Bugar

15 Makanan dan Minuman yang Sebaiknya Dihindari saat Hamil

 15 Makanan dan Minuman yang Sebaiknya Dihindari saat Hamil
Reporter: Rezki Wening Hayuningtyas  |  Editor: Rezki Wening Hayuningtyas


MOMSMONEY.ID - Tidak boleh makan sembarangan. Ini beberapa makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari saat hamil ya.

Kehamilan adalah momen yang penuh kebahagiaan sekaligus penuh tanggung jawab. Apa yang Anda makan tidak hanya memengaruhi kesehatan tubuh sendiri tetapi juga perkembangan janin di dalam kandungan.

Nutrisi yang tepat akan mendukung pertumbuhan bayi dengan optimal, sementara makanan dan minuman yang kurang tepat bisa meningkatkan risiko masalah kesehatan. Itulah mengapa penting bagi Anda untuk lebih selektif dalam memilih asupan harian.

Baca Juga: Perhatikan 4 Tanda Pasangan Anda Sedang di Masa Ovulasi yang Perbesar Peluang Hamil

Melansir dari laman Healthline, berikut ini beberapa makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari saat hamil:

1. Ikan dengan kandungan merkuri tinggi

Merkuri merupakan zat beracun yang bisa mencemari laut. Jika dikonsumsi dalam jumlah tinggi, merkuri dapat merusak sistem saraf, kekebalan tubuh, dan ginjal.

Pada janin, merkuri berpotensi mengganggu perkembangan otak dan sistem saraf meski dalam kadar rendah. Oleh karena itu, hindari ikan besar seperti hiu, todak, tuna mata besar, marlin, dan king mackerel.

2. Ikan mentah atau setengah matang

Mengonsumsi ikan mentah atau kerang dapat membawa risiko infeksi bakteri maupun parasit, termasuk norovirus, Salmonella, Vibrio, dan Listeria.

Menurut FDA, infeksi semacam ini bisa meningkatkan risiko keguguran, lahir mati, hingga kelahiran prematur. CDC juga menegaskan bahwa ibu hamil lebih rentan terkena infeksi Listeria dibanding orang lain.

3. Daging mentah atau kurang matang

Daging yang tidak dimasak sempurna bisa terkontaminasi Salmonella, Toksoplasma, E. coli, dan Listeria. Infeksi tersebut berbahaya bagi ibu maupun janin. Daging giling, ayam, babi, atau burger harus selalu dimasak sampai matang.

Untuk mengurangi risiko, sebaiknya hindari daging yang masih terlihat merah atau setengah matang.

4. Daging olahan dan deli

Hot dog, sosis, pepperoni, dan daging deli mudah terkontaminasi bakteri saat penyimpanan maupun pengolahan. Selain itu, daging olahan biasanya tinggi garam dan lemak tidak sehat. Jika ingin mengonsumsi, pastikan daging dimasak ulang hingga benar-benar matang.

5. Telur mentah

Telur yang belum matang bisa mengandung Salmonella. Gejala infeksinya antara lain demam, diare, mual, muntah, hingga kram perut. Pada ibu hamil, infeksi juga dapat memicu kontraksi dini.

Hindari makanan dengan bahan telur mentah seperti adonan kue, mayones rumahan, saus Hollandaise, es krim buatan sendiri, atau telur setengah matang. Pilihlah telur yang dipasteurisasi dan selalu masak hingga matang.

Baca Juga: 5 Bahan Skincare yang Berbahaya Jika Dipakai Ibu Hamil, Cek Bahan Skincare Moms

6. Daging organ dalam jumlah besar

Hati, ginjal, dan jeroan memang kaya zat besi, vitamin B12, seng, dan tembaga. Namun, organ hewan juga mengandung vitamin A dalam jumlah tinggi.

Asupan berlebihan, terutama di trimester pertama, bisa memicu cacat lahir atau keguguran. Konsumsilah secukupnya, tidak lebih dari beberapa ons per minggu.

7. Kecambah mentah

Kecambah seperti tauge, alfalfa, lobak, dan semanggi bisa terkontaminasi Salmonella karena tumbuh di lingkungan lembap. Bakteri ini sulit dibersihkan hanya dengan dicuci. Menurut FDA, kecambah baru aman dimakan jika sudah dimasak.

8. Buah dan sayuran yang tidak dicuci

Permukaan buah dan sayuran mentah bisa mengandung parasit Toxoplasma atau bakteri seperti Listeria dan Salmonella. Toxoplasma sangat berbahaya karena dapat menembus plasenta dan menyebabkan gangguan penglihatan serta kerusakan otak pada bayi.

Untuk aman, selalu cuci buah dan sayur dengan air mengalir atau kupas sebelum dimakan.

9. Produk susu yang tidak dipasteurisasi

Susu mentah serta produk turunannya berisiko mengandung bakteri berbahaya, termasuk Listeria. Infeksi Listeria bisa sangat berbahaya bagi ibu hamil dan janin karena memicu keguguran atau lahir mati. Konsumsilah hanya produk susu yang sudah dipasteurisasi.

10. Keju lunak tertentu

Beberapa keju lunak seperti brie, camembert, queso fresco, dan keju putih bisa mengandung Listeria bila dibuat dari susu mentah. Pilih hanya keju yang jelas tertera label “dipasteurisasi” agar lebih aman dikonsumsi.

Baca Juga: Ibu Hamil Sebaiknya Olahraga Atau Tidak? Cari Tahu Jawabannya di Sini

11. Makanan olahan tinggi gula dan lemak

Makanan cepat saji, camilan kemasan, atau olahan pabrik biasanya rendah nutrisi tetapi tinggi kalori, gula, dan lemak jenuh. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan kenaikan berat badan berlebih, diabetes gestasional, serta komplikasi kehamilan.

Sebaiknya, pilih makanan segar kaya protein, serat, serta lemak sehat.

12. Jus buah mentah atau smoothie tertentu

Jus segar dari pasar atau smoothie bisa mengandung bakteri jika tidak melalui proses pasteurisasi. Pilihlah jus pasteurisasi tanpa tambahan gula atau buat jus sendiri dari buah yang sudah dicuci bersih.

13. Alkohol

Tidak ada jumlah alkohol yang aman untuk ibu hamil. Alkohol bisa meningkatkan risiko keguguran, lahir mati, hingga sindrom alkohol janin (FAS) yang berdampak pada jantung, otak, serta perilaku anak di kemudian hari.

14. Kafein berlebihan

Kopi, teh, cokelat, dan minuman bersoda mengandung kafein. Konsumsi terlalu banyak bisa memicu berat badan bayi rendah, kelahiran prematur, bahkan keguguran.

Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), batas aman kafein bagi ibu hamil adalah 200 mg per hari atau setara dua cangkir kopi kecil.

15. Air minum yang tidak bersih

Air sangat penting untuk mencegah dehidrasi selama hamil. Namun, air yang terkontaminasi dapat membahayakan kesehatan ibu dan bayi. Jika menggunakan sumur pribadi, sebaiknya periksa kualitas air ke instansi kesehatan atau lingkungan setempat untuk memastikan aman diminum.

Baca Juga: 3 Cara Menurunkan Darah Tinggi pada Ibu Hamil dan Tips Mencegahnya

Itulah beberapa makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari saat hamil. Selama hamil, menjaga pola makan bukan hanya soal memenuhi kebutuhan gizi, tetapi juga menghindari risiko yang bisa mengganggu kesehatan janin.

Para ahli menegaskan bahwa makanan mentah, produk susu tidak dipasteurisasi, alkohol, hingga kafein berlebih sebaiknya dihindari. Dengan lebih berhati-hati memilih makanan, Anda bisa melindungi diri sendiri sekaligus memberikan awal kehidupan yang sehat untuk si kecil.

Selanjutnya: Kiat Parenting Positif: Anak Mandiri & Empati!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News