menurut Para Ahli

Melansir laman Medical News Today, berikut ini beberapa cara melatih otak untuk meningkatkan memori, kognisi, dan kreativitas:

1. Meditasi

Meditasi biasanya dilakukan dengan cara memusatkan perhatian secara tenang dan terkontrol. Aktivitas ini terbukti punya banyak manfaat, baik untuk tubuh maupun otak.

Menurut National Center for Complementary and Integrative Health, beberapa penelitian menunjukkan bahwa meditasi dapat memengaruhi struktur maupun fungsi otak, meski riset lanjutan tetap diperlukan untuk memperjelas efeknya.

2. Latihan Visualisasi

Visualisasi berarti membayangkan sesuatu dalam bentuk gambar mental. Cara ini membantu otak mengatur informasi sekaligus mendukung pengambilan keputusan.

Sebuah ulasan ilmiah tahun 2018 menemukan bahwa visualisasi efektif untuk memperkuat pemahaman. Dalam praktik sehari-hari, misalnya sebelum berbelanja, Anda bisa membayangkan rute menuju toko dan apa saja yang akan dibeli. Semakin jelas dan detail gambaran yang dibuat, semakin baik dampaknya.

3. Bermain Game

Permainan sederhana seperti kartu atau board game ternyata bermanfaat bagi kesehatan otak. Artikel tahun 2023 menemukan bahwa bermain game dapat memperlambat penurunan kognitif, khususnya pada orang dewasa yang lebih tua.

4. Bermain Game Pelatihan Otak

Berbeda dengan permainan biasa, game pelatihan otak memang dirancang untuk melatih ingatan dan pola pikir. Studi tahun 2021 menyebutkan bahwa permainan jenis ini bisa meningkatkan kinerja kognitif pada orang dewasa lanjut usia.

5. Mengisi Teka-teki Silang

Mengisi teka-teki silang bukan hanya hiburan, tapi juga stimulasi otak yang efektif. Penelitian tahun 2022 menemukan bahwa teka-teki silang berbasis komputer mampu meningkatkan fungsi kognitif pada orang dengan gangguan kognitif ringan. Bahkan, hasilnya lebih signifikan dibandingkan beberapa game digital lainnya.

Baca Juga: 7 Makanan dan Minuman Terburuk untuk Otak Anda, Bisa Turunkan Daya Ingat!

6. Menyusun Puzzle Jigsaw

Menyusun potongan puzzle jigsaw melibatkan banyak aspek kognitif, seperti persepsi, memori kerja, hingga kemampuan penalaran.

Studi tahun 2018 menyimpulkan bahwa kebiasaan menyelesaikan jigsaw puzzle sepanjang hidup dapat membantu melindungi otak dari penurunan fungsi akibat penuaan.

7. Bermain Teka-teki Angka

Sudoku dan sejenisnya termasuk latihan otak yang ampuh. Penelitian tahun 2019 pada orang berusia 50–93 tahun menunjukkan bahwa mereka yang rutin mengerjakan teka-teki angka memiliki fungsi kognitif yang lebih baik dibanding yang jarang melakukannya.

8. Bermain Catur
Catur adalah permainan klasik yang penuh strategi dan terbukti bermanfaat bagi kesehatan otak. Tinjauan ilmiah tahun 2019 menunjukkan bahwa bermain catur dapat membantu mencegah penurunan kognitif pada orang dewasa. Meski begitu, manfaat ini tidak terlalu signifikan bagi mereka yang sudah mengalami demensia.

9. Bersosialisasi

Berkumpul dengan teman atau sekadar ngobrol ternyata bukan hanya menyenangkan, tapi juga baik untuk kesehatan otak. Studi tahun 2019 menemukan bahwa orang yang sering bersosialisasi lebih kecil risikonya mengalami penurunan kognitif dan demensia.

Aktivitas seperti berdiskusi, bermain permainan kelompok, atau ikut olahraga sosial bisa menjadi latihan mental yang efektif.

10. Belajar Keterampilan Baru

Melatih otak juga bisa dilakukan dengan mempelajari hal baru. Studi tahun 2014 menunjukkan bahwa orang dewasa mengalami peningkatan fungsi memori setelah mempelajari keterampilan baru yang menantang, seperti quilting atau fotografi. Dengan kata lain, semakin otak dilatih keluar dari zona nyaman, semakin besar manfaatnya.

Baca Juga: 12 Makanan Terbaik untuk Meningkatkan Fungsi Otak, Cek Ada Apa Saja!

11. Menambah Kosakata

Mengembangkan kosakata bukan hanya membuat komunikasi lebih kaya, tapi juga baik untuk otak. Tinjauan tahun 2007 menemukan bahwa peningkatan kosakata bisa menambah kepadatan materi abu-abu di otak, yang berhubungan dengan fungsi kognitif lebih baik.

Cara mudahnya yakni dengan catat kata-kata baru dari buku atau tayangan, lalu cari artinya dan coba gunakan dalam percakapan.

12. Belajar Bahasa Baru

Menguasai dua bahasa atau lebih ternyata punya manfaat besar. Ulasan tahun 2019 mencatat bahwa bilingualisme dapat memperkuat koneksi antarbagian otak. Para peneliti bahkan menyebut kemampuan ini berpotensi menunda munculnya Alzheimer dan jenis demensia lain.

13. Mendengarkan Musik

Musik bukan sekadar hiburan. Studi tahun 2018 menemukan bahwa mendengarkan lagu yang disukai bisa mengaktifkan berbagai area otak sekaligus. Efeknya, fungsi kognitif meningkat dan kesejahteraan mental pun ikut membaik.

14. Belajar Alat Musik

Jika mendengarkan musik saja sudah bermanfaat, apalagi memainkan alat musik. Studi tahun 2022 menunjukkan bahwa orang dewasa yang memainkan alat musik memiliki risiko lebih rendah terkena demensia. Pelatihan musik juga membantu koordinasi otak dan bermanfaat bagi fungsi kognitif secara umum.

15. Menekuni Hobi Baru

Hobi yang menantang, seperti merajut, melukis, menari, atau bermain musik, bisa melatih otak dari sisi berbeda. Artikel tahun 2023 menunjukkan bahwa hobi dapat membantu menjaga kesehatan mental sekaligus mendukung penuaan yang sehat. Selain itu, banyak hobi juga melatih keterampilan motorik halus yang penting bagi fungsi otak.

Baca Juga: Yuk, Coba Main 4 Game Ponsel Ini untuk Asah Ketajaman Otak buat Semua Umur

16. Rutin Berolahraga

Olahraga tidak hanya menyehatkan tubuh, tapi juga otak. Meta-analisis tahun 2023 menemukan bahwa olahraga aerobik intensitas sedang dan latihan kekuatan bisa meningkatkan fungsi kognitif pada orang dewasa yang lebih tua.

17. Menari

Menurut CDC, olahraga teratur membantu mencegah penyakit otak seperti demensia. Menariknya, meta-analisis tahun 2022 menunjukkan bahwa menari punya manfaat khusus bagi orang dengan gangguan kognitif ringan, misalnya meningkatkan memori, fleksibilitas berpikir, keseimbangan, dan kemampuan spasial.

18. Ikut Olahraga yang Menantang

Beberapa olahraga, seperti tenis atau basket, bukan hanya melatih fisik, tapi juga melatih otak untuk fokus, multitasking, dan cepat mengambil keputusan. Tinjauan tahun 2019 mencatat bahwa atlet yang terbiasa dengan olahraga menuntut kognitif tinggi memiliki perhatian lebih baik dan kecepatan memproses informasi yang lebih cepat.

19. Berlatih Tai Chi

Tai Chi adalah latihan yang memadukan gerakan lembut, pernapasan teratur, dan meditasi. Studi tahun 2019 menemukan bahwa orang yang rutin berlatih Tai Chi memiliki konektivitas otak yang lebih baik, yang bisa mendukung peningkatan kognisi dan memperlambat penurunan memori.

20. Tidur yang Cukup

Meski terlihat sederhana, tidur adalah salah satu faktor terpenting bagi otak. National Institute of Neurological Disorders and Stroke merekomendasikan orang dewasa tidur 7–9 jam setiap malam.

Ulasan tahun 2015 menunjukkan bahwa tidur berkualitas dapat meningkatkan memori, mengurangi kelelahan mental, dan mengatur metabolisme. Sebaliknya, kurang tidur bisa mengganggu konsentrasi, memperlambat reaksi, dan menurunkan fungsi kognitif, seperti dibuktikan studi tahun 2023.

Baca Juga: 6 Kegiatan untuk Merawat Fungsi Otak Agar Tetap Bekerja Baik sampai Tua

Itulah beberapa cara melatih otak untuk meningkatkan memori, kognisi, dan kreativitas. Semoga bermanfaat.

Selanjutnya: Usai Demo di Jakarta, 18,72 Ton Sampah Diangkut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News