MOMSMONEY.ID - Reksadana Saham Grow Indonesia Plus meletakkan 15% dana kelolaan di saham luar negeri, lo.
Melalui keterangan resmi Bibit, reksadana ini diketahui mengelola secara aktif investasi pada saham-saham berkualitas dari berbagai sektor di Indonesia dan saham-saham di pasar global.
Alokasi maksimal investasi di pasar saham global adalah 15% dari nilai aktiva bersih (NAB) alias total dana investasi pada produk ini.
Baca Juga: Bocoran iPhone 16 yang Disebut Lebih Canggih dari iPhone 15
Direktur Pengembangan Bisnis Grow Investments Andrew Handaya mengatakan, Reksadana Saham Grow Indonesia Plus Kelas O meletakkan investasinya pada saham global seperti Nvidia, Microsoft, Google, Amazon, dan JP Morgan.
Namun, portofolio ini tidak tertera dalam Fund Fact Sheet karena dokumen ini hanya menampilkan 10 kepemilikan efek terbesar. Sehingga, dengan alokasi yang hanya 15% dibagi ke beberapa saham global, kepemilikan reksa dana pada saham global atau luar negeri tidak terlalu besar.
Adapun 10 kepemilikan efek dengan bobot terbesar milik Reksadana Saham Grow Indonesia Plus adalah:
- Astra Internasional Tbk
- Bank Central Asia Tbk
- Bank Mandiri (Persero) Tbk
- Bank Negara Indonesia Tbk
- Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
- Deposito Bank Panin
- Deposito Bank Tabungan Negara (Persero)
- Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
- Sumber Alfario Trijaya Tbk
- Telkom Indonesia (Persero) Tbk
Baca Juga: Cara Mengatasi Foto WhatsApp Tidak Bisa Disimpan di Galeri HP
Adapun Reksadana Saham Grow Indonesia Plus Kelas O ini baru diluncurkan pada 19 Juni 2023. Grow Investmentes Indonesia sendiri adalah perusahaan investasi hasil joint venture antara Stockbit dan Fullerton.
Fullerton Fund Management adalah perusahaan manajemen investasi global berbasis di Singapura dan merupakan anak perusahaan Temasek Holdings.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News