InvesYuk

Simak Kondisi Pasar Aset Kripto di Indonesia saat Pasar Melemah

Simak Kondisi Pasar Aset Kripto di Indonesia saat Pasar Melemah

MOMSMONEY.ID - Nilai transaksi di industri aset kripto menurun signifikan. Dihimpun data dari Bappebti per Agustus 2022, investor aset kripto sejatinya tembus sebanyak 16,1 juta pelanggan. Namun, nilai transaksi periode Januari hingga Agustus 2022 sebesar Rp 249,3 triliun atau turun sebesar 56,35% dibandingkan periode yang sama tahun 2021. 

Penurunan nilai transaksi aset kripto terjadi sejak awal 2022. Ini merupakan dampak dari kondisi ekonomi global dan posisi makroekonomi yang kurang baik di sepanjang tahun akibat resesi. Tak heran harga aset kripti juga mengalami bear market atau cenderung menurun. 

Founder dan CEO Bitocto Milken Jonathan mengatakan dalam keterangan tertulis, Rabu (26/10), kenaikan suku bunga The Fed tentu akan terus menghisap likuiditas dari berbagai aset. 

Selain itu, adanya tarif pajak transaksi kripto di Indonesia juga membuat nilai transaksi menurun. Maklum, trading fee di exchanger global cenderung murah bahkan ada beberapa yang gratis untuk pairing tertentu. 

"Adanya tarif pajak, para exhcanger lokal tentu sulit untuk bersaing dan dapat menyebabkan capital outflow," kata Milken. Selain itu, exchanger lokal juga jadi sulit untuk bersaing dan dapat menyebabkan capital outflow. 

Baca Juga: Elon Musk Jadi Beli Twitter, Harga Dogecoin Melompat Tinggi

Untuk itu, Milken berharap pemerintah dapat mempertimbangkan untuk merelaksasikan beberapa aturan dengan adanya situasi makro yang cenderung memberi dampak negatif ini. 

Selain itu, Honorary Member A-B-I sekaligus Dosen Telkom University Dr. Andry Alamsyah, menambahkan, kondisi bear market di industri aset kripto merupakan kondisi yang berulang dan pernah terjadi di masa lampau. Untuk industri kripto ada baiknya selama kondisi menurun, proyek-proyek token kripto dapat fokus ke fundamental function. Dengan begitu jika kondisi sudah kembali pulih maka produk atau jasa yang ditawarkan dari proyek token tersebut lebih legit dan matang. 

"Blessing in disguise dari kondisi bear market ini dapat dimanfaatkan oleh para pengembang aset kripto untuk dapat melakukan riset yang lebih dalam guna menghasilkan output produk dengan fundamental yang lebih baik,” kata Alamsyah. 

Sementara, Chairwoman Asosiasi Blockchain Indonesia (A-B-I), Asih Karnengsih mengatakan kondisi bear market menuntut pasar untuk fokus pada aktivitas yang dapat memperkuat ekosistem industri secara nasional. Bagaimana pun Indonesia masih memiliki potensi besar sehingga diharapkan semua stakeholders baik dari pemerintah, pelaku usaha, dan seluruh pemangku kepentingan dapat terus berkolaborasi demi menjaga industri aset kripto. 

Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan evaluasi kebijakan yang sudah ada, seperti sistem penilaian koin atau token yang masuk dalam positive list Bappebti hingga penyeragaman peresmian Bursa Aset Kripto. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News