MOMSMONEY.ID - Tidak sekadar mengusung gaya hidup sehat, pagelaran lari Bank Mandiri, Mandiri Jogja Marathon (MJM) 2025 menghadirkan ragam budaya, pariwisata, dan usaha keberlanjutan di dalamnya.
Mengusung tema Accelerate Your Limit, Embrace the Culture, Mandiri Jogja Marathon yang mengambil titik start dan finish di Candi Prambanan menghadirkan seluruh rute yang dirancang dengan melewati lanskap budaya khas Jogjakarta.
Seperti Candi Plaosan, Monumen Taruna, serta deretan desa tradisional yang aktif mendukung jalannya pagelaran Mandiri Jogja Marathon 2025.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyampaikan, MJM 2025 merupakan refleksi dari upaya perusahaan dalam mengintegrasikan olahraga dengan pelestarian budaya, serta pemberdayaan masyarakat dalam satu ekosistem yang inklusif dan berdampak nyata.
"Mandiri Jogja Marathon bukan hanya soal kompetisi. Ini adalah wujud kolaborasi yang konkret antara Bank Mandiri, komunitas lokal, pelari dari berbagai daerah dan negara serta pelaku UMKM yang menghidupi denyut ekonomi Yogyakarta," katanya di Prambanan, Minggu (22/6).
"Kami ingin menjadikan MJM sebagai benchmark sport tourism nasional yang membawa nilai ekonomi, sosial dan budaya sekaligus," ujar dia.
Salah satu daya tarik utama MJM 2025 yakni Race Village yang lokasinya terletak di kawasan Candi Prambanan.
Bukan hanya menjadi pusat aktivitas peserta, Race Village disulap menjadi ruang interaksi antara pelari, komunitas lokal, dan publik melalui panggung hiburan, stan edukatif, hingga bazar kuliner dan produk kreatif dari 70 tenant.
Baca Juga: Mandiri Jogja Marathon 2025, Langkah Pelari untuk Lingkungan dan Masyarakat
Menariknya lagi, ada 14 merek lokal yang termasuk dalam rangkaian program Mandiri Laku Lokal (Mlaku Lokal).
Antusiasme pengunjung memuncak pada malam puncak Race Day, dengan penampilan spesial dari grup hip-hop dangdut asal Jogja, NDX AKA.
Ribuan orang memadati area terbuka Race Village untuk menyaksikan pertunjukan mereka yang sekaligus menutup rangkaian MJM 2025 dengan semarak budaya dan semangat kebersamaan.
Seluruh transaksi di rute lari maupun Race Village dilakukan secara nontunai, menggunakan QRIS, kartu debit dan kredit Mandiri, Livin’ Paylater, serta e-money edisi terbatas MJM 2025.
Bank Mandiri juga menyediakan berbagai promo spesial, seperti cashback QRIS, diskon merchant oleh-oleh dan kuliner, cicilan 0% pembelian perlengkapan lari, serta penukaran Livin’poin dengan hadiah eksklusif seperti sepatu Adidas, jam Garmin, dan kesempatan Lari di Berlin tahun depan.
Dengan harmoni antara olahraga, budaya, dan keberlanjutan yang terjalin selama lebih dari sepekan, Mandiri Jogja Marathon 2025 berhasil menegaskan diri sebagai salah satu ajang sport tourism paling terintegrasi di Indonesia.
Bank Mandiri pun berkomitmen untuk terus mengembangkan MJM sebagai panggung strategis dalam memperkuat ekonomi lokal dan mendukung visi Indonesia menuju pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan.
Komitmen keberlanjutan melalui ESG
Tahun ini, MJM 2025 menampilkan pendekatan ESG yang lebih matang dan menyeluruh. Sejumlah program berbasis keberlanjutan dilaksanakan selama penyelenggaraan, dimulai dari kampanye Mandiri Looping for Life.
Yaitu, inisiatif daur ulang pakaian tak terpakai yang diolah menjadi merchandise ramah lingkungan.
Baca Juga: Mandiri Jogja Marathon 2025, Siap Akselerasi Pariwisata dan ESG Bersama 9.200 Pelari
Kegiatan ini juga kembali mengenalkan fitur Livin’ Planet dalam aplikasi Livin’ by Mandiri, yang memungkinkan peserta menghitung emisi karbon dari transportasi dan aktivitas lari mereka, serta menebusnya melalui mekanisme penanaman pohon.
Bank Mandiri juga menggulirkan program tanggungjawab sosial lingkungan (TJSL) dalam rangka selama pra-acara MJM 2025 melalui kegiatan bertajuk Mandiri Sahabat Desa dengan melibatkan 18 desa di sekitar kawasan Prambanan.
Melalui kegiatan edukasi keuangan, lomba mini race, serta gotong royong kebersihan, program ini menghadirkan multiplier effect sosial yang signifikan bagi komunitas lokal.
Sementara itu, layanan Mandiri Bakti Kesehatan menjangkau lebih dari 1.650 abdi dalem, memberikan akses pemeriksaan kesehatan gratis di sejumlah titik budaya penting seperti Keraton Yogyakarta, Pakualaman, dan Makam Raja Imogiri.
Untuk pengelolaan sampah, Bank Mandiri menggelar Aksi Bersih Mandiri, bekerja sama dengan komunitas dan perusahaan pengelola sampah untuk memilah dan mendaur ulang limbah organik dan anorganik selama acara.
Race Village dan seluruh titik keramaian pun telah dilengkapi fasilitas edukatif dan pemilahan sampah, sebagai bagian dari komitmen perseroan terhadap prinsip zero waste to landfill.
Riset internal Mandiri Institute mencatat, selama pekan pelaksanaan MJM, terjadi lonjakan aktivitas ekonomi di Yogyakarta. Dibanding minggu biasa, perputaran ekonomi lokal meningkat lebih dari 35%, didorong oleh sektor perhotelan, transportasi, konsumsi, serta belanja produk-produk khas DIY.
Efek ini juga meluas ke sektor transportasi, dengan adanya penambahan frekuensi penerbangan dan armada menuju Yogyakarta sejak awal pekan.
Selanjutnya: Harga Emas Menanti Momentum Untuk Kembali Terangkat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News