MOMSMONEY.ID - Cara orang tua muda membesarkan anak, kini banyak berubah. Mereka tidak lagi memilih produk berdasarkan harga atau popularitas semata. Pertimbangan mereka kini mencakup keamanan, keberlanjutan, serta kedekatan dengan nilai budaya dan emosional.
Laporan The Bump Future of Parenting Report 2025 menyebut generasi orang tua saat ini sebagai yang paling sadar sosial dan lingkungan. Perubahan ini berdampak pada kebiasaan belanja dan pola pengasuhan keluarga muda di Indonesia.
Mayang, ibu muda dari Jakarta, menilai brand lokal lebih memahami kebutuhan praktis dan emosional para ibu.
“Brand lokal itu sering lebih mengerti kebutuhan kita sebagai ibu. Dari produk bayi yang terjangkau tapi aman, sampai makanan sehat, baju nyaman, dan layanan yang cepat. Kadang mereka juga kasih tips parenting atau komunitas support kecil yang bikin kita merasa enggak sendirian. Karena mereka satu budaya dan lebih relate sama keseharian kita, jadi rasanya lebih nyambung,” ujar Mayang.
Baca Juga: 6 Tips Parenting Anak Tunggal agar Tidak Manja dan Egois
Pelaku industri Mom & Kids menanggapi tren ini dengan pendekatan baru. Hypefast, yang menaungi sejumlah brand lokal, melihat pentingnya peran komunitas dan edukasi dalam mendampingi orang tua.
“Kami percaya bahwa parenting adalah perjalanan yang penuh makna. Maka dari itu, brand-brand kami hadir tidak hanya dengan produk, tetapi juga dengan edukasi dan komunitas yang membuat para orang tua merasa lebih terhubung,” kata Yvanna Mayer, VP of Mom & Kids Category, Hypefast dalam siaran pers yang dikutip Rabu (30/7).
Menurut Yvanna, pihaknya mengembangkan strategi berbasis tiga pilar. Pertama, menyediakan produk yang aman dan berkelanjutan. Kedua, memperkuat komunitas antar orang tua. Ketiga, memanfaatkan literasi digital sebagai sarana edukasi yang mudah diakses.
Contohnya, brand Cessa menawarkan produk perawatan bayi berbasis aromaterapi dengan formula lembut. Mereka juga menyediakan refill pack sebagai upaya mengurangi limbah rumah tangga.
Sementara Bohopanna, brand fashion anak, menggelar kegiatan seperti Padel Competition for Parents & Kids untuk memperkuat hubungan orang tua dan anak.
Survei Digital Mum Survey 2024 oleh theAsianParent menunjukkan, 8 dari 10 orang tua di Indonesia mengandalkan komunitas saat memilih produk anak.
Selain itu, lebih dari 90% ibu menggunakan media sosial secara aktif. Lebih dari separuh dari mereka mencari referensi parenting lewat platform digital.
“Para brand lokal bisa membangun kepercayaan lewat edukasi yang konsisten dan kontekstual. Di sinilah media sosial dan konten digital memainkan peran strategis,” tambah Yvanna. Ia menekankan pentingnya informasi yang relevan dan mudah dipahami.
Hypefast juga mendorong penyebaran akses produk dan informasi ke wilayah yang belum terjangkau.
“Kami melihat bahwa masa depan industri Mom & Kids di Indonesia akan ditentukan oleh brand-brand yang tidak hanya menjual produk, tetapi juga membangun nilai, relevansi, dan hubungan jangka panjang dengan para orang tua,” tutup Yvanna.
Selanjutnya: 10 Negara Paling Rawan Gempa di Dunia: Indonesia Peringkat Pertama
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News