MOMSMONEY.ID - Dalam upaya mendeteksi dan mencegah risiko demensia bagi usia lanjut, Prodia menggelar kegiatan skrining gratis.
Pernah dengar istilah pikun atau demensia? Ya, demensia adalah kondisi penurunan fungsi kognitif (daya ingat, kemampuan berfikir logis, pemahaman bahasa) yang mampu mengubah aktivitas hidup seseorang secara signifkan.
Di tingkat global sendiri, setiap tahunnya kasus demensia bertambah sebanyak 10 juta kasus.
Prevalensi pengidap demensia pada 2023 mencapai lebih dari 55 juta pengidap di seluruh dunia, dengan total 60% pengidapnya hidup di negara berpenghasilan rendah-menengah, dan demografi kasusnya lebih banyak dialami oleh perempuan.
Di Indonesia sendiri, prevalensi demensia pada tahun 2017 mencapai sekitar 1,2 juta. Angka ini diproyeksikan dapat meningkat lebih dari 300% menjadi 4 juta orang pada tahun 2050.
Sebagai upaya mendukung kesejahteraan dan kesehatan masyarakat berusia lanjut, PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) meluncurkan program skrining demensia gratis bagi 20.000 warga berusia lanjut di seluruh Indonesia.
Langkah ini merupakan bagian dari implementasi salah satu pilar keberlanjutan (environmental, social, and governance) Prodia, Providing Healthcare Services for All.
Tujuannya, memberikan layanan kesehatan yang menitikberatkan pada aspek sosial dalam meningkatkan akses kesehatan bagi kelompok rentan, khususnya kelompok masyarakat berusia lanjut.
Baca Juga: Seminar Demensia dan Skrining Gratis dari Prodia
Program skrining demensia gratis ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran bersama akan pentingnya deteksi dini dan pencegahan risiko demensia. Program ini berlangsung pada 24 Februari hingga 31 Desember 2025 di 95 cabang Prodia yang telah memiliki izin klinik di seluruh Indonesia.
Direktur Business & Marketing Prodia Indriyanti Rafi Sukmawati menegaskan, program ini merupakan implementasi nyata dari komitmen ESG perusahaan.
Sebagai pemain di industri layanan kesehatan, Indriyanti bilang, Prodia tidak hanya fokus pada inovasi medis tetapi juga bertanggung jawab dalam menciptakan dampak sosial yang positif.
"Program ini adalah bagian dari inisiatif ESG kami untuk meningkatkan kesejahteraan kesehatan masyarakat usia lanjut melalui deteksi dini penyakit neurodegeneratif seperti demensia," ungkapnya dalam keterangan resmi yang diterima Senin (7/4).
Lebih lanjut, Indriyanti menekankan, pencegahan dan deteksi dini merupakan langkah esensial dalam menangani demensia.
"Skrining dini memungkinkan intervensi yang lebih cepat dan tepat, sehingga dapat meningkatkan harapan hidup serta kualitas hidup para masyarakat berusia lanjut," tambahnya.
Program skrining demensia ini terbuka bagi masyarakat berusia 50 tahun ke atas dan dapat dilakukan di 95 cabang Prodia yang berizin klinik.
Pada tahap awal, peserta akan diberikan Kuesioner AD-8 INA untuk melakukan penilaian awal apakah terdapat kecurigaan gangguan kognisi. Jika hasil AD-8 INA menunjukkan hasil lebih dari sama dengan 2 (≥2), maka akan dilanjutkan dengan skrining lanjutan MOCA-INA oleh dokter Prodia.
Baca Juga: Prodia StemCell Dorong Pengembangan Teknologi Sel Punca
Sebaliknya, ketika hasil skor MOCA-INA ≤25 – kurang dari sama dengan 25, maka telah terjadi penurunan fungsi kognitif.
Peserta akan diarahkan dokter Prodia untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan berkonsultasi dengan dokter internis geriatri atau dokter spesialis syaraf di Prodia Senior Health Center Jakarta, Surabaya, Makassar.
AVP Business Prodia, Indri Marya Wulandari menambahkan, program ini juga sejalan dengan komitmen perusahaan dalam meningkatkan edukasi kesehatan otak bagi masyarakat.
Pada 2024, Indri menyebutkan, Prodia berhasil menyaring lebih dari 10.598 peserta, melampaui target awal 10.000 peserta.
"Melihat tingginya antusiasme masyarakat, kami meningkatkan target menjadi 20.000 peserta di tahun ini," sebut dia.
"Dengan semakin banyaknya peserta yang mengikuti program ini, kami berharap masyarakat juga dapat semakin aware dan teredukasi terhadap keberadaan demensia serta risiko gejalanya yang mungkin timbul," imbuhnya.
Sebagai bagian dari strategi ESG, Prodia juga aktif dalam berbagai program keberlanjutan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan akses kesehatan bagi masyarakat luas, termasuk layanan kesehatan berbasis personalized medicine di Prodia Senior Health Center.
Dengan semakin luasnya cakupan program ini, diharapkan masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya kesehatan otak dan mengambil langkah preventif untuk mencegah demensia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News