BisnisYuk

Rukita Mendulang Hoki dari Sistem Kerja Work From Anywhere

Rukita Mendulang Hoki dari Sistem Kerja Work From Anywhere

MOMSMONEY.ID - Sistem kerja baru yang muncul setelah pandemi usai adalah work from anywhere. Gaya kerja yang memungkinkan karyawan melakukan pekerjaan dari manapun ini ternyata turut menguntungkan platform atau aplikasi penyedia sewa properti. 

Seperti, platform yang melayani penyewaan hunian jangka panjang untuk tempat tinggal, Rukita. Lika Aprilia Samiadi VP Marketing Rukita melihat work from anywhere meningkatkan tren jangka waktu orang berlibur jadi semakin panjang karena bisa dilakukan sambil bekerja. Kondisi ini turut menjadi potensi bisnis yang menguntungkan bagi Rukita. 

Oleh sebab itu, Rukita kini juga hadir di beberapa kota wisata Indonesia, seperti Yogyakarta dan Bali. Dengan begitu Rukita dapat menangkap pasar para digital nomads atawa seseorang yang memutuskan untuk bekerja lepas dengan memanfaatkan teknologi dan tidak terikat dengan waktu dan tempat. 

Memasuki tahun ke 4, Rukita sudah melayani lebih dari 500.000 penghuni dan menyediakan lebih dari 1,2 juta kamar untuk disewakan. Berbagai jenis properti yang disewakan mulai dari unit coliving dan apartemen. 

Di semester I 2023, jumlah properti, jumlah pengguna hingga pendapatan meningkat lebih dari 100% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Lika mengatakan hal ini menunjukkan bahwa produk yang ditawarkan Rukita bisa menjadi jawaban kebutuhan masyarakat. Terutama, para generasi muda kelas menengah.

Dari sisi platform digital, website dan aplikasi Rukita sudah digunakan oleh 3 juta orang setiap bulannya. Angka tersebut meningkat 3 kali lipat dibanding tahun sebelumnya. 

Lika mengatakan kinerja yang positif tersebut didukung oleh semakin banyaknya transaksi yang terjadi lewat online booking. "Ada pergeseran masyarakat yang tadinya cari kos atau tempat tinggal harus visit lokasi, door to door, kini seluruh transaksi terjadi di website dan aplikasi," kata Lika. Konten di website dan aplikasi Rukita yang sangat detail termasuk video tour turut mebantu penyewa tidak perlu lagi susah payah untuk melakukan survei ke lokasi. 

Penyewa di Rukita datang dari kategori usia 28 tahun ke atas dan sudah berkeluarga. Tren yang terjadi saat ini jika dulu hunian kos sering diasosiasikan dengan mahasiswa, kini dengan konsep full serviced coliving yang Rukita tawarkan, ternyata banyak karyawan, pekerja eksekutif dan pasangan muda yang memilih tipe hunian seperti ini untuk menunjang kenyamanan hidup mereka. Saat ini dominasi penyewa berasal dari para pekerja dan mahasiswa dengan rata-rata jangka waktu sewa minimal 6 bulan. 

Pengguna Rukita banyak yang mencari hunian coliving karena memberikan fasilitas dan layanan lengkap dengan harga yang ramah. Para penyewa di Rukita manajemen sebut Rukees. Penyewa bisa menjadi bagian dari komunitas Rukita Community Events yang rutin digelar setiap bulan sebagai wadah bagi Rukees untuk bersosialisasi dengan sesama Rukees.

Lika mengatakan terkait performa hunian, Rukita selalu berupaya menjaga tingkat okupansi rata-rata di angka 90%. 

Sementara, tantangan yang dihadapi bisnis ini adalah minimnya pasokan tempat tinggal jika dibandingkan dengan permintaan yang tinggi. Menurut data Kementerian PUPR, Indonesia memiliki backlog housing sebesar 13 juta dan setiap tahunnya hanya bisa menyediakan 500.000 hunian tambahan. "Rukita berubah menjadi jembatan bagi supply gap ini, dengan cara bekerjasama dengan para landlord atau pemilik lahan untuk bekerjasama menciptakan solusi hunian yang menguntungkan bagi semua pihak, baik pemilik atau penyewa," kata Lika. 

Strategi Rukita agar berumur panjang adalah dengan menjalankan misi perusahaan yang tidak hanya sekadar mencari profit tetapi menjawab permasalahan yang nyata dalam hal ini kebutuhan tempat tinggal bagi generasi muda. 

"Sejak hari pertama Rukita selalu menerapkan strategi marketing yang responsible and sustainable. Di saat pelaku bisnis lainnya melakukan strategi “burning money” untuk meraih perkembangan pesat dalam waktu singkat, Rukita terus mengutamakan model bisnis yang berkelanjutan sehingga kami dapat mampu menunjukkan kinerja bisnis yang sehat dan menuju profitabilitas.

Di tahun depan, Lika mengatakan Rukita akan berinovasi di produk hunian hingga finansial. Hal ini dilakukan guna menyasar lebih banyak lagi generasi muda yang membutuhkan tempat tinggal nyaman dan berkualitas. "Kami optimistis ke depan pertumbuhan bisnis Rukita akan terus meningkat dengan trajectory yang lebih tinggi, karena tempat tinggal adalah salah satu kebutuhan pokok yang akan selalu dicari masyarakat," kata Lika. 

Sejauh ini Rukita sudah bekerjasama dengan properti di 15 kota besar di Indonesia seperti Jabodetabek, Bali, Palembang, Karawang, Surabaya, Yogyakarta, Malang, Medan, Bandung, Semarang dan Serang. Terkait unit produk coliving, Rukita akan segera meluncurkan Rukita Coliving di Bandung, Bali, dan Semarang. 

Selain itu, Rukita juga akan meluncurkan produk baru yang lebih menyasar para pekerja kantoran maupun keluarga muda yang membutuhkan hunian yang lebih private dan luas di tengah kota, namun dengan harga yang juga masih ramah di kantong. Produk terbaru ini memiliki beragam tipe unit yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan penghuni, mulai dari tipe studio hingga loft, dengan fasilitas pendukung seperti co-working area, recreational center, dan area retail.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News