MOMSMONEY.ID - Simak rekomendasi teknikal Mirae Sekuritas untuk saham JPFA, TRIM, dan BBYB, Senin (8/12/2025), berikut ini.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan Senin (8/12/2025). Pada pukul 09.12 wib, indeks naik 0,25% atau setara 21,85 poin ke level 8.654,61.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Tasrul Tannar menyebutkan, tekanan jual mulai tampak di tengah tren positif IHSG. Pada Jumat (5/12/2025), pergerakannya akan berada dalam rentang 8.575-8.750.
IHSG ditutup di 8,632.76 dengan volume 466,381,098 di atas rata-rata 400,329,793, tetap berada dalam tren naik kuat dengan periode 30 dan r-squared 0.920.
Struktur harga masih valid selama bertahan di atas Critical Level 8,528, sementara kenaikan menuju area resistensi R1 8,700 (0.78%) dan R2 8,750 (1.36%) berpotensi tertahan oleh kondisi jenuh beli.
Indikator momentum menunjukkan pelemahan: MACD 8.2110 vs Signal 8.4298, MFI 99.28, RSI 81.45, W%R -58.27, serta CMO 62.89, mengindikasikan overbought ekstrem dan meningkatnya risiko pullback.
Meski begitu, Slope 17.31 menandakan tren masih positif. Area penopang berada di Support 1 8,575 (-0.67%) dan Support 2 8,525 (-1.25%), dengan S2 berdekatan dengan 8,528 sebagai batas krusial tren.
Selama level tersebut terjaga, koreksi cenderung bersifat teknikal dan tidak mengubah arah utama.
Baca Juga: IHSG Berpotensi Naik, Berikut Rekomendasi Saham BNI Sekuritas Senin (8/12)
Selain memberikan rekomendasi teknikal IHSG, Tasrul juga memberikan rekomendasi teknikal untuk beberapa saham. Berikut rinciannya :
1. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)
Oversold, peluang rebound mulai terbuka. JPFA ditutup di 2,640 dengan volume 14,225,400, jauh di bawah rata-rata 35,064,332, menandakan melemahnya minat beli.
Tren jangka pendek masih kuat dengan periode 91 dan r-squared 0.877, sementara correlation 0.832 menunjukkan arah harga tetap mengikuti tren sebelumnya.
Beta -0.261 menandakan sensitivitas rendah terhadap indeks, dan Z-Score -1.55 mengonfirmasi tekanan jual berlebih.
Arus asing masih negatif dengan Avg Foreign Buy 8,823.57 dan Avg Foreign Sell 6,027.30.
Momentum teknikal berada di kondisi jenuh jual. MACD 9.74 di bawah Signal 14.54 menunjukkan pelemahan. MFI 7.99, RSI 16.43, dan W%R -77.10 menandakan oversold ekstrem. CMO -67.15 memperlihatkan momentum beralih negatif.
Kombinasi indikator ini membuka peluang rebound teknikal apabila volume membaik. Struktur harga menunjukkan resistensi di R1 2,710 (2.65%) dan R2 2,780 (5.30%), sementara penopang berada di Support 1 2,590 (-1.89%) dan Support 2 2,530 (-4.17%).
Level 2,530 menjadi batas kritis tren; bertahan di atasnya menjaga potensi pemulihan, sedangkan penembusan ke bawah membuka risiko koreksi lebih dalam.
Pada awal perdagangan Senin (8/12/2025), saham JPFA dibuka di level Rp 2.690 per saham
Support : Rp 2.530 - Rp 2.590
Resistance : Rp 2.710 - Rp 2.780
Rekomendasi : Buy on weakness
Baca Juga: IHSG Berpotensi Naik, Berikut Rekomendasi Saham BNI Sekuritas Senin (8/12)
2. PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM)
Oversold mulai terbentuk, siap uji arah berikutnya. TRIM ditutup di 695 dengan volume 501,500, jauh di bawah rata-rata 2,886,382, menandakan lemahnya minat beli.
Tren jangka pendek masih kuat dengan periode 79 dan r-squared 0.903, didukung correlation 0.929 yang menunjukkan pergerakan harga konsisten mengikuti tren.
Beta 1.641 mengindikasikan volatilitas tinggi, sementara Z-Score -1.66 menegaskan tekanan jual berlebih. Asing masih dalam fase distribusi dengan Avg Foreign Buy 167.43 lebih rendah dari Avg Foreign Sell 346.03.
Momentum teknikal melemah. MACD -0.45 di bawah Signal 0.75 menunjukkan bias bearish. MFI 6.76 dan RSI 36.22 menandakan kondisi mendekati oversold, sementara W%R -61.53 memperlihatkan dominasi seller. CMO -27.55 menegaskan momentum bersih berada di zona negatif, sehingga pemulihan perlu konfirmasi volume.
Secara level teknikal, Slope 5.16 mengindikasikan tren naik melemah, dengan distribusi besar tercermin dari PVR 5.49 dan VVR 8.85. Resistance berada pada R1 710 (2.16%) dan R2 730 (5.04%), sedangkan support kuat di S1 670 (-3.60%) dan S2 655 (-5.76%), yang juga menjadi level cut loss.
Bertahan di atas 655 menjaga peluang rebound, sementara penembusan ke bawah membuka risiko koreksi lebih dalam.
Pada awal perdagangan Senin (8/12/2025), saham TRIM dibuka di level Rp 710 per saham
Support : Rp 655 - Rp 670
Resistance : Rp 710 - Rp 730
Rekomendasi : Trading Buy
Baca Juga: IHSG Diproyeksi Menguat, Cek Rekomendasi Saham BRI Danareksa Sekuritas Senin (8/12)
3. PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB)
Koreksi mulai terbatas dengan kecenderungan menguat. BBYB ditutup di 432 dengan volume 50,706,700, masih jauh di bawah rata-rata 146,748,222, menandakan minat beli belum pulih setelah tekanan jual besar.
Dengan periode 100, r-squared 0.750, dan correlation 0.895, tren jangka pendek masih terjaga meski konsistensinya melemah. Beta 1.778 menunjukkan volatilitas tinggi, sementara Z-Score 1.15 menandakan harga sempat berada di atas deviasi normal sebelum terkoreksi.
Arus asing masih negatif, tercermin dari Avg Foreign Buy 18,415.61 yang lebih rendah dari Avg Foreign Sell 19,144.03.
Indikator momentum melemah. MACD 0.53 berada di bawah Signal 2.05, menunjukkan bias bearish. MFI 8.08 dan RSI 29.29 mengindikasikan kondisi oversold ekstrem, sementara W%R -64.88 menegaskan dominasi seller. CMO -41.43 memperlihatkan momentum bersih tetap negatif.
Parameter tren seperti Slope 1.63, PVR 5.85, dan VVR 8.11 menunjukkan bahwa tekanan distribusi jauh lebih kuat dibanding akumulasi. Struktur harga menempatkan resistance di 448 (3.70%) dan 466 (7.87%), sementara support berada di 418 (-3.24%) dan 406 (-6.02%), dengan 406 sebagai level cut loss penting.
Selama harga bertahan di atas 418–406, peluang rebound teknikal tetap ada mengingat indikator oversold, tetapi penembusan di bawah 406 membuka ruang koreksi lebih dalam.
Pada awal perdagangan Senin (8/12/2025), saham BBYB dibuka di level Rp 434 per saham
Support : Rp 406 - Rp 418
Resistance : Rp 448 - Rp 466
Rekomendasi : Trading buy
Selanjutnya: Desain Unik Kamera Xiaomi 17 Ultra Bocor, Ini Prediksi Kemampuannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News