MOMSMONEY.ID - Sebanyak 64 masinis PT Kereta Api Indonesia (Persero) kini resmi mengendalikan seluruh perjalanan kereta cepat Whoosh. Ini bukti kesiapan SDM KAI yang telah menempuh proses panjang pendidikan, pelatihan, serta sertifikasi berlapis hingga memenuhi standar keselamatan kelas dunia.
"Masinis adalah ujung tombak operasional kereta api. Profesi ini menuntut konsentrasi tinggi, kondisi fisik prima, dan penguasaan penuh terhadap aturan operasional perkeretaapian. Karena itu, KAI menyiapkan jalur pendidikan yang ketat dan bertahap sebelum seorang calon masinis benar-benar dipercaya memimpin perjalanan kereta api," ujar Vice President Public Relations KAI Anne Purba menjelaskan dalam keterangan tertulis, Rabu (3/9).
Para calon masinis ini telah dididik di Balai Pelatihan Teknik Perkeretaapian (BPTP) Sofyan Hadi Bekasi untuk sarana listrik serta Balai Pelatihan Teknik Traksi (BPTT) Darman Prasetyo Yogyakarta untuk sarana non-listrik.
Pendidikan dasar berlangsung sekitar delapan bulan, meliputi pembentukan pribadi efektif, pendidikan awak sarana pratama, praktik di dipo, praktik langsir, hingga praktik dinas KA.
Baca Juga: Pilihan Susu yang Aman Diminum oleh Penderita Kolesterol Tinggi
Seluruh tahapan itu disertai ujian dengan sertifikasi sebagai syarat mutlak kelulusan. Setelah lulus, mereka melanjutkan jenjang bertahap dari Awak Sarana Pratama, Muda, hingga Madya, dengan total jam perjalanan mencapai puluhan ribu kilometer.
Khusus untuk pengoperasian Whoosh, para masinis dipilih dari jajaran masinis KAI yang telah memiliki pengalaman minimal 3.000 jam dinas mengemudikan kereta api, atau setara dengan 100.000 kilometer perjalanan.
Sejak Februari 2023, mereka menjalani program intensif yang dimulai dengan teori di Politeknik Perkeretaapian Indonesia (PPI) Madiun mencakup dasar-dasar kereta cepat, keterampilan teknis, serta regulasi keselamatan.
Tahapan berikutnya adalah praktik langsung di Depo Tegalluar dan lintas pelayanan Whoosh, termasuk penggunaan simulator untuk mematangkan keterampilan.
Proses berlanjut dengan magang bersama masinis profesional dari Tiongkok di lintas operasional Whoosh. Selama satu tahun penuh mereka menjalani observasi, pengoperasian langsir dan kereta tanpa penumpang, hingga akhirnya mengemudikan kereta berpenumpang dengan pendampingan.
Setiap masinis pun menempuh lebih dari 50.000 kilometer pengalaman praktik nyata sebelum mengikuti uji sertifikasi resmi. Setelah dinyatakan lulus, mereka mulai bertugas mengoperasikan Whoosh secara mandiri dengan tetap menjalani pendampingan sesuai kebijakan perusahaan.
Kini terdapat 64 masinis KAI yang diperbantukan di KCIC yang mengawal 62 perjalanan Whoosh per hari. Menurut Anne, penugasan ini menegaskan bahwa masinis KAI unggul dan adaptif dalam mengoperasikan kereta api hingga kereta cepat dengan standar keselamatan tertinggi.
"Semua ini menunjukkan bahwa SDM KAI adalah aset berharga dalam menghadirkan transportasi modern yang aman, nyaman, dan membanggakan bangsa," kata Anne.
Selanjutnya: Ramalan 12 Zodiak Karier & Keuangan Besok Kamis 4 September 2025, Yuk Cek
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News