Bugar

11 Tanda Diabetes pada Kulit yang Tidak Banyak Diketahui, Apa Saja?

11 Tanda Diabetes pada Kulit yang Tidak Banyak Diketahui, Apa Saja?

MOMSMONEY.ID - Apa saja tanda diabetes pada kulit yang tidak banyak diketahui? Yuk, cek di sini.

Diabetes tipe 2 adalah kondisi kronis di mana tubuh tidak dapat memproduksi insulin yang cukup atau insulin yang dihasilkannya tidak cukup diproses oleh sel.

Mengutip dari laman May Wellness Center, insulin sendiri berperan penting dalam mengatur kadar gula dalam darah. Bila proses ini terganggu, bisa muncul berbagai masalah kesehatan, termasuk yang terlihat pada kulit.

Dr. John Quinn adalah mantan dokter umum sekaligus pendiri Quinn Clinics dan The May Wellness Centre. Ia dikenal memiliki latar belakang medis yang kuat, terutama dalam bidang kesehatan kulit.

Menurutnya, "Kulit adalah organ terbesar dalam tubuh dan tak perlu dikatakan bahwa itu dipengaruhi oleh kadar gula darah tinggi".

Artinya, jika kadar gula darah Anda terus-menerus tinggi, kulit Anda bisa menunjukkan tanda-tanda fisik yang mencerminkan kondisi tersebut. Karena itu, penting untuk memperhatikan perubahan di kulit sebagai sinyal awal adanya gangguan metabolik seperti diabetes.

Baca Juga: 16 Menu Makan Sehari-hari yang Sehat untuk Penderita Diabetes lo, Cek di Sini

Menyadur dari laman Alodokter, ini dia beberapa tanda diabetes pada kulit yang tidak banyak diketahui:

1. Luka yang lama sembuh

Jika Anda menderita diabetes yang tidak terkontrol, aliran darah dalam tubuh bisa terganggu dan saraf bisa rusak. Akibatnya, luka kecil pun bisa butuh waktu lama untuk sembuh, terutama di bagian kaki.

Bahkan, Anda mungkin tak merasakan adanya luka karena sensasi pada kulit ikut berkurang.

Karena itu, penting untuk rutin memeriksa kaki setiap hari. Jika ada luka, segera obati dan jangan abaikan, sebab luka diabetes bisa berkembang menjadi infeksi serius jika dibiarkan.

2. Ulkus diabetes

Gula darah yang tinggi secara terus-menerus bisa merusak saraf dan pembuluh darah, sehingga memicu munculnya luka terbuka atau ulkus diabetes. Kondisi ini biasanya disertai cairan berbau tidak sedap dan sering muncul di area kaki seperti jari-jari atau telapak.

Pengobatan bisa dilakukan dengan merawat luka secara teratur. Namun, pada kasus yang parah atau infeksi berat, prosedur bedah mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi yang lebih berbahaya.

3. Bintik hitam di kaki (dermopati diabetik)

Bintik-bintik gelap berbentuk bulat atau oval yang muncul di kaki bisa menjadi tanda diabetes. Ini terjadi karena kerusakan pada jaringan kulit akibat kadar gula darah yang tinggi. Bercak ini kadang terlihat berwarna kemerahan, kekuningan, atau kecokelatan, dan di tengahnya bisa terlihat pembuluh darah.

Biasanya, setelah kadar gula darah Anda terkontrol, bintik-bintik ini akan memudar dalam beberapa bulan.

4. Bercak gelap di lipatan kulit (akantosis nigrikans)

Sering disalahartikan sebagai daki, bercak gelap dan tebal yang muncul di leher, ketiak, selangkangan, atau bawah payudara bisa jadi tanda resistensi insulin, yang merupakan tahap awal dari diabetes.

Kondisi ini sering ditemukan pada orang dengan berat badan berlebih dan bisa membaik dengan menurunkan berat badan.

5. Borok atau bisul di kulit

Diabetes yang tak terkontrol dapat melemahkan sistem imun, membuat tubuh sulit melawan infeksi. Ini membuat kulit lebih rentan terkena infeksi bakteri yang bisa berkembang menjadi borok.

Jika tidak dibersihkan dan diobati, borok bisa bertambah parah. Oleh karena itu, penderita diabetes perlu rutin memeriksakan diri ke dokter.

Baca Juga: Ini Ciri-Ciri yang Paling Umum Terkena Diabetes di Usia Muda, Apa Saja?

6. Infeksi jamur di kulit dan kuku

Gatal atau infeksi di lipatan kulit seperti selangkangan, sela jari kaki, atau paha bisa disebabkan oleh jamur. Penderita diabetes lebih mudah mengalami ini karena kadar gula tinggi bisa menurunkan daya tahan tubuh. Infeksi ini bisa juga muncul di kuku dan cenderung sulit sembuh jika kadar gula tidak dikendalikan.

7. Kulit gatal

Kulit yang terasa gatal bisa menjadi salah satu gejala umum pada penderita diabetes. Penyebabnya bisa karena kulit kering, infeksi jamur, atau sirkulasi darah yang tidak lancar.

Untuk menghindari infeksi akibat garukan, sebisa mungkin hindari menggaruk bagian yang gatal. Gunakan pelembap dan rawat kulit secara rutin, serta pastikan kadar gula darah tetap terjaga.

8. Benjolan kuning di kulit (xanthoma)

Benjolan kecil berwarna kekuningan atau keabuan yang muncul di bagian tubuh seperti lutut, paha, bokong, siku, atau jari bisa menjadi tanda tingginya kadar lemak dalam darah akibat diabetes yang tidak dikontrol. Jika gula darah dan kadar trigliserida Anda terkontrol, benjolan ini biasanya akan hilang.

9. Benjolan kekuningan di kelopak mata (xanthelasma)

Benjolan lunak atau agak keras berwarna kekuningan yang muncul di kelopak mata merupakan tanda lain dari diabetes yang menyebabkan peningkatan kadar lemak dalam darah. Kondisi ini disebut xanthelasma dan biasanya memerlukan perhatian medis jika mengganggu penampilan.

10. Vitiligo

Pada penderita diabetes tipe 1, sistem kekebalan tubuh bisa menyerang sel-sel sehat yang memproduksi pigmen kulit. Akibatnya, warna kulit memudar di beberapa area seperti wajah, dada, dan perut. Kondisi ini dikenal sebagai vitiligo dan sering kali disebabkan oleh masalah autoimun yang berkaitan dengan diabetes.

Baca Juga: 11 Rekomendasi Camilan untuk Dikonsumsi Penderita Diabetes yang Menyehatkan

11. Gangrene (jaringan mati)

Gangrene terjadi ketika jaringan tubuh mati karena tidak mendapatkan cukup pasokan darah akibat kadar gula darah yang terlalu tinggi. Ini umumnya menyerang jari kaki, tapi bisa juga muncul di bagian tubuh lain.

Ciri-cirinya antara lain kulit kering yang berubah warna menjadi cokelat, ungu, lalu hitam. Jika terinfeksi, bagian ini bisa membengkak, bernanah, dan berbau. Gangrene merupakan kondisi serius dan harus segera ditangani oleh dokter.

Itu dia beberapa tanda diabetes pada kulit yang tidak banyak diketahui. Perubahan kulit bisa menjadi sinyal awal adanya diabetes. Jika Anda mengalami tanda-tanda seperti di atas, segera konsultasikan ke dokter.

Penanganan sejak dini dan pengendalian kadar gula darah sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Jangan lupa juga untuk merawat kulit Anda dengan baik dan rutin kontrol kesehatan.

Selanjutnya: Saham MDKA Ditutup Menurun 7,45% Selasa (31/7), Nilai Transaksi Capai Rp232,10 Miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News