Keluarga

IDAI: Imunisasi adalah Fondasi Utama dalam Mencegah Penyakit

IDAI: Imunisasi adalah Fondasi Utama dalam Mencegah Penyakit

MOMSMONEY.ID - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menekankan, imunisasi adalah fondasi utama dalam mencegah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin.

Menurut data Pemerintah Provinsi Jawa Barat, capaian imunisasi dasar lengkap di Provinsi Jawa Barat menunjukkan tren peningkatan dalam tiga tahun terakhir. Pada 2020, cakupan imunisasi mencapai 87,4%, lalu meningkat menjadi 89,9% di 2021.

Peningkatan signifikan terjadi pada 2022, di mana capaian imunisasi dasar lengkap melampaui target dan mencapai 107%.

Hal ini menunjukkan keberhasilan program imunisasi di Jawa Barat yang mendorong semakin tingginya partisipasi masyarakat dalam program imunisasi, serta upaya kolaboratif dari tenaga kesehatan dan berbagai pihak dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya imunisasi.

Pekan Imunisasi Dunia (PID) merupakan momen penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat global akan manfaat imunisasi dalam melindungi diri dari berbagai penyakit, salah satu intervensi kesehatan masyarakat paling efektif, menyelamatkan jutaan nyawa setiap tahunnya.

Tema global tahun ini, Immunization for all is humanly possible, mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama memastikan akses imunisasi yang merata di segala usia.

Di tingkat nasional, PID 2025 mengangkat tema Ayo Lengkapi Imunisasi, Generasi Sehat Menuju Indonesia Emas, menegaskan peran imunisasi dalam membangun generasi masa depan yang sehat.

Baca Juga: Anak Wajib Imunisasi, Ini Daftar Imunisasi Dasar Lengkap untuk Anak-Anak

Dr. Anggraini Alam, dr., SpA(K), Ketua IDAI Cabang Jawa Barat, menekankan, imunisasi adalah fondasi utama dalam mencegah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin, termasuk salah satunya dengue.

Dia bilang, dengue masih menjadi ancaman nyata di Indonesia, meskipun saat ini mungkin kurang mendapat perhatian.

"Kita perlu ingat bahwa dengue bukanlah penyakit musiman risiko infeksi ada sepanjang tahun, dan dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia, lokasi, maupun gaya hidup," katanya dalam keterangan resmi, Kamis (8/5).

"Tidak ada obat khusus untuk dengue, sehingga pencegahan menjadi kunci utama. Beberapa di antaranya dengan menerapkan 3M Plus secara konsisten, dan melakukan metode pencegahan inovatif seperti vaksinasi," tegas dia.

Berdasarkan rekomendasi asosiasi medis, vaksinasi dengue kini dianjurkan untuk digunakan baik pada anak-anak maupun orang dewasa, dalam kelompok usia 6 hingga 45 tahun, tanpa memerlukan riwayat infeksi dengue sebelumnya.

Namun, untuk memperoleh perlindungan optimal, seseorang harus mendapatkan dosis yang tepat sesuai petunjuk dokter, yaitu dua dosis yang diberikan dalam rentang waktu tiga bulan.

Vaksinasi dengue, menurut Anggraini Alam, bukan hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga mencegah kita menjadi sumber penularan kepada keluarga dan komunitas, termasuk kepada anak-anak yang kita cintai.

Baca Juga: Ibu Hamil Direkomendasikan Vaksin Berikut Ini agar Kesehatan Optimal

Melengkapi imunisasi, termasuk vaksinasi dengue, adalah bentuk tanggung jawab kita bersama untuk menjaga masa depan yang lebih sehat.

"Setiap langkah pencegahan yang kita ambil hari ini, sekecil apa pun, akan membawa dampak besar bagi keselamatan generasi yang akan datang," jelasnya.

Dr. R. Vini Adiani Dewi, MMRS, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, menyatakan, imunisasi telah terbukti menjadi salah satu intervensi kesehatan masyarakat paling aman dan efektif dalam sejarah.

Penyakit-penyakit berbahaya seperti cacar (smallpox) yang dulu mematikan, kini telah berhasil diberantas berkat keberhasilan program vaksinasi global. Polio, yang dulunya menjadi penyebab kecacatan massal, kini hampir sepenuhnya dieliminasi di banyak belahan dunia.

Berkat imunisasi, sekarang kita juga mampu mencegah berbagai penyakit lain seperti campak, rubella, difteri, tetanus, pertusis, hepatitis, hingga pneumonia. Ini adalah pencapaian luar biasa yang menunjukkan kekuatan vaksin dalam melindungi nyawa manusia.

Tidak hanya itu, saat ini kita mengenal istilah imunisasi ganda, yaitu pemberian imunisasi lebih dari jenis/suntikan secara bersamaan. Imunisasi ganda ini tentunya bermanfaat dalam melengkapi jadwal vaksin dan mengurangi jumlah kunjungan ke fasilitas kesehatan.

Namun, menurutnya, perjuangan masih belum berakhir. Nyatanya, masih banyak penyakit yang terus mengancam apabila masyarakat mulai lengah.

Baca Juga: Kemenkes Tekankan Pentingnya Kemitraan untuk Perkuat Cakupan Imunisasi

Melengkapi imunisasi sesuai jadwal bukan hanya melindungi individu dari risiko kesakitan, kecacatan, dan kematian, tetapi juga memperkuat kekebalan komunitas sehingga penyebaran penyakit dapat ditekan.

"Imunisasi adalah salah satu bentuk investasi kesehatan terbaik yang dapat kita lakukan untuk diri sendiri, keluarga, dan masyarakat luas. Komitmen kita hari ini untuk melengkapi imunisasi akan menentukan kualitas kesehatan generasi masa depan," tuturnya.

Dokter spesialis anak, Dr. Eddy Fadlyana, dr., SpA(K), Mkes., menjelaskan, jadwal imunisasi yang direkomendasikan IDAI disusun berdasarkan bukti ilmiah terkini untuk memberikan perlindungan optimal di setiap tahap pertumbuhan anak.

Saat ini, ada lima imunisasi utama yang wajib diberikan untuk melindungi anak-anak dari ancaman penyakit serius, yaitu: vaksin hepatitis B, vaksin polio, vaksin DTP (difteri, tetanus, pertusis), vaksin campak-rubella, dan vaksin pneumonia (PCV).

"Seiring berkembangnya tantangan kesehatan masyarakat, vaksinasi dengue kini juga direkomendasikan untuk melindungi anak-anak dan dewasa muda dari ancaman infeksi dengue, yang dapat berujung pada komplikasi berat bahkan kematian," paparnya.

Dr Eddy menambahkan, pemberian imunisasi sesuai jadwal bukan hanya penting untuk melindungi individu, tetapi juga membangun kekebalan komunitas, sehingga kita dapat mencegah terjadinya wabah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi.

Baca Juga: Kasus Demam Berdarah Dengue Meningkat Musim Hujan, Ini Cara Antisipasinya

"Kami mengajak masyarakat untuk terus percaya pada kekuatan vaksinasi dalam melindungi kesehatan," ucap dia.

"Vaksin terbukti aman dan efektif secara ilmiah, serta menjadi upaya terbaik yang dapat kita lakukan untuk menjaga anak-anak kita dari risiko penyakit berat, komplikasi serius, dan kematian yang dapat dicegah, serta salah satu investasi terbaik untuk kesehatan kita hari ini dan masa yang akan datang,” bebernya.

Sebagai bagian dari komitmen untuk memperluas dampak positif program ini, IDAI Jawa Barat menggandeng mitra dari sektor swasta dan industri, termasuk PT Takeda Innovative Medicines.

Andreas Gutknecht, Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, menyatakan komitmennya untuk mendukung penguatan sistem kesehatan di Indonesia melalui penyediaan akses berkelanjutan terhadap obat-obatan dan vaksin inovatif.

"Kami meyakini bahwa melalui langkah sederhana ini, kita dapat secara nyata menjaga kesehatan diri sendiri, melindungi orang-orang tercinta, dan memperkuat ketahanan komunitas terhadap berbagai ancaman penyakit serius," sebut Andreas.

Selanjutnya: Rugi Bersih Bengkak pada Kuartal I-2025, Cek Rekomendasi Saham Krakatau Steel (KRAS)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News