MOMSMONEY.ID - Simak cara frugal living modern biar keuangan makin sehat, nggak stres, dan tabungan terus bertambah setiap bulan. Yuk mulai dari sekarang!
Di tengah harga kebutuhan yang makin naik, banyak orang merasa gaji cepat habis padahal sudah kerja keras. Kalau kamu juga sering merasa begitu, mungkin sudah waktunya coba frugal living seperti gaya hidup hemat yang realistis dan nggak bikin kamu tersiksa.
Melansir dari OCBC, frugal living bukan tentang menahan diri secara ekstrem, tapi soal belajar pakai uang dengan lebih bijak. Fokusnya ada pada nilai, bukan sekadar harga.
“Hidup hemat bukan berarti kamu nggak boleh bahagia, tapi bagaimana caranya supaya bahagia tanpa boros,” kutip laman OCBC.
Dengan cara ini, kamu bisa tetap menikmati hidup, tapi finansial tetap aman dan tabungan makin tebal dari bulan ke bulan.
Baca Juga: Cara Mengatasi Overspending agar Keuangan Tetap Aman dan Hidup Lebih Tenang
Catat semua pengeluaran biar tahu ke mana uang pergi
Kebiasaan sederhana tapi penting banget, catat semua pengeluaran. Mulai dari beli kopi Rp15 ribu sampai ongkir Rp10 ribu, semuanya ditulis. Bisa pakai aplikasi keuangan, spreadsheet, atau buku kecil.
Catatan ini bantu kamu tahu ke mana uang sering bocor. Kalau sudah tahu sumber “kebocoran”, kamu jadi lebih gampang memperbaikinya. Cukup evaluasi seminggu sekali, dan kamu bakal sadar betapa banyak pengeluaran kecil yang bisa ditekan.
Bedain mana kebutuhan, mana keinginan
Masalah keuangan paling umum itu karena kita sering nggak bisa bedain antara butuh dan pengin. Kalau kamu pengin hidup hemat, pastikan kebutuhan utama seperti makan, transportasi, dan tabungan selalu jadi prioritas.
Menunda keinginan bukan berarti pelit, tapi tanda kamu punya kendali penuh atas keuanganmu sendiri. Semakin disiplin, makin cepat juga kamu bisa capai target finansial.
Masak di rumah lebih sering, dompet lebih aman
Nggak ada yang salah makan di luar, tapi kalau tiap hari, bisa-bisa gaji ludes cuma buat makan. Coba deh mulai masak di rumah lebih sering. Selain lebih sehat, kamu bisa hemat banyak.
Kamu juga bisa coba konsep meal prep, yaitu menyiapkan bahan makanan untuk beberapa hari sekaligus. Jadi lebih hemat waktu dan uang, plus bisa kontrol sendiri asupan yang kamu konsumsi.
Kurangi kopi dan jajan kekinian
Kopi kekinian Rp30 ribu sehari mungkin nggak terasa, tapi kalau sebulan bisa hampir sejuta rupiah. Coba bayangkan, kalau uang itu kamu simpan, bisa banget buat tambah tabungan atau investasi kecil.
Nggak perlu berhenti ngopi, cukup bikin versi rumahan. Beli biji kopi dan alat seduh sederhana, bisa jadi ritual pagi yang hemat sekaligus menyenangkan.
Baca Juga: Rahasia Bangun Kekayaan yang Terlupakan: Perencanaan Adalah Kunci Finansial
Terapkan aturan 30 hari sebelum beli sesuatu
Kalau kamu suka belanja impulsif, coba pakai aturan 30 hari. Caranya simpel: tunggu dulu 30 hari sebelum beli barang yang kamu mau tapi nggak mendesak.
Kalau setelah sebulan kamu masih ngerasa butuh banget, berarti barang itu memang penting. Tapi kalau lupa atau udah nggak tertarik, berarti cuma keinginan sesaat. Trik ini ampuh banget buat menahan diri dari godaan promo dan diskon musiman.
Gunakan transportasi umum atau carpool bareng teman
Biaya bensin, parkir, dan servis kendaraan kadang lebih besar dari yang kita kira. Coba sesekali naik transportasi umum atau carpool bareng teman kantor. Selain hemat, kamu juga bantu kurangi polusi dan kemacetan.
Plus, waktu di perjalanan bisa kamu manfaatkan buat baca buku, dengar podcast, atau belajar hal baru. Jadi bukan cuma hemat uang, tapi juga tambah produktif!
Utamakan kualitas, bukan cuma harga murah
Barang murah belum tentu lebih hemat. Dalam prinsip frugal living, kualitas jauh lebih penting dari sekadar harga.
Misalnya, beli sepatu atau peralatan rumah tangga yang lebih awet bisa bikin kamu nggak perlu sering ganti. Dalam jangka panjang, jelas lebih menguntungkan.
Pikirkan setiap pembelian sebagai investasi jangka panjang, bukan sekadar pengeluaran cepat.
Manfaatkan promo dan diskon dengan bijak
Promo dan diskon memang menggoda, tapi jangan sampai bikin kamu belanja lebih dari yang dibutuhkan.
Bedanya orang frugal dengan orang konsumtif itu di sini seperti orang frugal pakai promo cuma buat barang penting.
Manfaatkan cashback, poin, atau voucher, tapi selalu ingat: hemat yang sebenarnya itu bukan dari banyaknya promo, tapi dari kebiasaan kamu mengendalikan diri.
Baca Juga: 10 Cara Menjaga Liburan Tetap Hemat Tanpa Kehilangan Momen Bahagia
Batasi langganan digital yang jarang dipakai
Kita sering lupa berapa banyak langganan digital yang aktif tiap bulan, mulai dari streaming film, musik, sampai aplikasi edit foto.
Coba cek ulang dan hapus yang nggak pernah kamu pakai. Mengurangi dua langganan aja bisa nambah tabungan ratusan ribu per bulan.
Gunakan layanan yang benar-benar kamu manfaatkan. Sisanya, mending dialokasikan buat tabungan atau investasi kecil.
Tentukan tujuan menabung biar lebih semangat
Menabung tanpa tujuan sering berujung gagal karena nggak ada motivasi. Makanya, tentukan tujuan menabung yang jelas, misalnya untuk dana darurat, liburan, atau modal usaha kecil.
Kalau tahu tujuannya, kamu jadi lebih disiplin dan fokus. Setiap kali mau belanja, kamu bakal mikir dua kali karena tahu uangmu punya arah.
Hidup hemat itu soal sadar nilai, bukan sekadar irit
Frugal living bukan tentang menahan diri habis-habisan, tapi soal sadar nilai dari setiap pengeluaran. Dengan gaya hidup ini, kamu bisa punya keuangan yang lebih stabil, pikiran yang lebih tenang, dan hidup yang tetap nyaman tanpa stres finansial.
Intinya, hidup hemat itu bukan hidup kurang, tapi hidup dengan tujuan. Mulailah dari hal kecil, nikmati prosesnya, dan lihat bagaimana tabunganmu tumbuh perlahan tapi pasti.
Selanjutnya: 12 Kebiasaan di Malam Hari yang Menghambat Penurunan Berat Badan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News