MOMSMONEY.ID - Tren minum kopi kini menjamur di berbagai kota. Dari kedai kecil hingga jaringan waralaba besar, kopi menjadi gaya hidup baru.
Namun, di balik semaraknya dunia kafe, ada sisi lain yang tak kalah penting untk keberlanjutan di tingkat pertanian.
Di sinilah peran pendidikan pertanian dibutuhkan agar generasi muda tak hanya menikmati kopi, tetapi juga memahami proses panjang yang menjadikan biji kopi tumbuh dari tanah.
Baca Juga: IDAI: Imunisasi adalah Fondasi Utama dalam Mencegah Penyakit
Ini alasan belajar pertanian penting untuk mendorong bisnis kopi:
1. Masa depan kopi dimulai dari pengetahuan di ladang
Setiap cangkir kopi berkualitas bermula dari pemahaman tentang tanah, iklim, dan cara menanam yang benar.
Pendidikan pertanian membuka jalan bagi anak muda untuk memahami seluruh rantai nilai kopi, dari pembibitan hingga pengolahan.
CEO Roemah Koffie Felix TJ mengingatkan pentingnya hal ini. “Setiap cangkir kopi yang kita nikmati dimulai dari pengetahuan dan tangan-tangan muda di ladang,” ujarnya dalam Jakarta Coffee Week 2025, Minggu (2/11)
Dengan bekal ilmu, generasi baru bisa menjaga agar kopi Indonesia tetap berdaya saing di pasar global.
2. Tantangan pertanian makin kompleks, butuh ilmu dan inovasi
Perubahan iklim, penurunan produktivitas lahan, serta fluktuasi harga kopi membuat dunia pertanian membutuhkan pendekatan yang lebih ilmiah dan adaptif.
Program Seribu Sarjana Pertanian yang digagas Yayasan JHL Merah Putih Kasih bersama Universitas Diponegoro dan Universitas Katolik Soegijapranata berupaya menyiapkan generasi muda yang mampu menjawab tantangan tersebut.
Baca Juga: Ini Alasan Utama Generasi Muda Jadi Target Utama Penipuan Lowongan Kerja via SMS
Melalui beasiswa dan dukungan pendidikan, mahasiswa pertanian didorong untuk tidak hanya menanam, tetapi juga meneliti dan berinovasi agar kopi Indonesia tetap berkelanjutan.
3. Pertanian jadi bagian penting dari ekonomi kreatif
Kini, pertanian tak lagi dianggap sektor tradisional. Menurut Direktur Kuliner Kementerian Ekonomi Kreatif Andy Ruswar, sinergi antara pendidikan, pertanian, dan ekonomi kreatif akan menciptakan ekosistem pangan yang kuat.
Lulusan pertanian tak hanya bisa menjadi petani, tetapi juga inovator dan penggerak bisnis kopi yang kreatif dan berwawasan lingkungan.
Selanjutnya: Mengenal Keraton Kasunan Surakarta, Sejarah, dan Perkembangan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News