M O M S M O N E Y I D
Santai

Segera Lari Dari Hubungan yang Toxic Biar Mental Sehat

Segera Lari Dari Hubungan yang Toxic Biar Mental Sehat
Reporter: Danielisa Putriadita  |  Editor: Danielisa Putriadita


MOMSMONEY.ID - Waspada terjebak dalam hubungan toxic. Dalam hubungan yang sehat, pasangan seharusnya saling mendukung dan menghormati. 

Namun, dalam hubungan toxic seseorang mungkin sering mengalami perilaku yang merendahkan, manipulatif, atau bahkan kasar. Hubungan yang toxic dapat membawa dampak negatif yang serius pada kesehatan mental dan emosional, lho. 

Namun demikian, masih banyak orang-orang yang memilih untuk bertahan dalam hubungan yang toxic. Dalam dinamika hubungan yang toxic, sering muncul sebuah manifestasi Psikologis berupa cognitive dissonance atau disonansi kognitif.

Berdasarkan laman Psykay, disonansi kognitif (cognitive dissonance theory) merupakan ketidaknyamanan psikologis yang terjadi ketika seseorang memiliki dua atau lebih kepercayaan, nilai, atau sikap yang bertentangan. Disonansi kognitif adalah situasi yang mengacu pada konflik secara mental yang terjadi ketika keyakinan, sikap, dan perilaku seseorang tidak selaras. Situasi tersebut dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman pada seseorang.

Sebagai contoh, seorang korban kekerasan dalam hubungan tetap memilih bertahan dengan pasangannya meski tahu bahwa ada potensi kekerasan berulang yang berbahaya bagi kesehatannya. Dalam konteks hubungan, cognitive dissonance sering muncul ketika seseorang menyadari bahwa perilaku pasangan mereka tidak sesuai dengan harapan atau nilai-nilai mereka sendiri, namun mereka tetap berusaha untuk mempertahankan hubungan tersebut.

Baca Juga: 4 Pasangan Zodiak Paling Toxic yang Sebaiknya Tidak Bersama, Jangan Dipaksakan!

Beberapa contoh disonansi kognitif yang bisa dijumpai dalam hubungan toxic diantaranya adalah:

Upaya Pembenaran Perilaku Pasangan

Setiap perilaku pasangan yang buruk dan salah secara nilai maupun hukum, mungkin berusaha dirasionalisasikan; “Mungkin dia lagi capek, banyak kerjaan…”. Berusaha memberikan pengertian merupakan hal yang baik, namun harus disertai dengan adanya batasan yang jelas dari dalam diri kita yang harus dikomunikasikan dengan baik kepada pasangan sejak awal.

Mengabaikan Tanda-Tanda Negatif

Meskipun ada tanda-tanda jelas bahwa hubungan tersebut beracun, seseorang yang mengalami disonansi kognitif akan memilih untuk mengabaikan bukti tersebut dan fokus pada kenangan atau momen positif. Pro-Tips: jangan sepelekan hal-hal kecil yang merugikan dalam hubunganmu dengan pasangan! Berhenti mengabaikan perasaanmu dan segera ajak pasangan berdiskusi untuk mencegah konflik yang tidak diinginkan di kemudian hari.

Adanya Potensi Ketergantungan Secara Emosional

Ketika seseorang merasa sangat bergantung secara emosional pada pasangan mereka, mereka mungkin merasa lebih sulit untuk meninggalkan hubungan tersebut, meskipun mengetahui bahwa itu tidak sehat. Hal ini bisa menjadi faktor yang menahan pasanganmu untuk berubah menjadi lebih baik dan menyepelekan perasaanmu karena merasa kamu tetap akan menerima perilakunya yang tidak baik.

Disonansi Kognitif dan Ragam Dampaknya

Ketidaknyamanan yang dirasakan terus-menerus karena adanya disonansi kognitif dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan depresi. Disonansi kognitif juga dapat membuat seseorang merasa bingung dan kesulitan untuk mengambil keputusan yang tepat, termasuk keputusan untuk meninggalkan hubungan yang buruk.

Beberapa orang mungkin merasa bahwa mereka tidak layak mendapatkan hubungan yang lebih baik, sehingga tetap bertahan dalam hubungan toxic.

Disonansi Kognitif adalah konsep psikologis yang dapat memperjelas mengapa seseorang mungkin tetap bertahan dalam hubungan yang toxic meskipun telah menyadari dampak negatifnya.

Memahami dan mengatasi Disonansi Kognitif adalah langkah penting untuk keluar dari hubungan yang merugikan dan meraih kesejahteraan mental yang lebih baik. Dengan dukungan yang tepat dan kesadaran diri, seseorang dapat mengambil langkah-langkah untuk memutus siklus toxic dan mencari hubungan yang lebih sehat dan mendukung.

Langkah yang penting bagi seseorang untuk bisa keluar dari hubungan yang toxic adalah dengan melakukan konsultasi bersama Psikolog. Selain kita bisa mengetahui seputar kesehatan mental secara umum, kita juga bisa memperoleh dukungan dan mencari tahu langkah-langkah atau tahapan yang tepat untuk keluar dari hubungan yang toxic, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang kita alami.

 

Selanjutnya: OJK: Biaya Pencadangan Perbankan dalam Level Wajar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

TERBARU

4 Cara Merawat Rambut yang Diwarnai agar Awet dan Tetap Sehat

Kali ini MomsMoney akan membagikan 4 cara merawat rambut yang diwarnai. Simak informasi selengkapnya di sini.  

Kenali Growth Mindset Biar Kualitas Hidup Meningkat

Growth Mindset adalah konsep dalam psikologi mengacu pada keyakinan bahwa kecerdasan dan kemampuan seseorang bisa ditingkatkan melalui usaha.  

Tertarik Liburan ke Perth Bareng Keluarga, Ini 6 Momen yang Bisa Dieksplor

Simak enam pengalaman yang biasanya tidak terlupakan saat liburan keluarga di Perth, Australia.                      

12 Minuman Sehat yang Bantu Turunkan Kolesterol secara Alami

Ini dia beberapa minuman sehat yang bantu turunkan kolesterol secara alami. Mau coba?               

9 Jenis Buah yang Bantu Turunkan Kolesterol secara Alami

Mari intip beberapa jenis buah yang bantu turunkan kolesterol secara alami berikut. Ada apa saja?         

7 Hair Oil Alami untuk Rambut Tipis, Gunakan Secara Rutin!

Rambut tipis bikin tidak percaya diri? Tenang, MomsMoney punya solusinya. Berikut 7 hair oil alami untuk rambut tipis.

Promo Superindo Hari Ini 29 Desember 2025-1 Januari 2026, Alpukat Pangeran Diskon 45%

Cek promo Superindo hari ini periode 29 Desember 2025-1 Januari 2026 untuk belanja hemat selama weekday di gerai Superindo terdekat.  

7 Makanan yang Harus Dibatasi Penderita Gula Darah Tinggi

Ada beberapa makanan yang harus dibatasi penderita gula darah tinggi. Apa sajakah itu?                       

DLH DKI Jakarta Siagakan 3.395 Personel Kebersihan di Malam Tahun Baru

DLH DKI Jakarta menyiagakan 3.395 personel kebersihan mengantisipasi lonjakan timbulan sampah di malam pergantian Tahun Baru 2026.​

8 Jenis Buah Rendah Gula yang Aman untuk Gula Darah Anda

Intip beberapa jenis buah rendah gula yang aman untuk gula darah, yuk. Kira-kira ada apa saja?