MOMSMONEY.ID - Makanan dari kedelai cukup aman dikonsumsi penderita asam urat asal jangan berlebihan. Asam urat kini menjadi bentuk artritis inflamasi paling umum di seluruh dunia dengan prevalensinya yang terus meningkat di banyak negara.
Berdasarkan data Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional Amerika di tahun 2015-2016, ada 9,2 juta orang Amerika yang menderita asam urat. Kekhawatiran muncul di banyak pasien asam urat, apakah makanan dari kedelai aman untuk dikonsumsi.
Dr. Mark Messina, ahli gizi, menyampaikan, makanan dari kedelai memiliki kadar purin sedang, berkisar antara 50 hingga 100 mg/100 g. Dengan begitu, makanan ini cukup aman untuk pasien asam urat.
Baca Juga: Makanan Tinggi Serat Bantu Menurunkan Risiko Asam Urat Pada Wanita, Cek di Sini
Ikuti terus informasi mengenai makanan dari kedelai untuk pasien asam urat, bersumber dari Sniglobal.org di bawah ini:
Rekomendasi diet asam urat dengan makanan dari kedelai
Rekomendasi diet asam urat berfokus pada pembatasan asupan purin. British Society for Rheumatology tahun 2017 merekomendasikan konsumsi makanan dengan purin maksimal 400 mg per hari.
Individu yang mengonsumsi makanan dari kedelai seperti tahu memiliki kadar asam urat total yang lebih rendah. Konsumsi buncis dan kacang-kacangan juga tidak berhubungan dengan naiknya kadar asam urat.
Temuan ini mungkin disebabkan oleh fakta bahwa basa purin dan metabolit yang terlibat dalam sintesis purin endogen yang mempengaruhi kadar asam urat secara berbeda.
Tingkat kejadian asam urat yang distandarisasi berdasarkan usia di Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Asia Timur lebih rendah dibandingkan di Eropa Barat dan Amerika Utara.
Terdapat keyakinan umum di kalangan tenaga kesehatan di Asia bahwa makanan kedelai meningkatkan risiko asam urat. Perspektif ini bertentangan dengan British Society for Rheumatology yang justru merekomendasikan pasien asam urat dengan obesitas untuk mengonsumsi makanan dari kedelai.
Sebuah studi di Negara Jepang oleh Yamashita melibatkan 8 pria sehat dan 10 pria penderita asam urat. Setelah 4 jam konsumsi tahu, kadar asam urat pada pria sehat meningkat dari 5,56 menjadi 5,73 mg/dl.
Lalu, pada pria penderita asam urat meningkat dari 8,10 menjadi 8,12 mg/dl. Dengan asumsi berat badan partisipan 70 kg, mereka mengonsumsi sekitar 17 g protein kedelai dari tahu.
Para peneliti menyimpulkan, hasil penelitian menunjukkan bahwa tahu bisa jadi sumber protein yang lebih baik bagi pasien asam urat. Terakhir, konsumsi susu kedelai yang mengandung 15,5 g protein juga tidak berpengaruh pada kadar asam urat.
Singkatnya, data di atas tidak menunjukkan bahwa makanan dari kedelai meningkatkan risiko asam urat atau meningkatkan kadar asam urat.
Baca Juga: Apakah Jus Tomat Buruk untuk Asam Urat atau Tidak? Cari Jawabannya di Sini
Jadi, berapa banyak kedelai yang bisa dimakan?
Umumnya, kedelai aman dikonsumsi dengan tiga hingga lima porsi atau 1 cangkir susu kedelai. Di Asia, produk kedelai mudah diperoleh di pasaran seperti tepung kedelai, protein kedelai, tahu, susu kedelai, kecap, dan minyak kedelai.
Kedelai mengandung antioksidan dan fitonutrien yang terkait dengan berbagai manfaat kesehatan. Kedelai kaya akan nutrisi termasuk vitamin B (folat dan tiamin), vitamin K1, serat, zat besi, tembaga, kalium, magnesium, dan protein berkualitas tinggi.
Tidak seperti beberapa protein nabati lainnya, protein kedelai dianggap sebagai protein lengkap yang mengandung kesembilan asam amino esensial yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus diperoleh dari makanan.
Selain itu, kedelai kaya akan berbagai senyawa bioaktif tumbuhan seperti isoflavon. Senyawa ini merupakan jenis estrogen tumbuhan (fitoestrogen) yang fungsinya mirip dengan estrogen manusia.
Isoflavon kedelai dapat melindungi dari penyakit kardiovaskular, osteoporosis dan kanker. Ada juga senyawa saponin yang bisa mengurangi kolesterol.
Itulah ulasan lengkap yang membahas tentang makanan dari kedelai untuk pasien asam urat.
Selanjutnya: Vivo Y500 Pro Rilis 10 November 2025, Cek Fitur-fitur Unggulannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News